Campuspedia News
Tulis Artikel
No Result
View All Result
  • Login
  • Register
  • Seputar UTBK
  • Berita
  • Program
    • Online Career Class
    • Try Out
    • Events
  • Beasiswa & Lomba
  • Persiapan Kuliah
  • Dunia Mahasiswa
  • Persiapan Karir
  • Pengembangan Diri
  • Seputar UTBK
  • Berita
  • Program
    • Online Career Class
    • Try Out
    • Events
  • Beasiswa & Lomba
  • Persiapan Kuliah
  • Dunia Mahasiswa
  • Persiapan Karir
  • Pengembangan Diri
Campuspedia News
No Result
View All Result
Home Beasiswa & Lomba

Perjalanan Galih, Lulusan UCL dengan Beasiswa LPDP yang Kini Menjadi Guru SD

Melanjutkan pendidikan S-2 di UCL dengan beasiswa LPDP dipilih Galih Sulistyaningra untuk meningkatkan pendidikannya sebagai seorang guru.

Ayunda Christina by Ayunda Christina
11:54
in Beasiswa & Lomba
0 0
0
Guru SD Lulusan UCL dengan beasiswa LPDP

Galih Sulistyaningra. (Source: instagram.com/galihtyanr)

0
SHARES
27
VIEWS
Share on FacebookShare on WhatsappShare on Twitter

Banyak yang berpikir bahwa menjadi guru Sekolah Dasar hanya memerlukan gelar S-1 dan kemampuan mengajar. Galih, lulusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dari Universitas Negeri Jakarta, mengejar lebih dari itu. Ia memilih untuk melanjutkan pendidikan S-2 ke luar negeri, mengambil jurusan Education Planning, Economics and International Development di University College London (UCL) pada 2019 lewat beasiswa LPDP.

Pilihan Galih membuktikan bahwa meningkatkan pendidikan tidak hanya tentang memperoleh gelar, tapi juga mengambil langkah ekstra untuk mencapai pengetahuan yang lebih luas. UCL, sebagai salah satu kampus terbaik dunia berdasarkan QS World University Ranking 2023, memberikan kesempatan langka bagi Galih melalui beasiswa LPDP.

Dia menjadi perempuan Indonesia pertama yang menempuh jurusan tersebut di UCL berkat beasiswa LPDP.

Perjalanan Menuju Pendidik

Galih Sulistyaningra lahir dan tumbuh dalam lingkungan keluarga pendidik.

Semua anggota keluarganya, dari orang tua hingga paman dan bibi, menggeluti profesi sebagai guru.

Meskipun keluarganya berharap Galih mengikuti jejak mereka, awalnya Galih enggan menjadi guru karena tertarik pada profesi lain di luar dunia pendidikan.

Debutnya sebagai pendidik dimulai saat ia bergabung dengan lembaga pendidikan yang fokus pada bidang STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics).

Ketika menunggu jadwal wisuda di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Galih bergabung dengan lembaga tersebut.

Di sana, ia mengajar anak-anak yang mahir berbahasa Inggris dengan kurikulum berstandar Amerika Serikat. Anak-anak ini berasal dari latar belakang ekonomi kelas menengah atas.

Disitu, Galih menemukan panggilan dalam mendalami perencanaan dan kebijakan pendidikan.

Baginya, pendidikan bukan hanya tentang perkembangan anak didik, tetapi juga memiliki dampak besar pada laju pertumbuhan ekonomi negara. Ambisinya untuk melanjutkan studi S-2 di luar negeri berkembang dari komitmen ini.

Baca juga:  Beasiswa Google Khusus Perempuan, Generation Google Scholarship Dibuka Lho!

Menjadi guru SD bukanlah batasan untuk berhenti belajar. Baginya, menjadi guru bukan hanya tentang mengajar di kelas, tetapi juga memerlukan pengetahuan yang luas.

Pada tahun 2018, Galih memulai kuliah S2 nya di London dengan beasiswa LPDP.

Budaya Literasi

Pengalamannya bekerja di sekolah internasional mempertegas kekagumannya terhadap metode pendidikan Barat.

Namun, di Inggris, Galih menemukan perspektif baru yang mengubah pandangannya.

Salah satu pembelajaran penting yang diterima Galih adalah tentang kontekstualisasi dalam pendidikan.

Setiap negara memiliki masalahnya sendiri, dengan formulasi penanganan yang berbeda.

“Sebenarnya tidak adil untuk membandingkan setiap negara,” ujar Galih. Namun, ia menyoroti apa yang membuat pendidikan di Inggris lebih maju, terutama dalam hal literasi.

Galih menemukan bahwa membaca buku adalah kegiatan yang merupakan budaya utama di masyarakat Inggris.

