Cara Membuat Life Mapping untuk Mahasiswa Baru, Lengkap dengan Contoh

Campuspedia – Cara membuat life mapping untuk mahasiswa baru akan membantu kamu menyusun planning selama kuliah di perguruan tinggi.

cara membuat life mapping untuk mahasiswa baru juga merupakan metode untuk memudahkan kamu dalam menjalani pendidikan serta target lulus tepat waktu. 

Tanpa rencana yang jelas, seseorang bisa saja menghabiskan waktu pada kegiatan kurang bermanfaat sehingga menghambat kelulusan.

Salah satu metode efektif yang dapat diterapkan oleh mahasiswa baru adalah membuat Life Mapping yang dapat membimbing mereka selama masa studi.

Apa itu Life Mapping?

Life Mapping mahasiswa adalah perencanaan tujuan dalam kurun waktu tiap semester selama masa studi di universitas.

Study plan ini bisa diterapkan oleh mahasiswa baru maupun mahasiswa aktif semester awal.

Sederhananya, life mapping atau study plan merupakan susunan rencana atau langkah-langkah terstruktur untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu yang tepat.

Mengapa Life Mapping Penting

Bagi mahasiswa baru, Life Mapping adalah perencanaan tujuan yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu. Mengapa ini penting? Karena banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan ketika sudah memasuki dunia kerja karena kurangnya arah dan fokus selama masa studi.

Cara Membuat Life Mapping

Ada beberapa langkah untuk membuat life mapping, yaitu:

• Tulis rencana atau target jangka pendek sampai jangka panjang selama kuliah.

Kamu bisa menulisnya dalam selembar kertas lalu tempelkan ke dinding.

• Jika semua rencana telah ditulis, lakukan tindakan nyata atau usaha untuk mencapainya.
• Setelah ada target yang berhasil dicapai, kamu bisa menandai atau mencoretnya dari daftar.
• Kemudian, tetaplah konsisten untuk terus berusaha mencapai target-target lainnya.

Tips Membuat Life Mapping

Berikut ini beberapa tips untuk membuat life mapping bagi mahasiswa baru dan aktif, yakni:

Pada Semester 1 – 2:

• Belajar mengenal lingkungan kampus.
• Fokus pada pembelajaran dan mencapai IPK di atas 3.00.
• Aktif dalam kegiatan mahasiswa untuk membangun soft skills.

Di Semester 3 – 4

• Memilih keahlian atau spesialisasi jurusan.
• Aktif dalam organisasi untuk pengembangan diri.
• Mempersiapkan diri untuk magang atau PKL.

Lanjut Semester 5 – 6

• Meningkatkan pemahaman dalam bidang keahlian.
• Menentukan karir setelah lulus.
• Mulai mencari topik skripsi dan mengajukan rencana ke dosen pembimbing.

Terakhir Semester 7 – 8

• Fokus pada penyelesaian skripsi.
• Melakukan internship sesuai keahlian.
• Mencari peluang beasiswa untuk pendidikan lanjutan (jika diinginkan).

Dalam realita kehidupan setelah lulus, banyak mahasiswa menghadapi tantangan dalam mencari pekerjaan.

Life Mapping dapat membantu mahasiswa mempersiapkan diri dengan:

• Memiliki keahlian dan pengalaman melalui magang.
• Membangun portofolio dengan sertifikat dan prestasi.
• Menentukan apakah akan melanjutkan studi atau langsung bekerja.

Contoh Life Mapping Mahasiswa

Coba kita asumsikan bahwa kamu adalah mahasiswa yang mengambil jurusan Teknik Informatika di salah satu PTN X.

Kemudian kita buat life mapping dalam kurun waktu 10 thn, berikut rinciannya.

Penting untuk diingat bahwa Life Mapping bersifat fleksibel dan bisa disesuaikan seiring waktu.

Selalu evaluasi dan sesuaikan dengan perkembangan dan perubahan tujuan yang diinginkan.

Semoga penjelasan diatas bermanfaat dan mudah dipahami, ya!***

Baca Juga:

Strategi Belajar Efektif ala Carissa, Lulusan S2 ITB dengan IPK 4.00

Jangan Anggap Remeh! Begini Cara Perencanaan Karier yang Tepat

Tips Skripsi Cepat di Acc dan Bisa Lulus Tepat Waktu