Campuspedia – Berdebat merupakan suatu kegiatan untuk bertukar pendapat atau argumen, untuk meyakinkan audiens. Namun, dalam berdebat ternyata memerlukan teknik komunikasi khusus, agar yang bersangkutan tetap berwibawa dan tidak menyinggung lawan bicara.
Selanjutnya dalam etika berdebat yang benar, si pelaku sebaiknya memahami tentang pendekatan yang rasional, hormat, dan fokus pada argumen yang dia yakini. Sehingga mampu meyakinkan satu sama lain atau audiens, tentang kebenaran atau keunggulan suatu pandangan atau ide.
Persiapan Berdebat yang Benar, Gunakan Logika dan Etika, Agar Tidak Menyinggung Lawan Bicara
Berikut Beberapa langkah penting sebelum memulai kegiatan berdebat, sehingga mampu memaksimalkan tujuan yang ingin dicapai.
1. Pahami Isu
Pastikan Anda memahami isu dengan baik sebelum berdebat.
2. Hormati Lawan Debat
Jaga sikap hormat terhadap lawan debat, hindari serangan pribadi.
3. Gunakan Fakta dan Data
Dukung argumen Anda dengan fakta yang valid dan data yang dapat dipercaya.
4. Jangan Gunakan Argumen Pribadi
Fokus pada isu dan argumen, hindari membawa masalah pribadi ke dalam debat.
5. Berikan Bukti untuk Pendapat
Sertakan bukti atau contoh konkret yang mendukung pendapat Anda.
6. Dengarkan Dengan Baik
Dengarkan argumen lawan dengan saksama, dan tanggapi dengan bijak.
7. Hindari Logika Penyerangan
Hindari menggunakan logika penyerangan (ad hominem) terhadap lawan debat.
8. Gunakan Logika yang Baik
Pastikan argumen Anda logis, konsisten, serta memakai etika bicara yang sopan.
9. Bersikap Terbuka
Jika ada bukti atau argumen yang melawan pendapat Anda, bersikap terbuka untuk mengubah pendapat jika diperlukan.
10. Penggunaan Bahasa yang Jelas
Gunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami.
Hal lain yang perlu diingat atau digaris bawahi adalah tujuan debat, yaitu untuk mencari kebenaran dan pemahaman bersama, bukan sekadar menang atau kalah.
Sehingga dapat disepakati pemahaman yang lebih baik, tentang suatu isu atau memenangkan dukungan untuk suatu pandangan tertentu. Pada kenyataannya, debat kerap dilakukan dengan aturan tertentu dan seringkali melibatkan pertukaran argumen yang terstruktur.
Aturan Dalam Berdebat
Berdebat umumnya mengikuti aturan tertentu untuk memastikan kelancaran dan keadilan dalam pertukaran argumen.
Berikut beberapa aturan umum dalam berdebat:
1. Struktur Waktu
Penentuan waktu untuk setiap pihak dalam berbicara dan merespons.
2. Bukti dan Data
Penggunaan bukti yang relevan dan data yang dapat diverifikasi.
3. Bahasa dan Etika
Penggunaan bahasa yang jelas dan etika yang baik, termasuk menghindari serangan pribadi.
4. Pertanyaan dan Respon
Membuka dan menanggapi pertanyaan dengan cara yang terstruktur.
5. Moderator atau Pengawas
Orang ketiga yang memastikan aturan diikuti dan mengelola jalannya debat.
6. Ketentuan Pemenang
Kriteria yang jelas untuk menentukan pemenang debat, misalnya, kejelasan argumen atau kemampuan meyakinkan.
7. Pembagian Peran
Penetapan peran atau posisi kepada setiap pihak sebelum debat dimulai.
8. Batasan Topik
Batasan jelas mengenai topik atau isu yang sedang diperdebatkan.
9. Kebebasan Berbicara
Mempertahankan kebebasan berbicara, tetapi dengan tanggung jawab yang sesuai.
10. Ketentuan Format
Pengaturan format debat, apakah formal atau informal, dan apakah melibatkan presentasi atau diskusi.
Namun perlu diketahui, bahwa turan-aturan ini bervariasi, di mana kesemuanya bergantung pada konteks atau jenis debat, seperti debat formal, debat politik, atau diskusi akademis.
Kesalahan Dalam Berdebat
Selanjutnya agar debat berjalan lancar, sebaiknya memahami ilmu atau aturan debat yang benar. Sehingga kesalahan dapat dihindarkan.
