Sepakbola menjadi olahraga dengan antusias penonton terbanyak. Di Indonesia atau bahkan negara Eropa antusias pendukung tim sepakbola selalu tinggi. Namun, beberapa hari terakhir penonton dihantui gelisah. Pasalnya, beberapa pertandingan dilaksanakan secara tertutup atau bahkan dibatalkan. Virus corona menjadi alasannya.
Kehadiran Virus Corona
Virus Corona atau yang memiliki nama resmi SARS-CoV-2 menjadi penyebab macetnya perhelatan sepakbola. Pertandingan-pertandingan yang sudah tidak berada di awal musim terpaksa dihentikan. Tujuannya untuk meminimalisir penyebaran virus ini.
Dunia sepakbola sedang tidak baik-baik saja. Banyak yang dirugikan semenjak virus ini muncul. Bahkan para pemain dan pelatih di beberapa tim sudah terjangkit. Berikut beberapa jajaran dunia sepakbola yang positif corona:
- Mikel Arteta
(source:spot.ortus.com.au)
Pelatih The Gunners, Mikiel Arteta dinyatakan terinfeksi virus ini usai melakukan kontak dengan pemilik Olympiakos, Evangelos Marinakis. Meskipun begitu, laga tandang Arsenal ke Brighton tetap akan berjalan. Meskipun ada rencana dilakukan secara tertutup tanpa penonton.
2. Daniele Rugani
Bek asal Juventus, Daniele Rugani memberikan pernyataan resmi melalui akun instagramnya. Ia juga berterimakasih kepada dokter dan perawat yang telah berjuang menghadapi virus ini.
3. Timo Huebers
Pemain klub divisi dua Hannover 96 ini menjadi pesepakbola pertama yang terjangkit virus corona. Di Jerman, semua laga Bundesliga akhir pekan ini resmi dimainkan secara tertutup.
Secara langsung, virus ini mengganggu eksistensi sepakbola di dunia. Banyak para pemain dan manager yang harus diisolasi karena telah berkontak dengan pemain positif corona. Namun, isolasi juga dilakukan untuk meminimalisir penularan.
Saat ini, yang harus kita lakukan adalah menjaga kebersihan, kesehatan dan mentaati peraturan yang dikeluarkan pemerintah terkait pencegahan virus ini. Jangan menyepelekan dan tetap waspada. Jika kamu rindu nonton sepakbola di stadion, buka Youtube saja. Patuhi himbauan dari pemerintah demi keselamatan kita.
Comments 1