DevOps Engineer… Tergolong baru banget ya pekerjaan ini? Hoho tenang dulu, sekarang Campuspedia akan membahas mengenai hal ini. Jadi, DevOps Engineer adalah salah satu pekerjaan di bidang IT yang terus berkembang di era 4.0 ini. DevOps merupakan kombinasi dari ‘Software Development’ dan ‘IT Operations’, biasanya dilakukan secara tim untuk menjalankan sebuah program yang nantinya akan memberikan nilai kepada sebuah perusahaan ataupun individu.
Untuk menjadi seorang DevOps Engineer, tentunya dibutuhkan pendidikan yang khusus di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau Perguruan Tinggi (PT). Mereka juga akan dipersiapkan dengan semua materi yang berhubungan dengan pengembangan software atau IT.
Sehingga, untuk menjadi DevOps Engineer yang handal dibutuhkan kemampuan dan keterampilan sebagai berikut:
1. Komunikasi dan kolaborasi yang baik
Alasan terpenting mengapa seorang DevOps Engineer wajib memiliki komunikasi dan kolaborasi yang baik karena mereka akan bekerja sama dalam tim. Nah, keterampilan komunikasi juga harus mencakup secara lisan maupun secara tulisan. Jadi, komunikasi dan kolaborasi dapat membuat tim lebih mudah menyelesaikan suatu kasus atau masalah karena akan lebih banyak otak yang berfikir.
2. Mahir dalam mengoperasikan DevOps tools
Metodologi DevOps dan Agile sangat dibutuhkan untuk membantu DevOps Engineer dalam bekerja karena metodologi Agile memberikan kecepatan pada proyek pengujian, sedangkan DevOps membantu kerja tim lintas fungsi langsung dari pengembangan, analisis, dan menghasilkan produk akhir berkualitas. Selain itu, mempelajari metodologi ini dapat memungkinkan tim untuk memperhatikan pengembangan bertahap terhadap sistemnya.
3. Keterampilan dalam pengembangan perangkat lunak dan keamanan
Bila ingin menjadi seorang DevOps Engineer, maka kamu harus punya pengetahuan berbagai macam bahasa pemrograman dan familiar dengan konsep dasar dari Linux. Selain itu, keamanan dari sebuah sistem juga sangatlah penting. Menciptakan keamanan sistem dikarenakan beberapa alasan, yaitu kerahasiaan, integritas, ketersediaan, autetintikasi data, dan akses kontrol.
Baca Juga: Copywriter: Peluang Kerja Menjanjikan 2020
4. Keterampilan coding dan scripting
Kalian harus mengerti cara coding dan juga scripting. Karena kedua bahasa pemrograman ini tentunya akan sering dipakai dalam keseharian pekerjaan kalian. Mungkin kalian akan melihat kode-kode coding dan scripting sampai bosan hehehe. Contoh dari coding adalah HTML dan CSS, sedangkan scripting adalah PHP, Ruby, dan JavaScript.
5. Paham mengenai otomatisasi teknologi dan alat
Seorang DevOps Engineer harus siap jika diminta untuk mengotomatisasi dan mengontrol big data dalam membangun pipeline, apabila diminta secara tiba-tiba untuk cek ketersediaan sistem mereka pun harus bisa. Tugas lainnya juga untuk mengembangkan aplikasi dan sistem manajemen, mengimplementasikan sistem manajemen yang sudah diotomatisasi, dan mencari kegagalan pada sistem.
6. Keterampilan testing
Hanya dengan testing, DevOps Engineer bisa mengetahui sejauh mana software dapat bertahan. Mereka bisa melihat di titik mana website ataupun sistem yang dugunakan akan berjalan dengan baik atau akan down. Apabila tidak dilakukan testing, kita tidak dapat mengoptimalkan kerja dari DevOps. Hal ini akan berdampak dan berisiko kepada pengalaman user saat menggunakan program.
Sekarang kalian sudah lebih paham kan, apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi DevOps Engineer? Semoga informasi ini bisa menambah semangat kalian untuk terus mencapai cita-cita menjadi seorang DevOps Engineer yaa.
Kamu ingin mendapatkan info seputar pendidikan, persiapan kuliah, beasiswa, lomba, dan persiapan karir? Jangan lupa terus update dan follow Instagram, LinkedIn, Facebook, Twitter, Youtube, dan Official Account LINE. kami agar kalian bisa langsung dapat info terbaru dari Campuspedia.