Sudah lebih dari 3 bulan sejak dilaksanakannya work from home akibat adanya pandemi covid-19 di Indonesia. Hal yang memang tidak pernah terbayangkan sebelumnya, namun masyarakat mau tidak mau harus bisa beradaptasi dengan segala perubahan aktivitas, menyusul diwajibkannya physical distancing untuk mencegah penularan virus covid-19.
Hampir satu semester menjalankan kuliah online, banyak mahasiswa mengeluhkan kesulitan, mulai dari sulit memahami materi perkuliahan, banyaknya tugas yang diberikan, biaya internet yang mahal, terlebih pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) yang masih harus dibayar penuh.
Polemik UKT: Mahasiswa vs Kampus
Sangat disayangkan, di tengah kondisi melemahnya perekonomian masyarakat, kewajiban membayar UKT yang tentu tidak murah menjadi momok bagi mahasiswa. Meski demikian, mahasiswa tidak tinggal diam. Mulai dari pihak kampus hingga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Nadiem Makarim, tak luput jadi sasaran protes mahasiswa.
Seperti pada beberapa waktu lalu, jagat media sosial Twitter diramaikan dengan tagar #MendikbudDicariMahasiswa sebagai aksi tuntutan pembebasan ataupun relaksasi UKT dan bantuan kuota internet. Beberapa tagar lain yang pernah menjadi trending ialah #InstitutPalingBorjuis #UndipKokJahatSih dan #UnpadKokGitu.
Baca juga: Syarat Pengajuan Penyesuaian UKT Mahasiswa Unpad
Kepala Kantor Komunikasi Publik Universitas Padjajaran (Unpad) Dandi Supriadi mengatakan, ramai tagar soal #UnpadKokGitu dikarenakan adanya beberapa mahasiswa yang menuntut keringanan UKT secara menyeluruh.
Merangkum dari Kompas.com, Dandi menyatakan bahwa penyesuaian UKT masih rasional, karena kegiatan perkuliahan tetap berjalan dengan semestinya walaupun dilakukan secara online, sehingga banyak fasilitas kampus yang tidak dipakai. Meski demikian, menurutnya, fasilitas-fasilitas tersebut masih perlu pengeluaran untuk biaya perawatan dan maintenance.
Sementara itu, menurut pengamat pendidikan, Darmaningtyas, UKT sebaiknya digratiskan oleh pemerintah. Pasalnya, UKT pada prinsipnya digunakan untuk menambah biaya operasional pendidikan kampus, apabila proses pembelajaran berlangsung jarak jauh, dalam hal ini yang terbebani adalah mahasiswa dan dosen.
Mahasiswa tidak memanfaatkan fasilitas kampus, dan dosen di perguruan tinggi negeri dibayar oleh negara. Oleh karenanya, menurut Darma, pihak kampus dapat memanfaatkan bantuan operasional pendidikan (BOP) untuk membayar hal-hal teknis di kampus, seperti pemeliharaan, listrik, kebersihan, dan lain-lain.
Melemahnya kondisi ekonomi serta tidak efektifnya kuliah online menjadikan mahasiswa menilai hak yang diterima selama kuliah online tak sebanding dengan biaya UKT yang dibayarkan selama satu semester.
Kuliah 8 Juta vs PS5 12 Juta Mana Lebih Worth It?
Mencegah penularan virus covid-19 dengan melakukan physical distancing dan melakukan protokol kesehatan tidaklah cukup, selain itu kondisi psikologis juga perlu diperhatikan dan juga dijaga.
Menurut Dosen Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata, Dr Siswanto, kondisi pandemi Covid-19 ini sebaiknya tidak disikapi dengan rasa takut, perasaan tegang, atau stres yang berkepanjangan. Hal tersebut karena akan menjadi kontraproduktif, malah membuat tubuh kita jadi lemah, dan imunitas tubuh kita turun.
