Hai Campuspedia-friends!—Sebanyak 5 ribu mahasiswa kembali melakukan aksi demo tolak Omnibus Law pada hari ini, Selasa (20/10). Dan merupakan aksi demo ketiga atas penolakan Omnibus Law UU Ciptaker yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).
Estimasi Massa Aksi Demo Mencapai 5000 Orang Mahasiswa
Dilansir dri Tempo, Remy Hastian Putra, Koordinator BEM SI mengatakan bahwa jumlah massa yang akan ikut aksi demo kali ini diperkirakan mencapai 5000 mahasiswa. Melalui demonstrasi ini, mereka meminta Presiden RI, Joko Widodo agar dapat mencabut UU Cipta Kerja tersebut lewat Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang atau perpu.
“Aksi akan dilaksanakan pada Selasa, 20 Oktober 2020 pukul 13.00 WIB. Dengan estimasi massa aksi sebanyak 5000 mahasiswa dari seluruh Indonesia,”
“Kami juga tetap menyampaikan tagar mosi tidak percaya kepada pemerintah dan wakil rakyat yang tidak berpihak pada kepentingan rakyat,” ujar Remy pada siaran pers, Senin (19/10).
Baca juga: Keren! Pengenalan Kampus Maba IPB Pecahkan Rekor Dunia “Stop Motion Animation”
Pemerintah Justru Tantang Masyarakat Lewat Judicial Review
Aksi yang rencananya akan dilaksanakan nanti siang ini juga masih dilatar belakangi rasa kecewa mahasiswa, buruh, dan rakyat kecil lainnya kepada pemerintah yang diangap abai terhadap aspirasi dan kepentingan rakyat.
Pemerintah justru dinilai menantang masyarakat yang kecewa dan menolak adanya Omnibus Law UU Cipta Kerja dengan mengajukan uji materi ke Mahkamah Konstitusi (Mk) yang disebut sebagai judicial review.
Atas hal tersebut, Remy menganggap bahwa judicial review tersebut tak lagi efektif karena diketahui Presiden Jokowi telah meminta Mahkamah Konstitusi untuk mendukung UU Cipta Kerja sebelumnya.
“Belum lagi tindakan represif aparat kepolisian pada massa aksi yang menolak UU Cipta Kerja serta berbagai upaya penyadapan terhadap para aktivis dan akademisi yang menolak UU Cipta Kerja,” ujar Remy.
Staf Khusus Milenial Sempat Temui Massa Aksi Demo
Sewaktu aksi demonstrasi pada Jumat (16/10) lalu, massa aksi demonstrasi tersebut sempat ditemui Staf Khusus Presiden Aminuddin Maruf. Staf khusus milenial tersebut juga berjanji akan menyampaikan aspirasi kepada Presiden Jokowi.
Namun, sepertinya janji itu tak diindahkan. Karena sampai hari Minggu (18/10) lalu, Aminuddin Maruf belum menyampaikan pesan aspirasi mahasiswa tersebut pada presiden. Dengan alasan karena BEM SI tak kunjung menyerahkan dokumen yang berisi aspirasi mereka.
BEM SI pun mengaku sengaja tak menindak lanjuti permintaan Staf Khusus Milenial tersebut. Karena menganggap beliau tak cukup untuk mewakili Presdien Jokowi. Oleh sebab itu, BEM SI dan massa aksi demo ingin Presiden Jokowi sendiri yang merespons atas aksi penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja yang mereka lakukan.
“Harapan kami bisa bertemu langsung dengan Presiden Jokowi. Tapi yang menemui massa aksi (kala itu) bukan orang yang kami harapkan. Melalui stafus milenial yang dirasa bukan representasi dari Presiden RI,” kata Remy.
Baca juga: Larang Mahasiswa Ikut Demo, BEM SI Sebut Kemendikbud Langgar Kebebasan Akademik
Nah, itu dia C-friends kabar 5000 Mahasiswa yang Kembali Lakukan Aksi Demo Tolak Omnibus Law. Kalau tanggapanmu gimana C-friends?
Yuk, biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, jangan lupa kepoin sosial media Campuspedia ya!
Instagram: @campuspedia
Youtube: Campuspedia
Twitter: @campuspedia_id
OA Line: @dbh9820y
Facebook: Campuspedia
LinkedIn: Campuspedia
Comments 1