Pada tahun 2022, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi menerapkan kurikulum merdeka. Dengan sistem ini, peserta didik diharapkan ampuh menguasai kompetisi dengan baik. Bahkan banyak pendapat yang mengatakan bahwa sistem ini menguntungkan siswa. Sebab sistem pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dan minat peserta didik.
Kelebihan Kurikulum Merdeka
Setelah aturan tersebut dikeluarkan, sudah banyak sekolah yang mulai menerapkannya dalam pembelajaran. Bahkan banyak sekolah yang mulai mendapatkan keuntungan dari sistem ini. Sebelum menerapkan sistem pembelajaran ini, banyak tenaga pendidik yang mulai mencari informasi tentang kurikulum tersebut dari berbagai sumber. Berikut kelebihan dari sistem ini, yakni:
1. Lebih Sederhana
Jika menerapkan sistem pendidikan yang sebelumnya, metode pembelajaran akan merambat ke berbagai hal. Kondisi ini sudah tidak berlaku, jika sekolah Menerapkan sistem pendidikan terbaru. Bahkan penyampaian materi lebih sederhana, sehingga siswa akan lebih fokus dalam menerima materi yang disampaikan.
Dengan adanya sistem ini, proses belajar mengajar terasa lebih menyenangkan. Hal ini disebabkan karena penyampaian materi lebih mendalam dan tidak buru-buru. Alasan inilah yang menyebabkan banyak orang mengklaim bahwa kurikulum merdeka menguntungkan siswa. Terlebih siswa akan memiliki kemampuan berpikir yang kritis.
2. Pembelajaran Menggunakan Teknologi Digital
Jika masih menerapkan sistem pendidikan yang lama, maka proses pembelajaran masih menggunakan metode manual. Hal ini sudah tidak berlaku dalam sistem pendidikan yang baru, sebab pembelajarannya sudah menggunakan teknologi digital. Terlebih saat ini sudah banyak aplikasi pembelajaran yang bisa dimanfaatkan siswa untuk menambah pengetahuan.
Dengan menggunakan teknologi digital, otomatis Siwa tidak akan mudah bosan. Sebab aplikasi digital sangat nyaman digunakan saat pembelajaran. Bahkan ulangan harian juga bisa diadakan secara online melalui website ataupun aplikasi. Tenaga pendidik juga bisa mengoreksi jawaban siswa dengan mudah, sehingga hasil ulangan bisa diketahui dengan cepat.
3. Lebih Relevan dan Interaktif
Kurikulum merdeka dibuat dengan tujuan untuk memajukan pola pikir siswa. Bahan siswa diharapkan berpikir kritis dalam menanggapi beberapa kasus atau isu-isu aktual. Selama proses pembelajaran, siswa juga diharapkan untuk aktif, baik ketika bertanya ataupun menjawab pertanyaan dari guru. Apabila hal ini terlaksana dengan baik, maka siswa akan mendapatkan wawasan yang lebih luas.
Dengan bantuan teknologi, siswa diharapkan memiliki pengetahuan yang tidak hanya berpacu pada buku. Sebab sudah banyak website yang menyediakan berbagai ilmu, sehingga bisa dipilih sesuai dengan keinginan. Media ini dapat siswa jadikan sebagai media untuk belajar memperdalam pengetahuan. Sehingga pembelajaran akan lebih relevan dan interaktif.
4. Sekolah Lebih Merdeka
Jika menerapkan sistem ini, maka sekolah akan lebih bebas dan merdeka. Hal ini disebabkan karena sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan kurikulum pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Selain itu, sekolah juga bisa menciptakan metode pembelajaran yang kreatif sehingga proses kegiatan belajar mengajar lebih aktif.
Saat ini sudah banyak sekolah yang mengimplementasikan sistem tersebut. Bahkan beberapa sekolah telah berhasil menerapkannya dengan baik. Terlebih sistem ini tidak hanya menguntungkan sekolah saja, namun juga menguntungkan siswa. Sebab siswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan minat yang terdapat di dalam dirinya.
Berbagai kelebihan kurikulum merdeka tersebut, sering menjadi pertimbangan beberapa pihak. Sebab untuk menerapkan sistem ini, perlu kerjasama dari berbagai pihak. Selain itu, sistem ini juga memerlukan dukungan penuh dari pemerintah. Mengingat sistem ini memerlukan media digital untuk menunjang proses belajar mengajar.
Baca juga:
- Mengetahui Tugas Guru BK dalam Kurikulum Merdeka
- Kampus Merdeka Pejuang Muda Diluncurkan, Ini Syarat dan Cara Daftar
- 7 Peran Guru BK untuk Implementasi Belajar Merdeka
Penulis: Dwi Synta
Editor: Niqi Carrera