Campuspedia News
Tulis Artikel
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • Seputar UTBK
  • Berita
  • Program
    • Online Career Class
    • Try Out
    • Events
  • Beasiswa & Lomba
  • Persiapan Kuliah
  • Dunia Mahasiswa
  • Persiapan Karir
  • Pengembangan Diri
  • Seputar UTBK
  • Berita
  • Program
    • Online Career Class
    • Try Out
    • Events
  • Beasiswa & Lomba
  • Persiapan Kuliah
  • Dunia Mahasiswa
  • Persiapan Karir
  • Pengembangan Diri
Campuspedia News
No Result
View All Result
Home Pengembangan Diri

Pengabdian Sang Staf Khusus Presiden

Milenial yang berbakat. Milenial yang melayani dan berjiwa sosial tinggi. Simak kisah pengabdian Ayu Kartika Dewi dalam membaktikan dirinya untuk tanah air tercinta.

Selliansyah A.D.S by Selliansyah A.D.S
06:21
in Pengembangan Diri
0 0
0
0
SHARES
4
VIEWS
Share on FacebookShare on WhatsappShare on Twitter

Masih Ingat dengan Ayu Kartika Dewi?

Nama Ayu Kartika Dewi langsung mencuri perhatian publik setelah Presiden Joko Widodo secara resmi mengumumkan nama-nama staf khusus presiden beberapa waktu lalu. Ayu Kartika Dewi menjadi salah satu milenial dari 7 staf khusus yang diangkat oleh Jokowi. Perempuan berusia 36 tahun ini bersama staf khusus presiden yang lain akan membantu Presiden Jokowi menjalankan roda pemerintahan 5 tahun ke depan.

Siapa Ayu Kartika Dewi?

                                 sumber gambar : liputan6.com

Ayu Kartika Dewi lahir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 27 April 1983. Ayu juga merupakan seorang penerima Keller Scholarship dan Fulbright Scholarship, dan ia telah mendapatkan gelar MBA dari Universitas Duke, Amerika Serikat.
Ia pernah menjadi Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama pada tahun 2015—2017. Pada tahun 2019, ia diangkat menjadi Staf Khusus Presiden Joko Widodo.

Ayu Kartika Dewi merupakan alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga. Lulus dari UNAIR, Ayu meneruskan program pascasarjana di Duke University, Amerika Serikat. Perempuan berhijab ini memiliki semangat dan komitmen tinggi dalam menggairahkan nilai toleransi dan keberagaman di penjuru Nusantara. Komitmen tersebut mulai terbangun pada saat beliau mengawali pengabdiannya bersama lembaga Indonesia Mengajar. Lembaga nirlaba ini nemiliki dedikasi untuk mencetak dan mengirimkan para kawula muda sebagai pengajar SD di daerah-daerah terpelosok.

Awal Bersentuhan dengan Masalah Sosial

Pada 2010, Ayu mendapatkan tugas untuk mengajar di salah satu SD yang berada di Desa Papaloang, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Kehadiran Ayu di Desa Papaloang inilah yang kemudian membawanya bersentuhan dengan permasalahan sosial yang masih menjadi bayang-bayang gelap masyarakat sekitar. Salah satu anak didiknya masih mengalami traumatik dengan kerusuhan antar-dua kelompok agama yang terjadi di Ambon pada 1999. Padahal, saat Ayu melawat ke Maluku, keadaan sudah aman dan dua kelompok yang bertikai sudah berikrar damai. Namun, ketakutan akan akan bayang-bayang masa kelam itu justru masih membuntuti anak didiknya hingga sekarang.

Baca juga:  Mau Jadi Mahasiswa Aktif, Tapi IP Juga Tetap Bagus? Simak Tips Jadi Mahasiswa Aktif Berikut Biar Kamu Bisa Dapatkan Keduanya!

Suatu ketika seorang murid datang dan bilang, “Bu Ayu kita harus hati-hati, kerusuhan su dekat”.

Terus Saya tanya, “Memang kerusuhannya di mana?”.

“Di Ambon Ibu, kita harus hati-hati.” ujar Ayu kepada Magdelene.co yang dilansir aminef.or.id.

“Padahal dengan kapal laut saja butuh waktu dua hari dari Maluku Utara untuk sampai ke Ambon,” kata perempuan berhijab tersebut.

Mencetuskan Program SabangMerauke

                                                     sumber gambar : liputan6.com

Ketakutan muridnya ini justru menjadi pelecut dirinya untuk menggelorakan semangat toleransi dan keberagaman.
Ia pun mencetuskan Program Seribu Anak Bangsa Merantau untuk Kembali atau disebut SabangMerauke. Program ini merupakan upaya Ayu menggelorakan nilai keberagaman, toleransi, hingga cakrawala ilmu pengetahuan antar-pelajar di Indonesia. Para pesertanya merupakan pelajar tingkat SMP. Mereka ditugaskan untuk menyatu bersama keluarga dan berinteraksi dengan teman yang berbeda tanpa membedakan.

Setelah tugas tersebut selesai dan kembali ke masing-masing daerahnya, Ayu mendelegasikan mereka sebagai duta perdamaian di daerah asalnya. Bertahun-tahun ia mengoordinir program tersebut. Sudah ribuan pelajar ia kirimkan ke berbagai daerah guna merajut nilai keberagaman dan toleransi. Di sisi lain, apa yang dilakukannya justru membuat Ayu seolah tak percaya. Bahwa komitmennya menyebarkan nilai keberagaman dan toleransi terhadap kelompok agama yang berbeda bisa berjalan dengan baik dan berkelanjutan. Ayu mengatakan, dedikasi anak didiknya selalu berasal dari prasangka terhadap agama maupun suku yang berbeda. Ketakutan ini sekali lagi menegaskan bahwa fakta intoleransi di Indonesia masih ada.

