Desa Jogotirto merupakan salah satu dari sekian banyak sentra penghasil jambu air varietas Dalhari di Kecamatan Berbah, Sleman. Serangan hama lalat buah saat musim panen jambu air menyebabkan buah rontok, busuk, dan terancam gagal panen. Hal inipun mengakibatkan menurunnya produktivitas jambu air varietas Dalhari.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh petani jambu air. Salah satunya adalah dengan membungkus jambu air dengan plastik.
“Kami biasanya melakukan “brongsong” (pembungkusan) untuk menyelamatkan jambu air dari lalat buah” ujar Misran, Pengelola Kelompok Tani Rukun, Krasaan, Jogotirto, Minggu (30/5).
Teknik ini sebenarnya cukup efektif untuk menghalau lalat buah. Namun proses pembungkusan jambu air membutuhkan waktu yang lama karena dilakukan satu persatu. Sehingga hanya jambu air yang letaknya lebih rendah saja yang dapat dibungkus.
Menanggapi hal tersebut 5 mahasiswa UGM yang beranggotakan Reka Indera Malis (Kimia), Ilham Satria Raditya Putra (Kimia), Adlina Pinka Nada (Hama Penyakit Tumbuhan), Giry Xavira Putri (Biologi), dan Muhammad Afin Al Basyar (Kimia) melalui hibah Program Kreativitas Mahasiswa-Pengembangan Teknologi (PKM-T) Ristekdikti tahun 2019 berhasil mengembangkan perangkap lalat buah yang tahan lama untuk mengatasi serangan hama lalat buah Jambu Air Dalhari.
Perangkap lalat buah ini didesain untuk mengeluarkan aroma mirip dengan feromon dari lalat buah betina untuk menarik lalat jantan agar mendekati perangkap. Lalat buah jantan yang terjebak akan tertempel pada dinding dalam perangkap dan mati. Perangkap tersebut mampu dioperasikan hingga lebih dari 3 minggu sejak waktu pemasangan.
“Setiap 3 minggun sekali cairan untuk menarik lalat buah ini perlu diperbarui” kata Reka, Senin (1/6).
Untuk mengenalkan inovasi ini kepada anggota kelompok tani lainnya, tim melakukan sosialisasi terhadap 39 anggota lainnya pada Senin (1/6) kemarin. Pada acara tersebut, tim mengupayakan agar setiap anggota kelompok tani memiliki dan mampu mengoperasikan perangkap lalat buah, sehingga dibarengi dengan kegiatan pembuatan alat secara bersama-sama.
“Melalui kegiatan ini, kami berencana untuk mengenalkan sekaligus bekerja sama dengan Kelompok Tani Rukun untuk mengembangkan perangkap lalat buah ini agar dapat diaplikasikan terutama di kawasan Desa Jogotirto,” ujar Ilham, Senin (1/6).
Didukung oleh : Campuspedia
Mari bersama dukung karya anak bangsa
#PKMxCampuspedia
Semngat ya nakk.. Bikin yg lebih bagus.. Pruduksi bhan feromon llat betina… Jadikn bissnis… Akn lebih baik jika yang betina jg tertangkap… Selamat buat kalian