Halo generasi unggul Indonesia! Ya, kamu adalah generasi unggul yang diharapkan oleh Bangsa kita tercinta, Bangsa Indonesia. Untuk menjadi generasi yang unggul, tentunya dibutuhkan kerja keras dan usaha untuk menggapainya. Salah satunya adalah dengan implementasi revolusi mental. Hmm apakah revolusi mental merupakan sesuatu yang baru? Jawabannya tidak ya, revolusi mental bukan sesuatu hal yang baru. Presiden pertama kita, Ir. Soekarno pernah menyampaikan beberapa gagasan mengenai hal ini. Gagasan pertama adalah “Dalam kehidupan sehari-hari, praktek revolusi mental adalah menjadi manusia yang berintegritas, mau bekerja keras, dan punya semangat gotong royong.”. sedangkan yang kedua adalah “Revolusi Mental adalah suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala.”
Dari kedua gagasan yang disampaikan Ir. Soekarno, kita bisa menarik sebuah benang merah mengenai definisi dari revolusi mental. Secara simple, revolusi mental adalah perubahan cara berpikir dalam waktu singkat untuk merespon, bertindak dan bekerja. Dalam zaman sekarang, yang diharapkan dari revolusi mental adalah bagaimana kita sebagai Warga Negara Indonesia bisa membangun jiwa yang merdeka, dengan mengubah cara pandang, pikiran, perilaku, dan sikap kita untuk menghadapi proses globalisasi yang terus berkembang. Hal ini membantu kita agar bisa bersaing di kancah internasional. Menurut Bung Karno, jauh lebih penting untuk kita membangun jiwa-jiwa yang ada di Bangsa ini, dibangingkan hanya membangun infrastruktur seperti, jalan, irigasi, pelabuhan, bandara, atau pembangkit energi.
Dalam pemerintahan Joko Widodo, revolusi mental ini kembali digaungkan. Hal yang ditekankan adalah revolusi karakter bangsa, kemudian dijabarkan dalam tiga strategi yang relevan dan dapat diterapkan. Tiga strategi tersebut adalah membangun pendidikan kewarganegaraan, mengevaluasi model penyeragaman dalam sistem pendidikan nasional, dan jaminan hidup yang memadai bagi para guru terutama bagi guru yang ditugaskan di daerah terpencil.
-
Program Pendidikan Kewarganegaraan
Kesadaran setiap individu terhadap status kewarganegaraannya membawa konsekuensi hak dan kewajiban. Terlebih lagi pada era globalisasi yang “memaksa” kita untuk terus meningkatkan pembelajaran kewarganegaraan agar relevan dengan perkembangan zaman. Kombinasi dari intelektual dan karakter merupakan cara untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia untuk mengembangkan diri dan kemampuan melakukan analisis terhadap kondisi yang terjadi di sekitar mereka atau dalam teritori suatu negara, dan karakter memberikan sentuhan simpati dan empati pada kondisi yang terjadi tersebut.
-
Evaluasi sistem pendidikan nasional
Melakukan evaluasi terhadap pendidikan di Indonesia adalah sangat penting hukumnya. Kita bisa menilai pendidikan yang sudah kita jelankan selama ini, apakah sudah efektif atau belum. Dari evaluasi dan refleksi, kita bisa mencari juga kira-kira pendidikan yang bisa cocok di Indonesia kira-kira seperti apa. Dalam menciptakan generasi yang unggul, tentunya mereka harus mendapatkan pendidikan dan edukasi yang baik untuk membangun sebuah pondasi dalam bertindak dan mengambil keputusan nantinya.
-
Peran guru
Dalam setiap proses pendidikan guru selalu menjadi pusat perhatian. Pusat pehatian ini didasarkan pada suatu kenyataan bahwa guru adalah aktor utama dalam proses belajar mengajar. Untuk menjamin efektivitas pencapaian target proses belajar, profesionalisme menjadi kata kunci. Dalam konteks ini, terminologi profesionalisme tidak hanya merujuk pada kompetensi tetapi juga pada orientasi kedepan untuk maju. Guru harus bisa mengeksplorasi gaya mengajar kepada tiap siswanya agar mereka bisa mendapatkan apa yang menjadi intisari dari pengajarannya.
Sebuah simpulan dari Minca adalah gerakan dalam revolusi mental ini mencakup pendidikan. nasional dan pendidikan karakter. Itu dua tidak bisa dijalankan secara timpang, harus seimbang. Pemegang peran utama dalam kasus ini adalah guru. Diharapkan bahwa guru bisa senantiasa memiliki mindset yang tepat untuk bisa mendidikan tiap siswanya dengan baik dan bisa memabakar semangat para siswa untuk bisa berkembang. Dalam menjalankan tanggung jawab ini, guru juga dibantu dengan kurikulum yang sudah disiapkan oleh pemerintah. Sekiranya setiap instrument di Indonesia bisa sama-sama bergotong royong untuk mencipkatakan Indonesia maju! Jangan lupa untuk follow Instagram, LinkedIn, Facebook, Twitter, Youtube, dan Official Account LINE kami agar kamu terus update mengenai tips and trick, info kampus, beasiswa, lomba dan masih banyak lainnya.