Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, dengan hangat menyambut kedatangan 22 calon mahasiswa/kadet Palestina yang mendapatkan beasiswa penuh. Mereka akan menempuh pendidikan S1 di Universitas Pertahanan.
Seperti diketahui sebelumnya, sebagai perguruan tinggi pemerintah, Universitas Pertahanan (Unhan) mengemban peran ganda dalam pembinaannya. Secara teknis akademik.
Profil Universitas Pertahanan
Perlu diketahui, Unhan dibina oleh Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) – sebelumnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pembinaan ini mencakup penentuan program studi pendidikan, kurikulum program studi, manajemen kemahasiswaan, serta proses belajar mengajar hingga acara wisuda.
Namun, sisi fungsional Unhan turut dibina oleh Kementerian Pertahanan RI (Kemhan RI).
Peran ganda ini mencerminkan kompleksitas Unhan sebagai lembaga pendidikan tinggi yang tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga menyesuaikan diri dengan kebutuhan sektor pertahanan.
Program Beasiswa yang Diberikan Untuk Kadet Palestina
Program beasiswa di Universitas Pertahanan yang diberlakukan efektif pada tahun 2023 tidak hanya menawarkan pendidikan tinggi bagi mahasiswa Palestina, tetapi juga mencakup biaya hidup mereka.
Prabowopun berharap, setelah menyelesaikan studi, mereka dapat aktif berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara Palestina.
Nantinya mereka juga akan mengikuti kursus Bahasa Indonesia dan menempuh pendidikan S1 di Universitas Pertahanan selama 5 tahun.
Dalam acara penerimaan di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Prabowo menyatakan tanggung jawab pendidikan dan pembinaan yang diterima dari Palestina untuk Indonesia.
Prabowo menitipkan 22 kadet Palestina kepada Rektor Universitas Pertahanan, Letjen TNI Jonni Mahroza, dan para pengajar Unhan yang turut hadir dalam acara tersebut.
“Kepada Rektor dan seluruh dosen, dekan Universitas Pertahanan urus mereka dengan baik, jaga mereka dengan baik. Jadilah pengganti orang tua mereka, mereka jauh dari keluarganya, dan keluarganya berada dalam kondisi yang sangat berat,” Ungkap Prabowo.
Mereka akan menempuh pendidikan S1 di bidang Ilmu Kedokteran, Farmasi, Teknik Elektro, Teknik Mesin, dan Teknik Informatika.
Prabowo menegaskan bahwa ini adalah tahap pertama, dan pemerintah siap untuk memperluas program beasiswa ini sesuai permintaan.
Duta Besar Palestina, Zuhair Al-Shun, mengungkapkan rasa terima kasihnya dalam acara tersebut kepada Pemerintah Indonesia atas program beasiswa yang diberikan kepada anak-anak muda Palestina.
“Ini adalah janji yang ditunaikan oleh Bapak Menteri (Menhan Prabowo), dan hari ini terealisasi,” ujar Dubes Zuhair.
Latar Belakang Pemberian Beasiswa
Program di Universitas Pertahanan ini sudah didiskusikan sebelumnya. Ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan strategis antara Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, dan Perdana Menteri Palestina, Mohammed Ibrahim Shtayyeh, di Kantor Kementerian Pertahanan Jakarta pada 26 Oktober 2022.
Lalu, hasil dari pertemuan tersebut terwujud dalam penandatanganan dokumen kerangka kerja sama pendidikan antara Palestina dan Indonesia.
Dalam acara di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada 19 Juni 2023, Duta Besar Palestina dan Rektor Universitas Pertahanan, saat itu dijabat oleh Laksamana Madya (Laksdya) TNI Prof. Amarulla Octavian, menandatangani kesepakatan tersebut.
Saat itu, dalam upacara penandatanganan kerangka kerja kerjasama pendidikan antara Indonesia dan Palestina di Kantor Kementerian Pertahanan, Menhan RI, Prabowo Subianto, tidak hanya menjadi saksi, tetapi juga menyempatkan diri untuk berdiskusi dengan Duta Besar Palestina dan Rektor Universitas Pertahanan di ruangan lain.
Inisiatif ini menggambarkan komitmen kedua negara untuk mengembangkan pendidikan dan membina hubungan yang berkelanjutan.
Keputusan bersama ini bukan hanya tentang memberikan kesempatan belajar, tetapi juga menciptakan landasan kuat untuk kerjasama jangka panjang antara kedua negara. Dengan kata lain, pendidikan menjadi sarana yang kuat sebagai ikatan antar-negara.