Campuspedia – Kuliah di luar negeri menjadi impian banyak pelajar Indonesia. Selain karena ingin belajar di tempat-tempat terbaik dengan kurikulum yang terbaik pula, pengalaman yang didapat pasti tidak tergantikan. Sayangnya, memang harus diakui jika biaya persiapan di luar negeri mahal, meski dengan beasiswa sekali pun.
Biaya Persiapan Kuliah di Luar Negeri
Selama ini kita mungkin sering mendengar atau membaca motivasi tentang kuliah di luar negeri. Para motivator ini mengatakan jika pengalaman kuliah di luar sangat menyenangkan dan tidak terlalu susah.
Memang harus diakui, sekarang ini tersedia banyak pilihan beasiswa kuliah di luar negeri yang tersedia. Beasiswa ini pun tidak hanya menawarkan bantuan pembiayaan kuliah hingga lulus, tapi juga memberi tunjangan hidup hingga asuransi kesehatan.
Kedengarannya seperti, kita hanya tinggal perlu mendaftar dan begitu diterima sebagai awardee, kita hanya perlu berkuliah dengan baik hingga lulus tanpa harus mengeluarkan uang.
Namun percayalah, persiapan kuliah di luar tidak semudah dan segratis itu. Ada biaya persiapan kuliah di luar negeri, bahkan meski sudah mendapat beasiswa.
Perlu diketahui bahwa syarat administrasi kuliah di luar sangat banyak, mulai dari bermacam sertifikat kemampuan berbahasa hingga surat sehat. Belum lagi ketika sudah diterima harus membuat visa dan paspor.
Disadari atau tidak, semua persiapan administrasi tersebut membutuhkan biaya. Tergantung keadaan ekonomi tiap orang, biaya persiapan tersebut bisa murah atau bisa jadi mahal.
Memangnya apa saja biaya persiapan kuliah di luar negeri? Berikut ini beberapa di antaranya:
1. Biaya tes kemampuan berbahasa
Umumnya, kampus luar negeri maupun syarat pendaftaran beasiswa mengharuskan mahasiswanya mampu berbahasa Inggris dengan ditunjukkan sertifikat TOEFL atau IELTS dengan skor tertentu. Itu artinya, kamu harus mengikuti tes tersebut.
Dikutip dari berbagai sumber, biaya tes TOEFL berkisar mulai dari Rp500 ribu hingga Rp3 juta, tergantung jenis dan tempat penyelenggaraannya. Sementara untuk IELTS bisa lebih mahal lagi, yaitu dimulai sekitar Rp2,5 juta.
Tes kemampuan bahasa Inggris ini pun terbilang tidak mudah. Jadi sebagai tindakan berjaga-jaga jika tidak lolos sekali coba, persiapkan 2-3 kali dari biaya tes.
2. Biaya tes standarisasi pendidikan
Mengingat kurikulum pendidikan tiap negara bisa jadi sangat berbeda, maka standarisasi pun diperlukan agar mahasiswa nantinya mampu mengikuti perkuliahan dengan baik.
Standarisasi pendidikan ini dilakukan dengan tes, seperti SAT (Scholastic Assessment Test), GMAT (Graduate Management Admission Test), GRE (Graduate Examination Test), atau yang lain.
Biaya tes standarisasi untuk persiapan kuliah di luar negeri berkisar antara Rp2 juta – Rp 4 juta.
Jika kamu berasal dari sekolah dengan kurikulum nasional, biasanya kamu akan membutuhkan les/bimbingan agar dapat menyelesaikan soal tes. Biaya les sendiri sekitar Rp3 juta.
3. Biaya penerjemahan dokumen
Seperti halnya pendaftaran lain, tentunya ada syarat dokumen yang harus dipenuhi. Dokumen-dokumen ini perlu diterjemahkan dalam bahasa Inggris dan tidak boleh diterjemahkan dengan mesin penerjemah.
Penerjemahan dokumen ini harus dilakukan oleh penerjemah tersumpah (profesional). Berdasarkan hasil pencarian, biaya penerjemahan satu lembar dokumen adalah sekitar Rp60 ribu sampai Rp100 ribu.
4. Biaya pengurusan paspor dan visa
Paspor dan visa menjadi dokumen penting yang harus dimiliki jika ingin pergi ke luar negeri, termasuk untuk keperluan pendidikan (kuliah).
Mengurus 2 dokumen ini perlu biaya. Dikutip dari web Imigrasi Bengkalis, biaya pembuatan paspor adalah sekitar Rp350 ribu sampai Rp1 juta. Sementara itu, biaya visa pelajar bergantung pada negara tujuan masing-masing.
Sebagai pengingat, dalam mengurus paspor dan visa biasanya seseorang perlu menunjukkan rekening dengan jumlah saldo tertentu. Itu artinya, pastikan dulu jika ada uang di rekeningmu nanti.
5. Biaya pendaftaran kuliah di luar negeri
Beberapa universitas di luar negeri memiliki Admission Fee yang harus dibayarkan oleh mahasiswanya. Tentunya, besaran biaya pendaftaran ini tergantung dari kampus masing-masing, ada yang “hanya” ratusan ribu rupiah hingga beberapa juta.
Beberapa biaya persiapan kuliah di luar yang telah di atas belum termasuk biaya settlement cost (biaya hidup) dan biaya perjalanan (tiket pesawat). Biaya di atas juga tidak termasuk “biaya tenaga” pengurusan dokumen.
Jika kamu pergi kuliah ke luar negeri dengan beasiswa, kemungkinan besar beberapa biaya di atas baru akan diganti nanti setelah tiba di kampus tujuan. Maka dari itu, persiapkan dulu biaya-biaya tersebut dimuka. ***