Hai Semua.. Kembali lagi bersama Campuspedia..
Hari gini susah banget ya dapat kerjaan? Padahal pendidikan sudah tinggi.. Eh, keliling-keliling nyari kerjaan ga nemu-nemu.. Sekalinya nemu, malah kadang ga sesuai sama bidang keilmuan kita.. Pasti ini semua yang sedang banyak kita keluhkan belakangan ini. Ya kan???
Mencari pekerjaan di zaman sekarang tidaklah mudah, persaingan begitu ketat. Sudah banyak sarjana yang akhirnya menganggur atau bekerja tidak sesuai dengan bidang keilmuannya. Apalagi disaat pandemi seperti sekarang. Yang menyebabkan jumlah pengangguran semakin banyak, karena adanya PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dimana-mana.
Menurut Badan Pusat Statistik, jumlah pengangguran selama setahun terakhir yang dicatat pada Februari 2020 yakni bertambah sebanyak 60.000 orang. Sehingga jika dijumlahkan sejak 2016 hingga Februari 2020, jumlah pengangguran di Indonesia menjadi 6.880.000 orang. Sementara jumlah angkatan kerjanya pada Februari 2020 yakni sebesar 137.910.000 orang. Data diatas cukup besar, bukan?
Apa saja sih yang menyebabkan banyaknya pengangguran di Indonesia? Beberapa diantaranya yakni…
1. Jumlah Antara Lapangan Kerja dan Tenaga Kerja yang Tidak Seimbang
Saat ini, jumlah antara lapangan kerja dan tenaga kerja di Indonesia tidaklah seimbang. Jumlah tenaga kerja di Indonesia sangatlah banyak, yakni 137.910.000. Sedangkan jumlah lapangan kerjanya menurut Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, pada 2018, yakni sebanyak 9.380.000 lapangan pekerjaan. Ketidakseimbangan ini menyebabkan jumlah angkatan kerja yang diterima hanya sebagian kecil dari seluruh jumlah angkatan kerja yang ada.
2. Semakin Majunya Teknologi
Kemajuan teknologi sudah bukan lagi hal yang aneh dibicarakan di era sekarang. Apapun kegiatan kita, banyak sekali hubungannya dengan teknologi. Apalagi dalam dunia kerja, sangat dibutuhkan sekali orang-orang yang lebih pandai memanfaatkan atau menggunakan teknologi. Namun, di tengah kemajuan teknologi ini, nyatanya masih banyak orang di luar sana yang kurang paham dalam memaksimalkan penggunaan teknologi. Sehingga mereka kurang dilirik oleh suatu perusahaan.
3. Kurangnya Kemampuan yang Dimiliki Para Pencari Pekerjaan
Suatu perusahaan dalam mencari karyawan tentunya mencari orang yang kompeten. Seseorang yang memiliki kemampuan lebih baik akan lebih mudah dilirik oleh perusahaan. Misalnya saja seseorang yang memiliki keahlian tertentu, seperti ahli IT, Teknisian, dsb. Tapi yang perlu diingat, seseorang yang memiliki kemampuan disini bukan hanya dia yang pintar dan memiliki nilai akademik yang tinggi, melainkan juga dia yang memiliki softskill yang berkualitas baik.
Karena, dalam dunia kerja seseorang akan lebih banyak menggunakan softskill daripada ilmu berupa materi yang didapatkannya di kelas. Lagi pula di luar sana sudah banyak orang pintar yang memiliki nilai akademik tinggi, buktinya saja sarjana sudah banyak dimana-mana.
4. Kesulitan Mencari Informasi Lowongan Pekerjaan
Sering kali kita, khususnya para mahasiswa yang baru saja lulus, kurang mendapatkan informasi mengenai lowongan pekerjaan. Sehingga menyebabkan banyak dari para sarjana maupun masyarakat di luaran sana yang akhirnya menganggur atau kerja serabutan sembari menunggu adanya lowongan peerjaan.
