Kuliah bukan hanya mengembangkan hard skills, tapi tentunya juga soft skills.
Dunia perkuliahan tidak hanya belajar. Mungkin kata-kata ini sering kita dengar dari kalangan mahasiswa, baik dari teman kita maupun dari kakak tingkat yang lebih berpengalaman. Yap, berkuliah bukan berarti kita hanya sebatas belajar di dalam kelas saja. Kita dituntut juga untuk menguasai beberapa soft skills umum yang nantinya akan bermanfaat dalam dunia kerja. Sebut saja diantaranya yaitu teamwork, komunikasi, koordinasi, kemampuan presentasi, dan lain sebagainya.
Mengikuti organisasi adalah salah satu cara untuk mengembangkan soft skills kita, terutama di bidang manajemen acara. Namun ternyata, tidak sedikit dari mahasiswa yang mengikuti organisasi sebatas menjadi “pion organisasi”. Mereka lebih seperti robot yang menjalankan tugas, yaitu proker-proker yang ada.
Supaya kita tidak merasa rugi ikut organisasi karena hanya begitu-begitu saja, ada baiknya menjalankan tips-tips di bawah ini.
Jangan absen ikut internalisasi
Organisasi manapun pasti akan mengadakan internalisasi, terutama di awal kepengurusan. Baik internalisasi divisi/departemen maupun secara komunal, tujuannya adalah supaya anggota-anggotanya lebih mengenal satu sama lain.
Tergantung dari jenis organisasinya, internalisasi diadakan dalam interval waktu tertentu. Sebagai anggota organisasi, sangat baik bagi kita untuk tidak absen di setiap internalisasi, utamanya ketika internalisasi diadakan untuk semua anggota. Tidak banyak momen yang dapat menyatukan seluruh anggota organisasi bersama, sehingga kita lebih baik memanfaatkannya sebaik mungkin. Apalagi kebanyakan dari kita punya tujuan ikut organisasi untuk menambah relasi, kan?
Dengan mengikuti internalisasi, kita bisa bertemu lebih banyak orang dan mengenal lebih banyak rekan kerja. Sejalan dengan hal itu, kita juga akan belajar bagaimana kita berkomunikasi dengan bermacam-macam orang dengan berbagai sifat.
Habiskan waktu di sekretariat
Ketika kita bergabung dalam suatu organisasi, kegiatan yang tepat untuk mengisi waktu luang kita adalah menghabiskan waktu di sekretariat. Baik kita mau mengerjakan tugas, sekedar membaca buku, atau numpang wifi, sekretariat adalah tempat yang cocok untuk kegiatan-kegiatan tersebut. Anggaplah sekretariat seperti rumah kedua atau ketiga, karena disinilah kita akan banyak berkutat dengan rapat-rapat maupun kumpul biasa.
Nongkrong di sekretariat juga memberi kita kesempatan untuk bisa mengobrol lebih dalam dengan teman-teman maupun atasan-atasan organisasi kita. Dari mereka, kita bisa mendapat banyak pengalaman serta cerita baru.
Jangan hanya berkumpul dengan teman departemen
Permasalahan yang sering muncul dari suatu organisasi adalah adanya gap antar divisi atau departemen. Karena menghabiskan waktu lebih banyak dengan departemen sendiri, jatuhnya para anggota seakan-akan mengkotak-kotakkan diri mereka. Sehingga, saat butuh bantuan departemen lain, ada rasa canggung dan kurang enak karena belum mengenal mereka dengan baik.
Untuk mengatasi hal tersebut, cobalah untuk bergaul dengan anggota departemen lain. Poin sebelumnya, yaitu menghabiskan waktu di sekretariat, bisa menjadi salah satu cara agar kita bisa berinteraksi dengan mereka. Setidaknya, kita mengenal beberapa dari anggota departemen lain supaya saat membutuhkan kerjasama kita tidak lagi merasa canggung.
Ciptakan inovasi dalam program kerja
Organisasi-organisasi mahasiswa pada umumnya melakukan repetisi pada program kerja. Program-program kerja yang diulang kemudian diturunkan pada anggota baru sebagai staff yang menjalankan program kerja tersebut. Alhasil, biasanya staff kurang berkesempatan untuk mengembangkan program kerja tersebut, dan hanya sebatas menjalankan yang sudah tertulis.
Inovasi-inovasi dari staff selayaknya dijadikan pertimbangan sebelum rapat kerja diadakan. Kita bisa mencoba untuk mengkomunikasikan ide-ide kita yang mungkin bisa diterapkan di program kerja departemen kita. Coba sampaikan pada anggota dan ketua departemen. Kalaupun ide-ide itu baru muncul setelah rapat kerja selesai, tetap coba sampaikan. Perubahan terhadap apa yang sudah ditentukan di rapat kerja mungkin memang dihindari. Namun apabila masih dapat dipertanggungjawabkan dan memberi efek positif, kenapa tidak?
Inisiatif dalam grup!
Ketua bukanlah orang yang selalu menentukan kegiatan anggotanya. Sebagai anggota, kita bisa menyarankan kegiatan-kegiatan positif yang dapat dilakukan bersama. Tujuannya supaya sesama anggota, baik departemen maupun seluruh organisasi bisa mengenal satu sama lain dengan lebih baik.
Selain itu, lakukan hal-hal yang kita rasa perlu dilakukan tanpa menunggu disuruh. Membersihkan sekretariat, merapikan dokumen dan loker, apapun yang bisa memberikan manfaat untuk bersama.
Catat segala kegiatan dan pengembangan yang kamu lewati
Setiap organisasi pasti punya kegiatan pengembangan. Pelatihan, seminar, dan lain sebagainya adalah contoh dari bentuk-bentuk kegiatan pengembangan. Untuk bisa memaksimalkan manfaatnya, catat segala materi dan ilmu yang telah diberikan. Beberapa materi pelatihan masih relevan di dunia kerja, sehingga ketika kita lupa setidaknya kita masih punya catatan materi-materi tersebut.
********
Sejatinya, organisasi bukan hanya tempat untuk menjalankan proker, namun lebih dari itu. Organisasi adalah wadah untuk setiap anggotanya untuk mengekspresikan dan mengembangkan diri mereka. Oleh karenanya, jangan sampai kita bersusah payah mendaftar dan mengikuti seleksi organisasi hanya untuk menjadi “budak proker”. Manfaatkan waktu kita di organisasi sebaik mungkin agar kita mendapat manfaat yang lebih banyak.
Apabila kamu punya mimpi untuk menjadi ketua organisasi, kamu bisa baca artikel ini sebagai referensi. Kamu juga bisa mendapatkan artikel-artikel menarik lain seputar dunia perkuliahan dan mahasiswa di aplikasi Campuspedia yang bisa kamu unduh disini.
Comments 1