Akses mudah terhadap buku di ruang publik menjadi sumber pengetahuan yang melimpah.

Tradisi membaca bersama anak-anak di rumah juga menjadi hal yang umum dilakukan oleh orang tua.

Kekayaan informasi dari membaca buku menjadi pondasi bagi anak-anak di luar negeri untuk dapat berargumen dengan percaya diri di muka umum.

Hal ini sesuai dengan kurikulum Merdeka Belajar di Indonesia yang menekankan Profil Pelajar Pancasila, termasuk karakter bernalar kritis.

Impian Menciptakan Karakter Bernalar Kritis

Bagaimana menciptakan karakter bernalar kritis pada anak didik jika pendidiknya sendiri belum memiliki tingkat yang setara?

Ini adalah pertanyaan yang menarik. Keterampilan ini tidak hanya dapat diajarkan, tetapi juga membutuhkan kemauan mandiri pendidik untuk terus mengembangkan diri, khususnya dengan membaca buku.

Tingkat wawasan dan pengetahuan yang dimiliki oleh seorang guru dapat menjadi kunci penting dalam memahami serta mengenalkan konsep emosi dan kekerasan kepada anak didik.

Baca juga:  Kabar Gembira! Pendaftaran LPDP 2024 Tidak Perlu TOEFL: Khusus Jalur Ini Saja

Galih mengamati fenomena seperti bullying, diskriminasi, dan kekerasan anak yang semakin meningkat, terutama karena kegagalan dalam mengidentifikasi dan memperkenalkan permasalahan tersebut.

Guru memiliki tanggung jawab yang besar dalam mengarahkan dan membimbing anak-anak dalam memahami emosi mereka sendiri, serta membantu mereka mengenali dan menghadapi situasi kekerasan.

Melalui pengetahuan yang diperoleh, guru dapat memberikan pendekatan yang tepat dalam mengatasi masalah ini di lingkungan sekolah.

Guru berperan sebagai sosok yang tidak hanya mengajar materi akademis, tetapi juga membentuk karakter dan membawa pemahaman tentang pentingnya menghargai dan mengelola emosi serta perbedaan kepada anak-anak.

Bekal Pendidik

Dalam memikirkan pedagogi di Indonesia, Galih membuat sebuah komunitas bernama Bekal Pendidik, yang bertujuan untuk para calon guru dan guru muda sejawat.

Bekal Pendidik hadir di tengah maraknya perjumpaan daring selama masa pandemi.

Galih mengundang sejumlah praktisi pendidikan, termasuk pejabat Kemendikbud, dosen, antropolog, dan lainnya untuk berdiskusi. Komunitas ini juga berkembang sebagai platform mentorship khusus untuk rekan-rekan dari jurusan S-1 Pendidikan yang bercita-cita melanjutkan ke S-2 Pendidikan.

Melalui Bekal Pendidik, Galih berusaha menciptakan ruang bagi diskusi, pembelajaran, dan mentorship bagi para pendidik masa depan.

Komunitas ini menjadi tempat bagi mereka yang ingin mendalami dunia pendidikan, memperluas wawasan, serta merencanakan masa depan yang lebih baik untuk transformasi pendidikan di Indonesia.

Keterlibatan dalam Pengembangan Modul Pendidikan Dasar

Menjadi guru SD sejak tahun 2020, tidak hanya aktif di ranah pengajaran tetapi juga berkontribusi secara signifikan dalam penyusunan modul pendidikan dasar.

Ia terlibat sebagai penulis dalam modul peningkatan pengajaran literasi numerasi untuk Program Organisasi Penggerak Kemendikbudristek.

Selain itu, Galih juga menjadi penyusun Capaian Pembelajaran Bahasa Inggris dan berpartisipasi dalam beberapa program lainnya.

Baca juga:  Berencana Kejar Beasiswa LPDP? Kenali Dulu Berbagai Persyaratannya!

Buku Pendidikan Favorit

Galih menyebut lima buku pendidikan favoritnya yang memiliki pengaruh besar terhadap pikiran dan wawasannya.

“Pendidikan Kaum Tertindas” karya Paulo Freire

Buku ini dipilih sebagai bacaan wajib oleh Galih untuk memahami kekeliruan dalam gaya pendidikan, yang juga relevan dengan situasi pendidikan di Indonesia.

Freire mengkritik pendidikan “gaya bank” yang seharusnya ditinggalkan oleh pendidik masa kini.

“Sekolah Apa Ini” oleh para praktisi pendidikan

Buku ini memberikan pandangan dalam dunia pendidikan, memberikan berbagai perspektif dari praktisi pendidikan yang berpengalaman.

“Sekolah itu Candu” karya Roem Topatimasang

Buku ini memberikan sudut pandang unik tentang kondisi pendidikan yang menjadi daya tarik dan memikat bagi pembaca.