5. Terlalu Pilih-Pilih Dalam Mencari Pekerjaan
Nah, yang satu ini nih sering banget jadi masalah penting dalam dunia kerja. Banyak masyarakat, khususnya mereka yang telah menempuh pendidikan tinggi, terlalu memilih-milih dalam hal pekerjaan. Ada yang tidak mau menerima pekerjaan karena gajinya yang tidak seberapa, ada juga yang tidak memilih pekerjaan itu karena posisinya yang tidak sesuai dengan yang diinginkan, seperti manajer, dsb.
Nah, dari uraian penyebab-penyebab diatas, tentunya kita tidak mau dong hal itu terjadi pada kita. Mau tau caranya kan? Jadi, caranya yaitu…
1. Meningkatkan Kemampuan Kita
Kita dapat meningkatkan kemampuan kita dengan cara sering mengikuti pelatihan dan seminar-seminar, baik itu secara online maupun offline.
2. Menciptakan Lapangan Kerja Sendiri
Jika kita susah mendapat kerjaan diluar sana, kita dapat mencoba untuk menciptakan lapangan kerja sendiri. Enak banget, kan? Selain enak buat kita, kita juga bisa membantu orang-orang di luar sana, khususnya sekitar kita, untuk mendapatkan pekerjaan juga.
3. Aktif Dalam Berbagai Kegiatan
Nih, bagi kalian yang suka aktif di kegiatan kepanitiaan, organisasi, ekstrakurikuler, dsb. Lanjutkan!!! Kenapa? Dari situ kita bisa belajar banyak hal, mulai dari manajemen waktu, melatih softskill, serta membangun relasi. Dari sini juga, sering kali kita bisa mendapatkan banyak informasi lowongan pekerjaan.
4. Mau Berproses dari Nol
Setiap orang, untuk menjadi sukses pasti membutuhkan proses. Seperti pertumbuhan, belum ada bayi lahir tiba-tiba sudah menjadi tua, pasti dia akan melewati masa kanak-kanak, dewasa, baru menjadi tua. Kalau seandainya diawal pekerjaan kita masih mendapat posisi sebagai karyawan biasa dengan gaji yang tidak seberapa, bersyukurlah dan terus belajar untuk menjadi lebih baik setiap harinya. Karena setiap usaha yang kamu lakukan pasti akan membuahkan hasil. Mungkin dengan kegigihan dan kesabaranmu, suatu saat nanti kamu akan menempati posisi yang tinggi di perusahaan itu dengan gaji yang sangat memuaskan, bahkan tidak pernah kamu bayangkan. So, nikmatilah setiap prosesnya.
Oh iya, selain solusi diatas, Campuspedia juga menawarkan sebuah produk berupa Online Career Class. Online Career Class ini berupa workshop bulanan dengan beragam topik dan narasumber di berbagai bidang, yang mana Online Career Class dapat menjadi wadah bagi kalian untuk mengembangkan diri secara personal dan professional di industri kreatif, digital, dan teknologi. Bermanfaat banget kan.. Yuk coba ikutan deh kalau kalian mau buktinya…
Sekian dan Terima Kasih…
Referensi :
1. https://www.bps.go.id/pressrelease/2020/05/05/1672/februari-2020–tingkat-pengangguran-terbuka–tpt–sebesar-4-99-persen.html, diakses 19 Mei 2020.
2. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/05/05/pengangguran-februari-2020-meningkat-jadi-668-juta-orang, diakses 19 Mei 2020.
3. https://www.merdeka.com/jatim/10-penyebab-pengangguran-di-indonesia-dan-alasannya-kln.html, diakses 19 Mei 2020.
4. https://www.bappenas.go.id/files/1215/4167/2989/Siaran_Pers_-_Tahun_2018_Lapangan_Kerja_Indonesia_Melampaui_Target_RKP_2018_dan_RPJMN_2015-2019_TPT_Turun_Menjadi_534_Persen.pdf, diakses 19 Mei 2020.