Campuspedia – Metode belajar dengan hafalan dianggap kurang efektif. Hal tersebut disampaikan dalam salah satu podcast yang menghadirkan Indah G. dan Cinta Laura.
Dalam podcast tersebut, belajar dengan hafalan akan membuat siswa jadi lebih mudah diatur, tapi kurang paham akan isinya.
Indah G. dan Cinta Laura Kritik Hafalan Al-Quran
Sebuah podcast yang dibawakan oleh Indah G. dengan bintang tamu Cinta Laura menjadi perhatian banyak netizen.
Bukan tanpa sebab, hal tersebut dikarenakan keduanya menyinggung hafalan Al-Quran, sementara keduanya tidak beragama Islam.
Awalnya, podcast tersebut tengah membicarakan budaya belajar Indonesia yang masih sering menggunakan metode hafalan. Hingga akhirnya, pembicaraan pun menyinggung pada hafalan Al-Quran.
Menurut sumber, Indah G. dalam podcast tersebut mengatakan jika pelajaran agama di sekolah negeri yang terlalu fokus pada hafalan Al-Quran justru akan berdampak buruk. Siswa yang hanya menghafal Al-Quran kata demi kata akan membuat mereka mudah diatur, tapi tidak tahu cara berperilaku yang baik.
Indah G. menyayangkan hal tersebut. Metode belajar hafalan yang hanya kata demi kata tanpa tahu tafsir (makna) tidak akan membawa seseorang kemana pun. Pada akhirnya, mereka hanya akan sekadar hafal saja.
Cinta Laura pun menyatakan kesetujuannya pada pernyataan Indah G. Dia menyatakan pentingnya pemaknaan dalam hafalan Al-Quran.
Tidak hanya itu saja, Cinta Laura juga menyarankan agar hafalan Al-Quran juga diikuti dengan belajar Bahasa Arab agar hafalan ayat lebih bermakna.
Hal ini tentu menimbulkan banyak perdebatan di sosial media karena podcast tersebut sampai menyinggung agama. Banyak netizen yang kemudian menganggap keduanya sok tahu dan asal bicara karena belajar hafalan Al-Quran bukanlah ranah mereka.
Apakah Metode Belajar Hafalan Efektif?
Hafalan memang sudah menjadi metode belajar yang paling banyak dan sering digunakan di Indonesia. Bukan hanya soal hafalan Al-Quran saja, hafalan juga sering digunakan terutama untuk rumus matematika, sejarah, dan kosa kata bahasa asing.
Namun apakah metode belajar satu ini sebenarnya efektif?
Menurut sumber, belajar dan hafalan adalah dua hal berbeda. Belajar adalah proses mengolah dan mencerna informasi, sementara hafalan adalah proses pengulangan agar pikiran segera ingat dengan tanda tertentu.
Dari kedua proses di atas, terlihat jelas jika proses belajar yang sesungguhnya memakan waktu lama, sedangkan hafalan bisa dilakukan dengan cepat.
Kemampuan otak yang cepat menghafal inilah yang kemudian sering digunakan dalam dunia pendidikan. Hal ini tentunya beralasan: karena materi sekolah terlalu banyak dan guru tidak punya banyak waktu.
Materi sekolah yang banyak terkadang membuat guru kewalahan untuk memberi waktu bagi siswa untuk memahami materi. Padahal seperti yang telah dijelaskan di atas, belajar adalah proses mengolah dan mencerna.
Selain itu, guru juga sering kali tidak memiliki banyak waktu untuk memberi pemahaman pada siswa terkait dengan materi pembelajaran. Adanya tekanan agar siswa bisa mendapat nilai baik pun membuat banyak pendidik menggunakan metode belajar hafalan.
Padahal metode belajar satu ini hanya akan membuat siswa ingat untuk sementara saja. Begitu ujian berakhir, semua materi akan langsung terlupakan karena siswa tidak paham pada inti materi pembelajaran.
Namun bukan berarti metode belajar hafalan itu sendiri adalah sesuatu yang buruk. Pada kenyataannya, metode belajar inilah yang paling mudah dilakukan dan digunakan pada pendidikan di negeri ini.
Menurut sumber, metode hafalan ini bisa saja baik digunakan asal hafalan juga dibarengi dengan hafalan konsep dan inti materi.
Selain itu, pada dasarnya, hafalan memang tidak bisa dilepaskan dari proses belajar itu sendiri karena seseorang tidak akan bisa menyampaikan suatu gagasan dari materi yang telah dipelajarinya begitu saja. ***