Melawan Setan Bermata Runcing” karya Butet Manurung dan rekannya

Karya ini menghadirkan cerita inspiratif tentang upaya melawan kesulitan dalam mencapai pendidikan yang layak di Indonesia.

“Educated” karya Tara Westover

Buku ini membawa perspektif internasional, mengisahkan perjalanan penulisnya dalam mengejar pendidikan di tengah lingkungan yang terbatas.

Daftar ini menunjukkan keragaman wawasan Galih dalam pendidikan, mulai dari kritik terhadap sistem, pengalaman dalam dunia pendidikan lokal, hingga inspirasi dari perjalanan pendidikan di luar negeri.

Source: Berbagai sumber
Via: Campuspedia
Tags: beasiswa lpdpGalih Sulistyaningraguru SDUCL
Previous Post

5 Contoh Jawaban Menarik untuk Pertanyaan Ceritakan tentang Dirimu Saat Interview

Next Post

Kenali Procrastination, Kebiasaan Menunda Pekerjaan

Ayunda Christina

Ayunda Christina

Next Post
Ilustrasi procrastination

Kenali Procrastination, Kebiasaan Menunda Pekerjaan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Mahasiswa Hobi Nulis? Ikuti Lomba Menulis “Perang Review Mahasiswa” dari Detikcom, Total Hadiah Jutaan Rupiah! Edit | Quick Edit | Trash | View Fath Putra Mulya Info detikcom, lomba menulis, lomba menulis review Published 2021/04/26 at 1:59 pm Good OK lomba menulis detikcom 3 Select Buat Kamu Yang Hobi Nulis, Berikut 20 Alamat Pengiriman Naskah Media Cetak Beserta Honornya | CAMPUSPEDIA Buat Kamu Yang Hobi Nulis, Berikut 20 Alamat Pengiriman Naskah Media Cetak Beserta Honornya

Buat Kamu Yang Hobi Nulis, Berikut 20 Alamat Pengiriman Naskah Media Cetak Beserta Honornya | CAMPUSPEDIA

21:11
Gelar LC yang Menempel pada Nama Ustaz, Apa Artinya?

Gelar LC yang Menempel pada Nama Ustaz, Apa Artinya?

16:00
pentingnya CV untuk lamaran kerja

Sepenting Apa sih CV untuk Lamaran Kerja? Cari Tahu Jawabannya Di Sini!

11:40
Cara Mengajukan Judul Skripsi ke Dosen Pembimbing: Menggunakan Research Model Canvas

Tips Mudah Mengajukan Judul Skripsi: Menggunakan Research Model Canvas

20:00
SKD TWK CPNS 2024

Tips Mengerjakan SKD CPNS 2024: TWK Bukan Lagi Tentang Hafalan, tapi Penalaran!

20:27
Ilustrasi istilah dalam dunia kerja (Pexels/Fox)

Istilah di Dunia Kerja dalam Bahasa Inggris yang Fresh Graduate Perlu Ketahui

21:11
menjawab pertanyaan wawancara interview kerja “Apa pencapaian terbesar Anda?”

Cara Menjawab Pertanyaan Interview Kerja ‘Apa Pencapaian atau Prestasi Terbesar Anda?’

20:51
hasil seleksi administrasi CPNS 2024

Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2024 Masih Belum Keluar, Ini Jadwal Pengumuman Tiap Instansi!

20:23
Campuspedia News

Campuspedia merupakan Portal Anak Muda khususnya Pelajar dan Mahasiswa yang memberikan informasi seputar kampus, prestasi anak muda Indonesia, bedah jurusan, event kampus, dan beasiswa.

Loading

Browse by Category

  • Accounting
  • Aplikasi kekinian
  • Beasiswa & Lomba
  • Berita
  • CV menarik
  • Dunia Kampus
  • Dunia Mahasiswa
  • Event
  • Info
  • Intern
  • Millenial
  • Online Career Class
  • Pendaftaran
  • Pengembangan Diri
  • Persiapan Karir
  • Persiapan Kuliah
  • PPDB Online
  • Program
  • Seputar UTBK
  • Try Out
  • UI Designer
  • UI/UX Designer
  • Uncategorized
  • UX writer
  • Video

Subscribe For Newslater

Loading
  • About
  • Advertise
  • Privacy Policy
  • Contact
  • FAQ

© 2021 Campuspedia News - Powered by campuspedia.id.

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Beasiswa & Lomba
  • Dunia Mahasiswa
  • Persiapan Karir
  • Pengembangan Diri
  • Events
  • Program
  • Explore
  • FAQ

© 2021 Campuspedia News - Powered by campuspedia.id.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In