Hal tersebut sejalan dengan kebutuhan mahasiswa akan hiburan di tengah jenuhnya perkuliahan online. Beberapa waktu lalu cuitan viral dari seorang warganet dengan akun @stressfulwater yang secara tersirat mengeluhkan sistem perkuliahan online di masa pandemi saat ini.
Ps5 12 juta? Worth it sih, daripada 8 juta cuma baca ppt selama 6 bulan
— david (@stressfulwater) June 11, 2020
Cuitan sarkasme tersebut mendapatkan banyak respon dari warganet lain yang juga sama-sama mengeluhkan sistem kuliah online. Kebanyakan warganet menyayangkan keharusan untuk membayar UKT, namun harus belajar mandiri dan diberikan banyak tugas. Hal tersebut membuat mahasiswa merasa tertekan ditambah rasa jenuh akibat adanya pembatasan dalam melakukan aktivitas di luar rumah yang dapat memicu stress.
Baca juga: Tips Atasi Burnout Saat Kuliah Online
Kondisi saat ini membuat mahasiswa lebih membutuhkan hiburan dibandingkan tekanan dari kuliah online. Salah satunya adalah playstation 5 (PS5) yang dibanderol harga belasan juta rupiah yang dianggap lebih worth it dibandingkan UKT dengan biaya senilai namun memiliki feedback yang kurang memuaskan.
Kerjasama dalam Beradaptasi
Adanya pandemi covid-19 saat ini, bukanlah sesuatu yang diharapkan oleh pihak manapun. Baik universitas, mahasiswa, pelaku usaha, bahkan pekerja harian. Hampir seluruhnya merasakan bagaimana sulitnya situasi saat ini.
Jika dilihat lebih dalam, kuliah online bukan hanya merugikan mahasiswa, namun juga para dosen yang mungkin sebelumnya belum terlalu akrab dengan sistem online, namun telah berusaha sekeras mungkin untuk memberikan perkuliahan yang maksimal.
Hal yang terpenting saat ini adalah bagaimana kita bisa menjaga kesehatan dan tetap menjalani pendidikan dengan baik. Di tengah keadaan ekonomi saat ini, pemerintah maupun pihak kampus ada baiknya memberikan relaksasi pembayaran UKT dengan syarat yang tidak menyulitkan, dosen dapat memberikan perkuliahan dengan maksimal dengan tidak hanya membebani dengan tugas, juga mahasiswa yang lebih aktif dan memiliki inisiatif untuk belajar dengan disiplin.
Masyarakat termasuk mahasiswa saat ini sedang beradaptasi dengan segala perubahan yang ada. Keadaan yang sulitpun tidak akan menjadi mudah hanya dengan terus menyalahkan satu sama lain. Perlu adanya kerjasama, pengertian, dan inisiatif untuk membantu satu sama lain.
Baca juga: Nadiem Resmi Keluarkan Permendikbud Keringanan UKT
Biar ga ketinggalan info seputar kampus, yuk follow official Instagram, Facebook, dan LINE Campuspedia
Sources:
Bramasta, Dandy. Kompas.com. Trending di Twitter #UnpadKokGitu, Ada Apa Sebenarnya?https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/25/213303165/trending-di-twitter-unpadkokgitu-ada-apa-sebenarnya?page=all.
Dzulfaroh, Ahmad. Kompas.com. Mahasiswa Keluhkan Biaya UKT Selama Pandemi, Pengamat: Bebaskan Saja. https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/03/080000765/mahasiswa-keluhkan-biaya-ukt-selama-pandemi-pengamat–bebaskan-saja?page=all.
Makdori, Yopi. Liputan6. Tagar Mendikbud Dicari Mahasiswa Trending di Twitter, Ada Apa? . https://www.liputan6.com/news/read/4269647/tagar-mendikbud-dicari-mahasiswa-trending-di-twitter-ada-apa
http://news.unika.ac.id/2020/05/apa-dampak-terlalu-lama-kuliah-online-karena-wabah-virus-corona-ini-kata-psikolog/