Campuspedia – SGIE adalah muncul dalam pencarian warganet pasca Debat Cawapres Pemilu 2024 round pertama pada Jumat, 22 Desember 2023.
SGIE merupakan topik yang ditanyakan Gibran Rakabuming Raka calon wakil presiden nomor urut 2 kepada Muhaimin Iskandar.
Gibran menyatakan keyakinannya bahwa sebagai Ketua Umum PKB, Cak Imin pasti memahami isu tersebut. Serta menanyakan langkah konkret yang akan diambil untuk meningkatkan peringkat Indonesia di SGIE.
Cak Imin menanggapi ketidaktahuannya terhadap SGIE dan mengakui bahwa ini adalah informasi yang belum pernah didengar sebelumnya.
Lantas apa yang dimaksud dengan SGIE?
Berikut rangkuman penjelasannya.
Baca Juga: Agenda Pendidikan dan Beasiswa Pasangan Capres-Cawapres 2024
Apa Itu SGIE?
SGIE adalah singkatan dari State of the Global Islamic Economy, merupakan laporan tahunan tentang ekonomi halal dunia yang disusun serta dipublikasikan oleh Dinar Standard di Dubai, Uni Emirate Arab.
SGIE ini mencakup berbagai sektor yang dipengaruhi oleh nilai-nilai Islam, termasuk makanan, farmasi, mode, dan lainnya.
Selain itu, laporan ini telah didukung oleh Departemen Ekonomi dan Pariwisata (DET) di Dubai yang membahas tentang perkembangan, tantangan serta peluang negara dalam sektor-sektor tersebut.
Sementara itu, Dinar Standard adalah sebuah perusahaan riset pertumbuhan strategis dan manajemen eksekusi yang bertujuan memberdayakan organisasi untuk memperoleh dampak global yang bermanfaat dan bertanggung jawab.
Perusahaan ini memiliki keahlian khusus dalam berbagai bidang, seperti; inovasi pemerintah, ekonomi halal/etis global, dan dampak sosial.
Sejak tahun 2008, Dinar Standard telah memberi dukungan kepada lebih dari 30 entitas pemerintah, lembaga investasi, pemimpin industri, dan lembaga multilateral di lebih dari 12 negara.
Isi SGIE Edisi ke-9
Hingga kini, SGIE telah diproduksi sampai edisi ke-9 yang rilis pada tahun 2022.
Dalam laporan tersebut mengungkapkan, umat Islam dunia diestimasi menghabiskan US$2 triliun pada 2021, dengan peningkatan sebesar 8,9% dari tahun sebelumnya.
Aset keuangan Islam mencapai US$3,6 triliun, dengan proyeksi menunjukkan pengeluaran umat Islam bisa mencapai US$2,8 triliun pada tahun 2025.
Dalam SGIE edisi ke-9 ini, Indonesia mempertahankan posisinya pada peringkat ke-4 pada The Global Islamic Economy Indicator.
Meskipun Malaysia memimpin dalam investasi sektor ekonomi Islam yang mencapai US$25,7 miliar ditahun 2020-2021, Indonesia berhasil meraih peringkat ke-2 dalam sektor makanan halal, peringkat ke-3 dalam mode fesyen Islam, dan peringkat ke-9 dalam farmasi dan kosmetik halal.
Itulah penjelasan singkat tentang SGIE yang ditanyakan Gibran dalam Debat Cawapres Pemilu 2024.***