Sobat Campuspedia pasti pernah kan pesan makanan via Go-Food? Beberapa malah sering, iya kan?
Keberadaan Go-Food rupanya benar-benar membantu kita untuk memenuhi kebutuhan perut di saat tak sempat beli makan sendiri. Melalui smartphone, dengan mudah bisa memilih, memesan, request dan membayar makanan kita dengan mudah. Tak perlu ke tempat di mana restoran berada. Cukup menunggu sambil menyelesaikan pekerjaan dan yaaa, pesanan sudah hampir sampai.
Tapi, tahu tidak bagaimana awalnya Go-Food diciptakan? Sobat Campuspedia yang belum tahu wajib baca artikel ini sampai selesai, ya. Ingat terkadang kita bisa terinspirasi untuk menciptakan sesuatu dari apa yang baca dan gunakan setiap hari.
Awalnya, inspirasi adanya Go-Food karena perilaku pelanggan Gojek. Pasalnya banyak pelanggan yang meminta driver untuk membelikan makanan di restoran favorit mereka. Kemudian muncul pertanyaan, bagaimana hal tersebut dapat di kelola dengan mudah dan tertata rapi?
Informasi yang harus disediakan ketika hendak menawari makanan adalah:
- Restoran atau warung beserta menu dan lokasi yang spesific
- Jumlah pesanan untuk setiap pemesanan
- Tambahan penjelasan terkait pesanan, seperti tidak perlu menambahkan sawi, saus dan sebagainya.
Atas perilaku pelanggan dan 3 pertimbangan di atas, maka Go-Food dirilis. Tujuannya untuk mengotomasi pemesanan. Dengan sekali klik, tanpa penjelasan alamat secara panjang lebar dari pembeli sang driver mampu menemukan lokasi dengan mudah. Selain itu, juga bisa memesan sesuai menu.
Nah, sederhana kan alasan munculnya Go-Food? Tapi karena hal ini memudahkan banyak orang justru ide sederhana ini dapat menjadi hal yang luar biasa.
Sobat Campuspedia juga bisa menciptakan hal-hal seperti itu. Peka terhadap lingkungan sekitar, peduli dengan hal-hal kecil serta berpikir kreatif menjadi kuncinya. Ikutilah kegiatan yang bermanfaat dan segera bertindak. Jangan hanya berpangku tangan, sekarang waktunya membawa perubahan.
Comments 1