Campuspedia – Menjelang tahun ajaran baru 2024/2025 di perkuliahan diwarnai dengan maraknya berita mengenai biaya kuliah, baik Uang Kuliah Tunggal (UKT) maupun uang pangkal yang mengalami kenaikan. Naiknya biaya pendidikan tinggi ini membuat beberapa mahasiswa di sejumlah PTN melancarkan aksi protes.
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) mana saja yang mengalami kenaikan UKT tersebut? Berikut ini adalah beberapa di antaranya.
UKT UI Dilatarbelakangi Sosio-Ekonomi
Salah satu PTN yang mengalami kenaikan biaya kuliah adalah Universitas Indonesia (UI). Dikutip dari web resminya, kenaikan UKT di UI tidak dilakukan secara asal, tapi berdasarkan pada data latar belakang sosio-ekonomi orangtua/wali mahasiswa yang didapatkan saat pra-registrasi.
UI sendiri membagi UKT-nya menjadi 5 kelompok, di mana besaran Kelompok 1 dan 2 masing-masing sebesar Rp500 ribu dan Rp1 juta.
Seperti halnya kampus lain, biaya untuk ranah prodi kedokteran di UI adalah yang paling mahal, yaitu mulai dari Rp12,5 juta untuk Kelompok 3 dan Rp20 juta untuk Kelompok 5.
Di luar prodi itu, besaran UKT Kelompok 3 adalah antara Rp7,5 – 10 juta, Kelompok 4 antara Rp8,6 – Rp12 juta, dan Kelompok 5 antara Rp13 – 20 juta.
Kenaikan Biaya Kuliah di Beberapa Prodi UGM
Sementara itu di Universitas Gadjah Mada (UGM), melalui Keputusan Rektor UGM No. 243/UN.1/P/KPT/HUKOR/2024 menetapkan jika tidak akan terjadi perubahan pada skema biaya kuliah dibandingkan dengan tahun ajaran sebelumnya 2023/2024.
Ada pun skema biaya pendidikan yang dimaksud, yaitu UKT terbagi atas 5 golongan yang bersubsidi. Dari yang terendah dengan subsisi 100%, 75%, 50%, 25%, hingga yang paling tinggi UKT tanpa subsidi 0%.
Meski skema biaya pendidikan di UGM tetap, UKT beberapa prodi mengalami kenaikan. Menurut sumber, kenaikan terjadi baik di program vokasi maupun sarjana.
Dari ranah saintek, kenaikan paling tinggi dialami oleh prodi gizi yang persentase kenaikannya mencapai 40%. Disusul oleh ranah soshum dari prodi sastra Prancis, di mana kenaikannya mencapai 18%.
UKT Tiap Golongan Naik Rp2 juta di ITB
PTN lain yang mengalami kenaikan biaya pendidikan adalah Institut Teknologi Bandung. Menurut sumber yang mengutip dari akun X (Twitter) @itbfess pada 25/3/2024 mengatakan jika UKT tiap golongan di kampus ini naik sekitar Rp2 juta.
Sementara itu menurut sumber lain, pihak ITB memang membenarkan adanya kenaikan biaya kuliahnya. Mereka menyatakan jika kenaikan didasarkan pada peraturan Kemendikbudristek, agar kualitas pelayanan kampus meningkat.
Lebih lanjut lagi, pihak kampus menyatakan jika kenaikan UKT berkisar 15%. Selain itu, tidak semua prodi mengalami kenaikan biaya pendidikan. Misalnya saja prodi di Fakultas Matematika dan IPA ITB Kampus Cirebon.
Selain itu, menurut sumber, UKT untuk Sekolah Bisnis dan Manajemen justru diturunkan.
Berubah Menjadi PTN-BH, UB Janji Tidak Akan Naikkan UKT, Tapi…
Beberapa waktu lalu, sempat beredar jika Universitas Brawijaya (UB) tidak akan menaikkan biaya pendidikannya.
Dikutip dari akun X (Twitter) @ub_mfs pada 9/5/2024, kelompok UKT UB mengalami kenaikan. Dari yang awalnya hanya ada 6 kelompok untuk tahun lalu, menjadi 12 kelompok tahun ini.
Dilihat dari web resminya, memang tidak ada perubahan besar antara UKT tiap kelompok pada tahun lalu dan tahun ini untuk jalur SNBP. Beberapa kelompok pada prodi tertentu bahkan menunjukkan penurunan.
Namun hal itu hanya berlaku untuk Kelompok 1 – 6 saja. Sementara besaran untuk Kelompok 7 – 12 (baru) dirasa cukup memberatkan mahasiswa karena ada selisih sekitar Rp5 – 6 juta antara UKT Kelompok 6 dengan Kelompok 12.
Itulah beberapa PTN yang mengalami kenaikan UKT. Tergantung dari kebijakan kampus masing-masing, mahasiswa mungkin bisa mengajukan penurunan biaya kuliahnya. ***