B.J. Habibie pernah menyatakan bahwa “Manusia di muka bumi ini di berikan Allah SWT waktu sehari hanya 24 jam. Tidak dibedakan apakah ia dari lingkungan sosial yang menguntungkan atau tidak menguntungkan, atau ia dari lingkungan intelektual atau tidak intelektual, ia waita atau pria, semua sama saja 24 jam”
Pertanyaannya: apa yang anda laksanakan dalam 24 jam itu?
Walaupun manusia itu lahir kembar, dari ayah dan ibu yang sama, tetapi tidak ada yang benar-benar sama. Perilakunya bisa sama, tetapi proses mengambil suatu kebijaksanaan berbeda. Walaupun si kembar mendapatkan proses pembudayaan yang sama dari kedua orang tuanya, namun hasilnya tetap berbeda. Pembudayaan adalah suatu sinergi positif dari dua elemen yang di butuhkan manusia.
Kalau saya bilang 1+1=2 atau 100+100=200, tetapi ada orang yang bisa dia buat 1+1 bukan 2 tetapi 1+1 adalah 20.000 dan dia tidak korupsi, itu karena dia pandai-pandai memanfaatkan kesempatan. Pembudayaan itu harus datang dari kedua orangtua dan lingkungannya. Apa yang dia butuhkan untuk menghasilkan kebijaksanaan yang bernilai tinggi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya? Jawabannya adalah ada 2 elemen penting. Lalu apa dua elemen yang di perlukan manusia untuk manusia berperilaku? Elemen budaya dan elemen agama.
1. Elemen Budaya
Jika kita ingat, Homo Erectus ada ketika 2.000.000 tahun yang lalu, Homo Sapiens 200.000 tahun yang lalu.
2. Elemen Agama
Tau nggak sih, agama yang sekarang ada di muka bumi ini, yang akarnya di timur tengah berdasarkan ajaran Nabi Ibrahim AS, ataukah yang dari India bahkan Cina itu usianya baru 5.000 tahun yang lalu. Sebelumnya belum terlalu banyak Landmark. Islam baru 1.400 tahun yang lalu.
Pesan B.J. Habibie Buntuk para pendidik:
“Saya cuman ingin mengatakan pada guru yang mengajarkan agama, Bapak guru, ibu guru harus pandai-pandai mengajarkan kepada muridnya agar supaya mereka itu bisa bersinergi positif antara ajaran agama yang baru berusia 1.400 tahun lebih atau 5.000 tahun dengan budayanya yang usianya sudah 200.000 tahun. Pelajari bagaimana menjadi sinergi positif antara 2 elemen yaitu budaya dan agama di dalam sumber daya manusianya.”
Pesan B.J. Habibie untuk para pemuda:
“Janganlah berhenti bertanya, kenapa, mengasih, kenapa tidak begitu?. Jangan marah kalau anaknya bertanya kepada orang tua atau gurunya seperti ini. Jawab saja, tetapi jawabnya jangan ngawur.”
Tetapi 2 elemen, budaya dan agama untuk bersinegi positif itu tidak cukup kata eyang Habibie. Lalu apa lagi?
3. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Proses pembudayaan itu hasilnya adalah kualitas iman dan taqwa yang tinggi, sedangkan proses hasil pendidikan adalah kualitas penguasaan ilmu pengetahuan yang tinggi sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Alhasil ia menjadi terampil, outputnya perilaku iman dan taqwa yang tinggi.
Apabila elemen budaya, agama, dan IPTEK dapat di sinergikan positif, maka seseorang itu produktifitasnya tinggi. Kalau produkifitasnya tinggi belum tentu unggul, karena tidak di ada dalam lapangan pekerjaan, berarti menganggur. Karena itu untuk menjadi unggul kita ciptakan lapangan pekerjaan. Segala kebutuhan kita sehari-hari itu tidak mungkin kita buat sendiri maka sempurnakanlah proses pembudayaan dan pendidikan. Untuk orang tua dan guru, kita harus dapat menghasilkan tempat bagi anak cucu kita, masa depan bangsa Indonesia agar bisa bekerja secara halal dan siap bersaing dimanapun dia berada.
Ketika dirumahnya dia adalah tuan rumahnya sendiri, dan ketika di luar dia adalah tamu yang disegani dan dihormat, bukan karena ngomong tapi karena prestasinya.