Saat ini dunia dibuat terpukau oleh sosok anak yang usianya baru 1 dekade lebih sedikit, Hammad Safi, asal Pakistan yang telah menjadi sosok motivator muda. Di usia 12 tahun ia telah menginspirasi banyak orang bahkan di depan orang yang jauh lebih dewasa darinya. Hal ini membuktikan bahwa menjadi motivator tidak mengenal usia.
Karir Hammad Safi dimulai pada tahun 2017 dirinya sebagai murid di The University of Spoken English and Computer Science Peshawar. Ia menjalankan pendidikan Diploma in Professional English Language dan Diploma of Freelancing di universitas tersebut. Menurut guru-gurunya kemampuan Hammad Safi memang mengagumkan, dia senang sekali dengan tantangan. Hal-hal baru dan melakukan sesuatu yang berbeda kerap kali dilakukan.
Topik-topik yang dibahas saat Safi menjadi pembicara sangat beragam, mulai dari pendidikan di Pakistan, karakter kepemimpinan, rahasia sukses, tantangan hidup, keterbukaan diri dalam melakukan transformasi, masa depan, penggunaan sosial media,keadilan hukum, dan masih banyak hal lainnya yang dia sampaikan.Ketika menjadi pembicara, Hammad Safi menunjukkan kharismanya dalam menyampaikan kata-kata. Di tambah dengan body language yang luwes layaknya motivator kondang yang telah biasa menguasai panggung.
Tidak hanya itu saja, Hammad juga menjadi dosen di Universitas Peshawar, Pakistan. Nggak salah kalau dia dijuluki sebagai “young professor” atau “little professor”. Belum lagi Hammad juga menjadi pembawa acara TV dan penulis lho. Untuk menjadi sosok yang luar biasa dan memiliki kecerdasan tinggi, setiap hari Hammad Safi menghabiskan minimal 10 jam waktunya untuk membaca buku. Bahkan apa yang dia pikirkan dan perilakunya telah melampui anak seusianya yang lain.
Saat ini akun Youtubenya diikuti oleh 605.000++ subscriber dan setiap videonya telah di tonton berjuta-juta kali. Selain itu, dalam Super Kid Program yang menjadi programnya kerap mengundang orang-orang hebat lainnya, nah mungkin dari sini juga ya Hammad Safi bisa menyerap berbagai ilmu selain dari buku-buku yang telah dia baca.
Berbagai pujian yang ia dapatkan tidak membuat dirinya besar kepala ataupun tinggi hati. Justru hal itu terpatahkan, dia secara persuasif mengajak banyak orang peduli dengan pendidikan, terutama bagi masyarakat Pakistan. Tak heran jika ia memiliki mimpi menjadi pemimpin yang ingin menunjukkan nilai-nilai negaranya, Pakistan ke penjuru dunia. Ia mengutarakan bahwa Pakistan bukan bangsa teroris, mereka juga memiliki potensi dan bakat seperti manusia lainnya. Menurutnya, hanya kerja keras-lah yang perlu ditanamkan untuk masyarakat Pakistan.