Campuspedia – Belakangan ini ramai terkait dengan pemberitaan terkait dengan akses jalan menuju Sekolah Petra Surabaya yang ditutup warga setempat karena pihak lembaga menolak membayar sejumlah iuran. Ternyata, kejadian penutupan akses menuju sekolah ini sudah cukup sering terjadi di Indonesia.
Ramai Akses Sekolah Petra Surabaya Ditutup Warga
Memasuki awal tahun ajaran baru berita pendidikan sudah diterpa isu kurang menyenangkan. Baru-baru ini sekolah swasta di Surabaya ditutup akses jalannya.
Penutupan akses jalan oleh warga setempat ini terjadi pada SMP Kristen Petra 3 dan SMA Kristen Petra 2 Surabaya.
Penutupan jalan pun dilakukan bukan tanpa sebab. Menurut sumber, akses jalan tersebut ditutup warga karena pihak sekolah menolak membayar iuran sebesar Rp35 juta per bulan pada 3 RW yang berada di sekitar sekolah.
Perlu diketahui sebelumnya, iuran tersebut ditagihkan karena keberadaan SMP Kristen Petra 3 dan SMA Kristen Petra 2 Surabaya diketahui sering membuat macet, sehingga pejabat warga pun harus menugaskan sekitar 30-an satpam untuk mengatur lalu lintas dan menjaga keamanan lingkungan.
Sebenarnya, awalnya iuran yang ditagihkan pada sekolah adalah Rp32 juta per bulan. Namun pada awal tahun ini, iuran naik menjadi Rp35 juta. Itulah yang kemudian membuat Sekolah Petra Surabaya merasa keberatan dan akhirnya menolak membayar iuran.
Akibat menolak membayar iuran tersebut, salah satu akses jalan ditutup warga. Siswa dari SMP Kristen Petra 3 dan SMA Kristen Petra 2 Surabaya pun sempat mengalami kesulitan untuk pergi dan pulang sekolah.
Masalah ini pun sampai ke telinga Pemerintah Kota Surabaya. Baik pihak sekolah maupun warga akhirnya bertemu di Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) pemkot setempat untuk berunding.
Pada perundingan itu, tidak ditemukan jalan keluar. Kedua pihak pun kembali dipanggil oleh Komisi C DPRD Surabaya. Namun sayangnya, pihak warga menyatakan walkout.
Meski demikian, menurut sumber lain, diketahui jika akses jalan ke sekolah yang ditutup warga tersebut kini sudah dibuka kembali.
Akses Jalan Sekolah Ditutup Warga Sudah Sering Terjadi
Sebenarnya, kejadian mengenai penutupan akses menuju sekolah sudah cukup sering terjadi di Indonesia dengan beragam sebab.
Misalnya saja yang pernah terjadi pada SDN 4 Anyar di Kabupaten Serang pada 2023 lalu. Pintu gerbang sekolah tersebut sempat ditutup dengan batu dan disaksikan oleh siswa yang baru pulang sekolah setelah melaksanakan ekstrakurikuler.
Sumber menyatakan jika penutupan tersebut dilakukan oleh seseorang yang mengaku sebagai ahli waris tanah tempat SDN 4 Anyar berdiri.
Kejadian tersebut sempat membuat siswa enggan datang sekolah sehingga kegiatan belajar mengajar terhambat selama beberapa saat.
Ada pula kejadian di Labuhan Batu, Sumatera Utara pada 2022. Akses suatu jalan menuju 3 sekolah dasar ditutup pengembang komplek perumahan dengan timbunan kayu. Siswa pun terpaksa harus berjalan memutar untuk sampai ke sekolah.
Tidak hanya itu saja, kejadian serupa juga pernah terjadi pada SDN 3 Pabuaran Wetan, Cirebon yang akses jalan sekolah ditutup warga untuk tempat menaruh bahan bangunan membuat toko.
Masih ada banyak lagi kejadian mengenai akses jalan sekolah yang ditutup warga selain di Sekolah Petra Surabaya maupun sekolah lain yang telah disebutkan di atas.
Apa pun itu sebabnya, hal tersebut tentu sangat disayangkan karena membuat kegiatan pendidikan yang penting bagi warga sekitar jadi terhambat. ***