Campuspedia – Jika kamu ingin memulai jenjang karir sebagai dosen, sebaiknya segera persiapkan sejak lulus sarjana atau S1. Bukan tanpa sebab, hal ini dikarenakan ada banyak persiapan yang harus dilakukan jika ingin menjadi dosen. Apa saja itu?
Mengenal Karir Dosen
Mirip dengan guru yang ada di sekolah, dosen adalah seorang pengajar profesional yang bersertifikasi. Namun hal besar yang membedakan keduanya adalah guru bekerja di sekolah, sementara dosen bekerja di perguruan tinggi.
Tugas seorang dosen tidak hanya mengajar saja. Sebagai tenaga profesional yang dekat dengan ilmu pengetahuan, dosen diharapkan mampu mengembangkan penelitian di bidang keahliannya.
Selain itu, khususnya di Indonesia, dosen juga diharapkan mampu menerapkan Tri Dharma Pendidikan Tinggi dalam dalam karirnya, yaitu mengajar, meneliti, dan mengabdi pada masyarakat.
Bisa dibilang, karir sebagai dosen tidaklah mudah karena banyaknya tanggung jawab yang diembannya; karena pekerjaan ini bukanlah sekadar mengajar mahasiswa saja.
Lebih lanjut lagi, berikut ini adalah tugas dan tanggung jawab utama seorang dosen:
- Merencanakan, melaksanakan, serta menilai atau memberi evaluasi terhadap seluruh proses pembelajaran di kelas
- Mengembangkan program serta bahan ajar perkuliahan
- Memberikan bimbingan pada mahasiswa, terutama terkait dengan perkuliahan dan tugas
- Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan baik
- Mengembangkan serta menyebarluaskan transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi
- Mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai seorang pengajar dan peneliti secara berkelanjutan
Jenjang Karir Dosen
Sama seperti pekerjaan lain, terdapat jenjang karir sebagai dosen. Jenjang karir ini bisa naik setiap dua tahun sekali, tergantung dari angka kredit kumulatif yang mampu didapatkan.
Jenjang karir tersebut bisa dijelaskan sebagai berikut ini:
1. Asisten Ahli
Hal pertama yang harus dilakukan jika ingin menjadi dosen di Indonesia adalah lulus magister (S2). Setelah itu, seseorang bisa bekerja sebagai dosen.
Namun bukan berarti seseorang bisa langsung memangku jabatan Asisten Ahli.
Seorang dosen harus mendapatkan status dosen tetap, lalu mendapatkan NIDN, kemudian mengikuti sertifikasi dosen. Setelahnya, seseorang juga perlu memiliki satu publikasi nasional dengan nama sendiri sebagai penulis utama dan melakukan satu kegiatan pengabdian.
2. Lektor
Jenjang karir dosen yang selanjutnya adalah Lektor. Jika ingin memangku jabatan ini, seseorang setidaknya harus memiliki angka kredit kumulatif sebesar 200/300.
Dosen lulusan S2 dengan jabatan ini nantinya akan diberi tanggung jawab untuk mengajar dan memberikan bimbingan skripsi pada mahasiswa S1.
Sementara itu, dosen Lektor lulusan S3 bisa mengajar mahasiswa S2 dan S3 serta boleh memberi bimbingan tesis.
3. Lektor Kepala
Dosen yang ingin memegang jabatan ini harus memiliki angka kredit kumulatif sebesar 400/550/700.
Nantinya, tanggung jawab yang dipegang dosen Lektor Kepala lulusan S2 mirip dengan Lektor. Namun untuk lulusan S3, dosen bisa mengajar seluruh program, memberi bimbingan tesis, serta membantu dalam penyusunan disertasi.
4. Guru Besar
Angka kredit kumulatif untuk mencapai jenjang karir dosen satu ini adalah 850/1.050. Namun jabatan satu ini hanya bisa dipegang oleh dosen yang sudah lulus S3 atau telah memiliki gelar doktor.
Dosen yang telah memangku jabatan ini berhak mengajar dan membimbing di seluruh program dan jenjang.
Perlu diingat dalam mengejar jenjang karir sebagai dosen harus dibarengi dengan keinginan untuk terus belajar, mengembangkan, dan menyebarkan ilmu pengetahuan sebagai bentuk tanggung jawab seorang pengajar. ***