Gianina Dinda Pamungkas (20) adalah salah satu Mahasiswi Fakultas Kedokteran (FK) Undip yang berprestasi. pada tahun 2015 yang lalu tepatnya 6 Desember, gianina berhasil membawa pulang 3 penghargaan internasional Kaohsiong International Invention and Design Expo (KIDE) dari Taiwan. perhargaan yang di terima diantaranya adalah KIDE Medali Perak, Medali Best International Penemuan NRCT Thailand, dan Inovasi Memimpin penghargaan Medal of IIIPNF Malaysia. Mahasiswi dengan panggilan akrab Gia sangat bersemangat dan bermimpi untuk memperkenalkan tanaman tradisional Indonesia herbal. Oleh karena itu gia menciptakan produk yang disebut GreenCip. GreenCip adalah es krim yang memanfaatkan buah-buahan ciplukan sebagai bahan baku, dikombinasikan dengan teh hijau. Selain bertujuan untuk memperkenalkan buah tradisional Indonesia, GreenCip juga memiliki khasiat sebagai antioksidan dan anti-kanker. Gia menciptakan produk ini dengan seorang teman, Hafshah (FK 2014). Namun, hanya Gia mewakili Taiwan untuk presentasi. KIDE Taiwan pada tahun 2015, Gia meraih medali perak. Gadis dari Semarang ini juga mendapatkan penghargaan khusus dari dua profesor Thailand dan Malaysia. Penghargaan khusus merupakan penghargaan yang diberikan kepada peserta pada penemuan yang dianggap inovatif oleh para profesor yang mewakili tim peneliti negaranya. GreenCip perjalanan tidak berhenti pada tahun 2015. Seorang profesor KIDE Taiwan tertarik untuk melanjutkan GreenCip sebagai produk komersial tidak dalam bentuk es krim, tapi dalam bentuk minuman fermentasi.
Kini pada tahun 2016 Gianina berhasil membawa pulang perhargaan lebih dari tahun sebelumnya. Seperti dilansir akun resmi Undip Inspiring, mahasiswi yang juga diproyeksikan sebagai Mawapres Pemetaan Undip 2017 itu sukses meraih 4 “award” atau penghargaan sekaligus. Yakni 1 Gold Medal ditambah 3 Special Award dalam ajang 27th International Invention and Innovation Exhibiton (ITEX) 2016 di Malaysia. Ia melombakan produk probiotik racikannya dalam ajang yang digelar di Kuala Lumpur Convention Centre pada 12-14 Mei 2016 lalu itu.
Sampai diposisi seperti ini bukanlah hal mudah ditengah kesibukannya sebagai mahasiswi dan mengikuti berbagai lomba. dalam sebuah wawancara dengan Insani Undip bagi gia berbagi pengalamannya sampai bisa ke tahap pencapainya sekarang ini. menurutnya penting untuk memenajemen waktu dan mememahami skala prioritas. sangat penting untuk displin terhadap apa yang ingin dicapai walaupun tidak mudah. gia menyadari bahwa hidup ini singkat dia ingin hidupnya memiliki kenangan berarti oleh karena itu gia bersemangat mengejar cita-cita dan mengembangkan diri. tips dan trik dari gia untuk mahasiswa-mahasiswi adalah harus seimbang antara akademik dan non-akademis, banyakin kepo(kepingin tahu), jalani passion masing-masing, harus keluar dari zona nyaman, jangan takut maupun lelah untuk belajar dan mencoba, sharing dengan orang yang lebih berpengalaman(dosen, senior, maupun mentor).
Kini pada tahun 2016 Gianina berhasil membawa pulang perhargaan lebih dari tahun sebelumnya. Seperti dilansir akun resmi Undip Inspiring, mahasiswi yang juga diproyeksikan sebagai Mawapres Pemetaan Undip 2017 itu sukses meraih 4 “award” atau penghargaan sekaligus. Yakni 1 Gold Medal ditambah 3 Special Award dalam ajang 27th International Invention and Innovation Exhibiton (ITEX) 2016 di Malaysia. Ia melombakan produk probiotik racikannya dalam ajang yang digelar di Kuala Lumpur Convention Centre pada 12-14 Mei 2016 lalu itu.
Sampai diposisi seperti ini bukanlah hal mudah ditengah kesibukannya sebagai mahasiswi dan mengikuti berbagai lomba. dalam sebuah wawancara dengan Insani Undip bagi gia berbagi pengalamannya sampai bisa ke tahap pencapainya sekarang ini. menurutnya penting untuk memenajemen waktu dan mememahami skala prioritas. sangat penting untuk displin terhadap apa yang ingin dicapai walaupun tidak mudah. gia menyadari bahwa hidup ini singkat dia ingin hidupnya memiliki kenangan berarti oleh karena itu gia bersemangat mengejar cita-cita dan mengembangkan diri. tips dan trik dari gia untuk mahasiswa-mahasiswi adalah harus seimbang antara akademik dan non-akademis, banyakin kepo(kepingin tahu), jalani passion masing-masing, harus keluar dari zona nyaman, jangan takut maupun lelah untuk belajar dan mencoba, sharing dengan orang yang lebih berpengalaman(dosen, senior, maupun mentor).