Setiap mahasiswa memiliki minat dan bakatnya masing-masing. Usaha mahasiswa untuk menjalakan minat dan bakatnya dan mengaplikasikannya to the next level pada lingkungan dan masyarakat dalam berbagai cara adalah yang dinamakan pursuit of passion dan hal ini yang membedakan masing-masing mahasiswa. Kamu mungkin pernah melihat contoh mahasiswa yang seperti ini. Tidak hanya menjalankan hobi, namun juga mengembangkan dan mengaplikasikannya ke tingkatan yang lebih tinggi.
Minat dapat bakat ini dapat dituju dengan bantuan Unit Kegiatan Mahasiswa atau program ekstrakurikuler dan dalam beberapa contoh, Leadership Training. Mentor ekstrakurikuler dan latihan kepemimpinan di kampus-kampus Ivy League sudah terbiasa membantu mahasiswanya mengembangkan ide dan membantu menstruktur rencana untuk benar-benar menjalankan idenya. Brainstorming bersama dan membantu mahasiswanya secara langsung (selain melalui konsultasi) dalam beberapa contoh seperti marketing campaigns, delegasi, turun ke masyarakat, sekolah, dan komunitas, juga dalam mengeksekusi event besar tertentu adalah hal yang biasa mereka lakukan. Mereka juga membuat timeline mulai dari merancang ide sampai pelaksanaannya, dan yang terpenting memberikan support moral kepada mahasiswanya.
Bekerja secara langsung dengan mahasiswanya membuat mereka sadar bahwa setiap mahasiswa punya ketertarikan dan keunikan masing-masing, dan dengan pemikiran ini, akan lebih mudah dalam memahami dan membantu mahasiswanya.
Hal ini yang membedakan universitas-universitas tersebut dengan universitas di Indonesia. Universitas di Indonesia masih dapat belajar banyak dan mencontoh hal-hal yang seperti ini, meskipun beberapa sudah mulai melakukan pendekatan seperti ini termasuk di kampus saya sendiri. Penasehat UKM tidak hanya sebagai formalitas struktural semata, namun juga benar-benar memiliki passion dan berniat membantuk mahasiswa dalam mencapai tujuan mereka. Begitu juga mahasiswanya, yang memberikan perhatian sama besar terhadap apa yang mereka suka dan apa yang mereka harus lakukan (tanggung jawab mereka).
Ekstrakurikuler adalah kunci dan sangat membantu pada saat-saat tertentu, contohnya saat mengapply beasiswa, organisasi di luar kampus, bahkan saat melamar pekerjaan. Riwayat ekstrakurikuler dan pengalaman organisasi (leadership) akan memberikan insight kepada rekrutmen bahwa seorang mahasiswa ini mempunyai nilai lebih dalam dirinya selain indeks prestasi yang baik. Indeks prestasi hanya satu faktor sebagai pertimbangan rekrutmen dari banyak faktor lainnya. Sekadar mendapatkan IPK 3.00 saya kira bukan hal yang sulit, namun mempertahankan IPK bagus dan tetap dapat menjalankan project dan kegiatan ekstrakurikuler lain adalah hal yang patut diapresiasi. Jadi, tidak hanya soal hasil ujian “standar”, namun skill mahasiswanya di luar bidang akademis. Hal seperti ini yang membuatmu spesial. Itulah kenapa mengikuti kegiatan lain selain kuliah termasuk ekstrakurikuler adalah hal yang penting.
Untuk kamu yang mulai memanajemen waktu untuk tidak hanya aktif di kelas wajib, namun juga ingin menjalankan passionmu. Mindset yang harus kamu tanamkan adalah lakukan hal yang kamu suka dan kamu senang melakukannya. Bukan hanya karena sadar ekstrakurikuler penting, jadi kamu hanya ikut sebagai formalitas dan dalam kasus yang lebih parah hanya karena mengikuti teman-temanmu.
Doing what you LOVE is key.
