Gunung Marapi di Sumatera Barat telah menjadi sorotan setelah mengalami erupsi. Terungkap bahwa erupsi tersebut mengakibatkan 11 pendaki tewas dan 12 pendaki lainnya masih dalam pencarian.
Selain ancaman langsung dari letusan gunung itu sendiri, masalah kompleks muncul dengan sulitnya mendeteksi sifat erupsi Gunung Marapi.
Bahkan, alat monitoring yang seharusnya menjadi kunci dalam mengantisipasi bencana tersebut seringkali menjadi target pencurian, memperumit upaya mitigasi yang dilakukan oleh Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, mengungkapkan dalam konferensi pers pada Senin (4/12) bahwa sifat erupsi Gunung Marapi sangat sulit dideteksi.
Belum lagi, pada tahun 2020 dan khususnya Maret 2023, peralatan monitoring kembali menjadi sasaran pencurian.
Hendra menjelaskan bahwa alat monitoring yang dicuri pada Maret 2023 berlokasi di Stasiun GGSL di bagian timur.
Kejadian ini menyoroti tantangan serius yang dihadapi oleh para ilmuwan. Penanggung jawab mitigasi bencana dalam menjaga dan mengamankan alat monitoring juga turut bertanggungjawab atas kejadian ini.
Pencurian tersebut bukan hanya merugikan secara finansial, tetapi juga dapat membahayakan nyawa manusia karena hilangnya kemampuan untuk secara efektif memantau aktivitas gunung.
Dalam peristiwa erupsi terbaru ini, dari total 75 pendaki yang sedang melakukan pendakian, hanya 49 pendaki yang berhasil dievakuasi pada hari pertama.
Pada hari berikutnya, pencarian berhasil menemukan 14 pendaki lainnya, dengan 3 di antaranya selamat dan 11 lainnya dinyatakan tewas.
Kejadian ini semakin menekankan pentingnya keberlanjutan upaya mitigasi bencana dan keamanan alat monitoring untuk meningkatkan respons terhadap situasi darurat.
Pemerintah dan instansi terkait perlu bekerja sama untuk meningkatkan keamanan alat monitoring. Hal tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa pencegahan dan mitigasi bencana dapat dilakukan secara efektif.
Selain itu, peningkatan kesadaran masyarakat tentang bahaya potensial dari Gunung Marapi dan gunung berapi perlu ditingkatkan. Kesadaran masyarakat adalah kunci dalam memitigasi risiko dan melindungi penduduk lokal serta para pendaki yang seringkali menjadi korban akibat erupsi gunung yang sulit diprediksi ini.