Campuspedia – Pada minggu (5/5/2024) lalu terjadi kasus penyerangan pada mahasiswa Katolik yang berasal dari Universitas Pamulang (Unpam). Awalnya penyerangan tersebut disebut sebagai pembacokan. Namun setelah diselidiki, luka tersebut adalah luka gores.
Kronologi Penyerangan Mahasiswa Katolik Unpam
Media sosial sempat rampai dengan berita penyerangan mahasiswa Katolik Unpam. Dugaan yang beredar awalnya menyatakan jika ada pembacokan yang dilakukan oleh oknum RT setempat saat mahasiswa sedang beribadah di Babakan, Setu, Tangsel.
Sumber lain mengatakan jika kejadian ini bermula saat mahasiswa Unpam mengadakan doa Rosario di kos mereka pada pukul 21.00 Wib.
Kegiatan ibadah yang dilakukan malam hari tersebut pun mendapat teguran dari ketua RT setempat. Teguran kemudian berubah menjadi keributan kecil karena mahasiswa tidak juga membubarkan kegiatannya.
Keributan tersebut kemudian berujung penyerangan berupa adu pukul. Beberapa warga yang ada sempat berusaha untuk melerai, tapi juga mendapat beberapa luka.
Kejadian tersebut kemudian terekam oleh ponsel seseorang dan videonya pun ramai di media sosial. Ada beberapa narasi yang mengatakan jika mahasiswa Katolik Unpam tersebut mendapat kekerasan dari warga sekitar.
Viralnya berita tersebut membuat polisis segera bertindak. Menurut sumber, penyerangan pada ibadah saat itu memang benar adanya. Kasatreskrim Polres Banten menyatakan jika masih akan melakukan pendalaman dan penyelidikan kasus di TKP.
Laporan mengenai kasus yang terjadi antara warga setempat dengan mahasiswa yang sedang beribadah dimasukkan dalam tindak pidana pengeroyokan dan atau penganiayaan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 170 KUHP dan Pasal 315 KUHP.
Ada Luka, tapi Bukan Pembacokan
Hingga saat ini, penyerangan terhadap mahasiswa Katolik Unpam masih diselidiki Polres Tangsel, salah satunya dengan melakukan klarifikasi dan berkoordinasi dengan Ketua RT/RW, Kepala Kelurahan, dan tokoh setempat di TKP.
Namun menurut sumber, saat ini polisi sudah membantah adanya dugaan pembacokan seperti apa yang tersebar ramai di media sosial.
Lebih lanjut lagi, sumber mengatakan jika pembacokan yang dimaksud bukan pembacokan.
Meski tidak ada pembacokan, luka gores yang ada pada mahasiswa yang sedang beribadah memang benar adanya. Luka gores yang dialami pun masih perlu dibuktikan apakah benar karena luka bacok atau tidak.
Bisa dibilang, penyerangan yang menimpa mahasiswa Unpam memang benar terjadi, tapi bukan pembacokan.
Penyerangan yang menimpa mahasiswa Katolik Unpam yang sedang beribadah oleh beberapa oknum memang sangat disayangkan. Beberapa netizen bahkan ikut menyatakan kritik dan penyesalannya atas kejadian yang terjadi. ***