Mendirikan Milenial Islami

                                                        sumber gambar :liputan6.com

Usaha Ayu menyebarkan nilai keberagaman dan toleransi tidak berhenti sampai di situ. Merebaknya isu konservatisme dan semakin menggeliatnya intoleransi yang terjadi pada anak muda menggerakan Ayu melanjutkan kontribusinya pada bangsa. Ia lantas mendirikan Milenial Islami yang memanfaatkan media sosial untuk menggemakan Islam yang moderat. Para anggota Milenial Islami juga langsung turun ke lapangan dengan mendatangi universitas hingga kampus di seluruh penjuru tanah air. Dedikasinya terhadap kesejahteraan pendidikan anak bangsa tercermin dari semua usahanya.

Baca juga:  Tips Menjaga Mental Health Selama Pandemi Bersama Campuspedia

Menurutnya, adanya permasalahan sosial merupakan implikasi terjadinya ketimpangan pendidikan di Indonesia. Dari SabangMerauke dan Milenial Islami, dapat memperlihatkan betapa gigihnya Ayu mencetak pemuda yang berpikir kritis dan saling menghargai antar sesama manusia.

“Untuk merangkul generasi muda tidak cukup dengan membuat acara-acara yang hanya menjual embel-embel Milenial, tetapi juga harus mendengarkan aspirasi mereka secara serius,” kata Ayu.

Semangatnya berkontribusi pada dunia pendidikan dan memperkuat toleransi keberagaman dapat menjadi cambuk bagi kita generasi muda untuk meneruskan perjuangannya. Kerjasama seluruh elemen masyarakat dan pemerintah menjadi jalan terbuka yang cerah untuk upaya pemerataan pendidikan, kesejahteraan sosial dan perdamaian antar suku bangsa di seluruh tanah air. 

Previous Post

Menjadi Mahasiswa Yang Out Of The Box

Next Post

Beasiswa S1 di Jepang: Mitsui Bussan Scholarship Program 2020 For Indonesia

Selliansyah A.D.S

Selliansyah A.D.S

Next Post

Beasiswa S1 di Jepang: Mitsui Bussan Scholarship Program 2020 For Indonesia

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Mahasiswa Hobi Nulis? Ikuti Lomba Menulis “Perang Review Mahasiswa” dari Detikcom, Total Hadiah Jutaan Rupiah! Edit | Quick Edit | Trash | View Fath Putra Mulya Info detikcom, lomba menulis, lomba menulis review Published 2021/04/26 at 1:59 pm Good OK lomba menulis detikcom 3 Select Buat Kamu Yang Hobi Nulis, Berikut 20 Alamat Pengiriman Naskah Media Cetak Beserta Honornya | CAMPUSPEDIA Buat Kamu Yang Hobi Nulis, Berikut 20 Alamat Pengiriman Naskah Media Cetak Beserta Honornya

Buat Kamu Yang Hobi Nulis, Berikut 20 Alamat Pengiriman Naskah Media Cetak Beserta Honornya | CAMPUSPEDIA

21:11
Gelar LC yang Menempel pada Nama Ustaz, Apa Artinya?

Gelar LC yang Menempel pada Nama Ustaz, Apa Artinya?

16:00
pentingnya CV untuk lamaran kerja

Sepenting Apa sih CV untuk Lamaran Kerja? Cari Tahu Jawabannya Di Sini!

11:40
Cara Mengajukan Judul Skripsi ke Dosen Pembimbing: Menggunakan Research Model Canvas

Tips Mudah Mengajukan Judul Skripsi: Menggunakan Research Model Canvas

20:00
SKD TWK CPNS 2024

Tips Mengerjakan SKD CPNS 2024: TWK Bukan Lagi Tentang Hafalan, tapi Penalaran!

20:27
Ilustrasi istilah dalam dunia kerja (Pexels/Fox)

Istilah di Dunia Kerja dalam Bahasa Inggris yang Fresh Graduate Perlu Ketahui

21:11
menjawab pertanyaan wawancara interview kerja “Apa pencapaian terbesar Anda?”

Cara Menjawab Pertanyaan Interview Kerja ‘Apa Pencapaian atau Prestasi Terbesar Anda?’

20:51
hasil seleksi administrasi CPNS 2024

Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2024 Masih Belum Keluar, Ini Jadwal Pengumuman Tiap Instansi!

20:23
Campuspedia News

Campuspedia merupakan Portal Anak Muda khususnya Pelajar dan Mahasiswa yang memberikan informasi seputar kampus, prestasi anak muda Indonesia, bedah jurusan, event kampus, dan beasiswa.

Loading

Browse by Category

  • Accounting
  • Aplikasi kekinian
  • Beasiswa & Lomba
  • Berita
  • CV menarik
  • Dunia Kampus
  • Dunia Mahasiswa
  • Event
  • Info
  • Intern
  • Millenial
  • Online Career Class
  • Pendaftaran
  • Pengembangan Diri
  • Persiapan Karir
  • Persiapan Kuliah
  • PPDB Online
  • Program
  • Seputar UTBK
  • Try Out
  • UI Designer
  • UI/UX Designer
  • Uncategorized
  • UX writer
  • Video

Subscribe For Newslater

Loading
  • About
  • Advertise
  • Privacy Policy
  • Contact
  • FAQ

© 2021 Campuspedia News - Powered by campuspedia.id.

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Beasiswa & Lomba
  • Dunia Mahasiswa
  • Persiapan Karir
  • Pengembangan Diri
  • Events
  • Program
  • Explore
  • FAQ

© 2021 Campuspedia News - Powered by campuspedia.id.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In