Erupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023) telah meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban, khususnya dua mahasiswa dari Kota Padang.
Wahlul Ade Putra dan ibunya, Novita Intan Sari, merupakan bagian dari rombongan mahasiswa Politeknik Negeri Padang (PNP) yang sedang mendaki Gunung Marapi.
Hingga hari keempat setelah letusan Gunung Marapi, 22 orang telah kehilangan nyawa, sementara 1 orang masih dalam pencarian.
Tragedi Keluarga Mahasiswa
Dari total korban meninggal, dua di antaranya adalah Wahlul Ade Putra dan Novita Intan Sari.
Mereka, sebagai ibu dan anak, bersama rombongan teman-teman mahasiswa PNP, memutuskan untuk mendaki Gunung Marapi.
Pada Selasa (5/12/2023), keduanya berhasil dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia.
Bagian Kemahasiswaan PNP, Utih Siswanto, menyatakan bahwa Wahlul dan ibunya merupakan bagian dari rombongan mahasiswa politeknik yang sedang mendaki.
Ayah dari Wahlul turut datang ke posko untuk menyaksikan proses evakuasi keluarganya ke atas gunung.
Kondolensi dari Politeknik Negeri Padang
Direktur Politeknik Negeri Padang, Surfa Yondri, menyampaikan rasa duka cita atas kejadian tragis ini.
Dari dua rombongan mahasiswa PNP yang berjumlah 14 orang, hanya 6 orang yang selamat, sementara sisanya meninggal dunia. Surfa Yondri menyatakan keprihatinannya melalui siaran pers pada Rabu (6/12/2023).
Update Korban
Data terbaru dari Kantor SAR Padang mencatat jumlah korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Marapi bertambah menjadi 22 orang per Rabu pagi (6/12/2023).
Dari total 75 korban, 52 selamat, 22 sudah dievakuasi meninggal dunia, dan 1 orang masih dalam pencarian.
Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik, menuturkan bahwa proses identifikasi korban yang telah dievakuasi sedang berlangsung di RS Ahmad Mochtar Bukittinggi.
Meskipun evakuasi terus dilakukan, keberadaan satu orang korban masih belum diketahui.
Abdul Malik menjelaskan bahwa total 75 korban tersebut merupakan data dari booking online pendakian Gunung Marapi yang dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar.
Penutup
Tragedi erupsi Gunung Marapi telah menyisakan duka mendalam, terutama bagi keluarga Wahlul Ade Putra dan Novita Intan Sari.
Semoga keluarga korban diberi kekuatan dalam menghadapi cobaan ini, dan semoga upaya evakuasi dan pencarian dapat segera menemukan korban yang masih belum diketahui keberadaannya.***