Berikut beberapa kesalahan umum dalam berdebat yang perlu Anda ketahui:
1. Serangan Pribadi
Mengarahkan kritik atau argumen pada pribadi lawan debat daripada pada isu yang sedang diperdebatkan.
2. Logika Penyerangan (Ad Hominem)
Menolak argumen hanya karena karakter atau sifat pribadi dari orang yang mengemukakan argumen tersebut.
3. Generalisasi yang Salah
Mengambil satu contoh atau kasus dan menggeneralisasikannya untuk membuat klaim umum yang mungkin tidak tepat.
4. Pembalikan Beban Bukti
Menuntut pihak lain membuktikan argumen mereka tanpa memberikan bukti yang memadai untuk argumen sendiri.
5. Menggunakan Informasi Palsu
Menggunakan fakta atau data yang tidak akurat atau palsu untuk mendukung argumen.
6. Pengalihan Isu (Red Herring)
Mengubah perhatian dari isu yang sebenarnya dengan membawa masuk informasi atau argumen yang tidak relevan.
7. Penolakan Tanpa Alasan yang Jelas
Menolak argumen tanpa memberikan alasan yang jelas atau argumen yang mendukung penolakan tersebut.
8. Stereotip dan Prasangka
Menggunakan pandangan atau asumsi umum tanpa mempertimbangkan keberagaman individu atau situasi khusus.
9. Berbicara Terlalu Panjang
Tidak memberikan kesempatan bagi pihak lain untuk berbicara atau melebihi batasan waktu yang ditetapkan.
10. Ketidaktaatan pada Aturan Debating
Tidak mengikuti aturan atau etika debat yang telah ditetapkan.
Sebisa mungkin, agar tetap berwibawa, Anda harus berusaha secara maksimal untuk menghindari kesalahan-kesalahan ini. Hal ini akan sangat membantu membangun debat yang lebih konstruktif dan bermakna.
Baca Juga: Beberapa Skil Debat Ini Wajib Kamu Kuasai
Etika Dalam Berdebat dan Teknik Komunikasi
Etika dalam berdebat merupakan bagian integral dari teknik komunikasi. Hal ini karena, melibatkan prinsip-prinsip perilaku yang dapat menciptakan lingkungan debat yang sehat, bermartabat, dan konstruktif.
Berikut beberapa aspek etika dalam berdebat yang terkait dengan teknik komunikasi:
1. Hormat Terhadap Lawan Debat
Menghargai lawan debat sebagai individu dan memperlakukannya dengan adil tanpa melakukan serangan pribadi.
2. Ketulusan dan Keterbukaan
Bersikap jujur dan terbuka mengenai pandangan serta niat dalam berdebat.
3. Penggunaan Bahasa yang Sopan
Menggunakan bahasa yang sopan dan menghindari penggunaan kata-kata kasar atau merendahkan.
4. Kejelasan Komunikasi
Menyampaikan argumen dengan jelas dan terstruktur agar mudah dipahami oleh lawan debat dan audiens.
5. Tanggapan yang Rasional
Merespons argumen dengan logika dan rasionalitas daripada emosi yang berlebihan.
6. Pertimbangan terhadap Dampak
Memikirkan dampak dari argumen dan tindakan, serta berusaha untuk tidak menimbulkan kerugian atau konflik yang tidak perlu.
7. Pemberian Kesempatan untuk Berkomentar
Memberikan kesempatan bagi lawan debat untuk memberikan tanggapan atau klarifikasi terhadap argumen.
8. Keterbukaan terhadap Pemikiran Baru
Bersedia membuka pikiran terhadap pandangan atau ide baru yang mungkin bertentangan dengan pandangan pribadi.
9. Tidak Menggunakan Logika Penyerangan
Menghindari serangan pribadi atau logika penyerangan (ad hominem) terhadap lawan debat.
Jadi etika berdebat, akan membantu menciptakan lingkungan yang mendukung pertukaran ide yang produktif dan turut membangun pemahaman bersama. Di mana sebenarnya kegiatan debat, tidak hanya memainkan peran dalam teknik komunikasi, tetapi juga menciptakan dasar untuk diskusi yang konstruktif.***
Baca Juga:
5 Tips Menang Lomba Debat Anti Gagal!
ENTP: Pilihan Karir yang Cocok untuk Si Ahli Debat
Cak Imin Mengaku Tidak Tahu, Ternyata ini Artinya SGIE yang Ditanyakan Gibran