Campuspedia – Tidak hanya skripsi atau tugas akhir saja, saat ini mahasiswa jenjang sarjana juga wajib mengunggah karya ilmiah berupa jurnal. Mengingat hal tersebut, maka tak heran jika beberapa mahasiswa kebingungan mengubah skripsi menjadi jurnal.
Mengubah skripsi menjadi jurnal sendiri sebenarnya adalah hal mudah jika kamu mengetahui beberapa tipsnya. Tidak hanya itu saja, saat ini bahkan sudah ada web yang bisa membantumu dalam melakukannya.
Mengenal Komponen Dalam Jurnal
Tugas akhir seringkali menjadi momok bagi mahasiswa yang akan lulus. Berbagai hal harus dilakukan, mulai dari membuat proyek tugas akhir, menulis skripsi, hingga membuat jurnal.
Meski hal yang terakhir belum semua kampus menerapkannya, tapi beberapa kampus sekarang mewajibkan mahasiswa S1 mereka untuk mengirim bukti unggah jurnal sebagai syarat kelulusan.
Untungnya, jurnal yang dimaksud bisa berasal dari skripsi. Sehingga itu artinya, mahasiswa “hanya” perlu mengubah skripsi menjadi jurnal, lalu menerbitkannya.
Mengunggah jurnal yang berasal dari skripsi sendiri merupakan salah satu bentuk sumbangsih mahasiswa dalam bentuk karya ilmiah. Jurnal yang mereka unggah nantinya bisa menjadi referensi bagi peneliti serupa selanjutnya bahkan bagi guru maupun dosen.
Mahasiswa akhir tidak perlu khawatir dengan kebijakan menerbitkan jurnal ilmiah, apalagi jika jurnal yang dimaksud bisa berasal dari mengubah skripsi. Hal ini dikarenakan sejatinya skripsi sudah memiliki komponen jurnal, seperti:
- Abstrak
- Pendahuluan
- Metode
- Hasil dan Pembahasan
- Kesimpulan
Melihat kesamaan komponen antara keduanya, proses pengubahan pun sebenarnya tidak sesulit itu.
Tips Mengubah Skripsi Menjadi Jurnal
Menurut sumber, mengingat skripsi dan jurnal memiliki komponen yang sama, maka proses pengubahannya adalah dengan menyederhanakannya.
Bisa dibilang, kamu hanya perlu merangkum poin-poin penting dalam skripsi untuk kemudian dijadikan jurnal.
Lebih jelasnya lagi, menurut sumber, berikut ini adalah hal yang perlu kamu lakukan dalam mengubah skripsi menjadi jurnal ilmiah:
1. Parafrase judul
Sumber mengatakan jika kamu boleh saja menggunakan judul skripsi untuk jurnal ilmiah. Hanya saja, akan lebih baik jika kamu melakukan parafrase pada judul skripsi untuk judul jurnal. Selain itu, jumlah kata dalam judul maksimal 14 kata saja.
2. Pendahuluan menjadi abstrak
Semua elemen dalam pendahuluan skripsi, seperti masalah, penelitian terdahulu, serta tujuan dan manfaat, adalah hal yang mampu menarik pembaca.
Maka dari itu, kamu harus bisa memadatkannya dalam 100 – 200 kata dalam abstrak agar pembaca tertarik untuk membaca jurnalmu.
3. Ringkas definisi dan referensi
Pada bagian pembahasan dan metode penelitian, kamu juga perlu melakukan pemadatan tulisan.
Pertimbangkan untuk memilih beberapa definisi dan referensi yang kamu tulis pada bagian pembahasan dan metode penelitian. Tulis langsung pada intinya dan jangan terlalu detail.
4. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian adalah inti dari sebuah jurnal ilmiah, sehingga kamu harus berhati-hati saat mengubah bagian skripsi satu ini menjadi jurnal.
Pastikan jika kamu menjelaskan poin-poin hasil penelitian tanpa melewatkan hal penting, tapi tetap menyampaikannya secara sederhana.
5. Kerangka skripsi sebagai acuan
Jika kamu masih bingung bagaimana harus memulai jurnal, kamu bisa menggunakan kerangka skripsi sebagai acuan menulis jurnal agar tulisanmu tetap singkat dan padat.
6. Manfaatkan teknologi
Tidak hanya itu saja, kamu bisa memanfaatkan teknologi untuk menyederhanakan skripsi agar bisa menjadi jurnal. Di luar sana ada beberapa web yang bisa membantumu untuk menyederhanakan skripsi.
Setelah mengetahui informasi di atas, harapannya mengubah skripsi menjadi jurnal ilmiah bukan lagi masalah bagi mahasiswa S1. Satu yang penting, kamu harus memiliki kemauan untuk menyelesaikan tugas akhir dan yakin jika kamu bisa. ***