Hal ini mungkin kontras dengan persepsi bahwa, melakukan hal-hal seperti ini hanya akan membuang-buang waktu dan lebih baik jika fokus hanya dalam bidang akademis. Namun percayalah, bermain game tidak selalu buruk, begitu juga dengan hal ini. Melaksanakan kegiatan di luar bidang akademis (atau bahkan jika passionmu di bidang akademis dan kamu ingin bergabung dengan klub belajar, itu juga hal yang wajib dicoba) adalah bagian krusial dalam pengembangan diri. Bayangkan manfaat yang dapat kamu bangun karena sering terlibat hal-hal seperti ini, kamu akan membangung skill dan jaringan relasi. Kembali ke saat-saat yang disebutkan tadi, hal ini akan sangat membantumu.
Tipsnya adalah saat kamu belum dapat menentukan ekstrakurikuler apa yang harus kamu pilih atau hal apa yang akan kamu lakukan, tanyakan kepada dirimu beberapa pertanyaan: ‘If this means something to me, how do I use it to take it to the next level and ideally, positively impact the life of others?’ Bayangkan hal ini seperti membangun suatu menara, kamu harus mulai dari pondasi yang kuat. Pilih apa yang akan menjadi dasarmu dalam pengembangan diri ini. Akan jadi apa kamu nantinya? ATAU Pilih secara spontan hal-hal yang kamu kira saat itu akan kamu nikmati. Pencarian dan pengembangan diri tidak hanya didasarkan pada satu pilihan kegiatan ekstrakurikuler. Jadi, santai saja dan nikmati perjalananmu.
Kembali ke hal yang saya singgung di awal tadi, contoh mahasiswa yang membawa passionnya ke level selanjutnya, contohnya bisa jadi seperti ini:
- Mahasiswa yang bergabung di klub basket kampus. Tidak hanya bermain untuk kampusnya, dia dan teman-teman setimnya juga membuat stand di acara kampus dan berjualan merch klub basket kampus, atau mulai berjualan jersey, sepatu basket, bola, dan perlengkapan olahraga lain melalui inkubator bisnis yang tersedia di kampus.
- Mahasiswa farmasi yang tidak hanya bekerja dan membuat produk farmasi di laboratorium, produk-produk ini dapat dipamerkan di acara pameran kreatifitas kampus atau diikutkan lomba tingkat nasional dan dari situ mereka bisa mengembangkannya lagi menjadi bisnis yang benar-benar berjalan. Kolaborasi bersama mahasiswa desain grafis dan TI bahkan bisa menghasilkan suatu brand image dan website online shop yang baik.
See? The possibilities are endless.
Steve Jobs pernah berkata:
‘the only way to do great work is to love what you do.’
Tentu saja building on your passions terkadang butuh waktu, namun pikirkan hal ini sebagai investasimu untuk ke depannya. Mungkin selama ini kamu sudah melakukan hal ini dan merasa tidak ada perubahan sejak kamu melaksanakan passionmu, pikirkan lagi ini adalah investasi dan secara tidak sadar kamu mungkin sudah membantu orang lain dalam pengembangan diri mereka dengan hanya melihatmu melaksanakan passionmu juga.
Kuncinya adalah start small, apapun passionmu selalu ada jalan untuk mengembangkan hal-hal yang kamu lakukan dengan suka cita. Prosesnya mungkin tidak selalu mulus, dan contoh di atas tidak selalu berjalan pada tiap orang. Tapi, pikirkan hal yang kamu lakukan ini akan benar-benar membuatmu bernilai lebih dibandingkan dengan ribuat mahasiswa lain dan hal ini dimulai dari hal sepele sekecil melakukan kegiatan ekstrakurikuler. Sejalan dengan kamu melaksanakan minat dan mengembangkan bakatmu, kamu juga akan mempengaruhi lingkunganmu dengan hal positif.
Baca inspirasi lain di sini.
Comments 1