Surabaya, 08/2019 – Sesi #BincangCampuspedia kali ini membahas tentang bagaimana cara Cut Vivia Talitha, seorang mahasiswi sekaligus wirausaha muda, mengubah rintangan menjadi tantangan untuk berprestasi. Memiliki tekad yang kuat, dia mampu menghempaskan stigma buruk yang dilabelkan padanya. Penasaran dengan kisahnya? Yuk simak lebih lanjut!
Halo teman-teman perkenalkan aku Cut Vivia Talitha biasa dipanggil Vivia dan sedang berkuliah di Jurusan Kewirausahaan Fakultas SBM di ITB. Saat ini aku menjalani bisnis dengan brand “seudaty” dan mengisi dengan hal-hal lain yang bisa menghasilkan penghasilan di kuliah.
Kak Vivia, bisa diceritakan pengalaman ketika menjalani masa gap year dulu?
Dulu setelah gagal aku memutuskan untuk tidak ikut tes lain karena mengejar bidikmisi. Aku tau jika aku kuliah di tahun sebelumnya, di tahun kedua tidak bisa mendapatkan bidikmisi. Ketika gap year, ada teman orang tua yang menawarkan aku untuk jadi pramugari karena kasihan dengan kondisi keluarga. Tapi aku ingin kuliah dan meminta bantuan dengan cara mendaftarkan bimbel SBMPTN, tapi ternyata aku diikutkan bimbel UN. Aku sempat kerja dengan jam kerja dari pagi sampai pukul 5 sore full di depan monitor sampai sakit mata. Akhirnya aku disarankan untuk berhenti bekerja. Jadi selama setahun aku habiskan waktu di Surabaya untuk cari pengalaman, jalan-jalan dan menjadi pengajar.
Bagaimana bisa sampai punya ide nekat untuk kuliah di Jawa?
Aku nekat karena aku percaya bisa dapat. Allah yang mengatur rejeki, jadi tidak perlu takut dengan halangan selama aku berusaha. Guru SMA aku melarang untuk kuliah jauh dan menyarankan tinggal di Aceh agar tidak mengeluarkan biaya banyak. Tapi aku tetap tidak peduli karena aku tau apa yang harus aku lakukan. Jangan pernah takut apapun, karena Allah selalu kasi jalan.
Awalnya apa yang membuat Kak Vivia tertarik untuk kuliah di ITB?
Dulu ikut acara dari pemerintah Aceh untuk dikirimkan ke Bandung selama satu bulan. Aku salah satu dari 60 orang yang terseleksi dari ribuan orang. Setelah terpilih, kami dikirim ke Bandung selama satu bulan dengan tujuan membantu meratakan pendidikan di Aceh. Salah satu yang dikunjungi ITB. Dari situ aku ingin masuk ITB khususnya SBM karena suka dengan dunia bisnis.
Mengapa memilih Jurusan Kewirausahaan ITB?
Tahun pertama satu fakultas digabung kemudian memilih pada tahun kedua. Banyak mahasiswa yang memilih Jurusan Manajemen dan Jurusan Kewirausahaan biasanya kurang lebih hanya 80 orang setiap angkatan. Jurusan Kewirausahaan tujuannya untuk yang memang ingin berbisnis. Sebelum masuk ada seleksi berupa proposal bisnis. Jika tidak lolos otomatis masuk ke Jurusan Manajemen.
Apa saja sih Kak yang dipelajari di Jurusan Kewirausahaan?
Intinya tentang bussines plan. Setiap semester selalu ada mata kuliah untuk mengontrol perkembangan bisnis dan diakhir semester ada presentasi progress. Ada juga mata kuliah entrepreneurship mentoring yang berisi praktisi bisnis yang datang menjadi mentor konsultasi.
Ada gak tips jitu memilih Jurusan untuk teman-teman SMA ala Kak Vivia?
Perlu pertimbangan matang tentang tujuan yang ingin kamu capai. Yang penting, jalani apa yang kamu inginkan agar totalitas menjalankannya. Visi untuk diri sendiri ini penting banget, jangan cuma pilih karena ikut-ikutan.
Kalau sekolah di ITB khususnya SBM, bisa diselingi dengan bekerja atau harus fokus ke akademik saja?
Bisa diselingi kerja, karena Jurusan Kewirausahaan memberi waktu luang lebih untuk mengembangkan bisnis. Sedangkan jurusan manajemen difokuskan untuk bekerja. Jadi jika ingin bekerja, disarankan jangan yang mengambil banyak waktu, sayang waktunya. SBM terdiri dari 9 semester, setiap tahun ada 3 semester. Jadi lebih padat dan tidak bisa mengharapkan libur panjang.
Bagaimana suasana pertemanan selama masa kuliah di SBM? Sempat kaget ga?
Lingkungannya penuh dengan orang yang ambisius dan dominan. Tahun pertama di SBM ada mata kuliah yang mengutamakan kolaborasi. Pada masa itu akan terlihat sifat teman-teman kita. Pesanku “pintarlah berteman, mencoba untuk supel dan harus siap mental menghadapi lingkungan baru”.
Ketika kak Vivia memilih untuk bisnis, bagaimana cara mengatur waktu dengan kegiatan lain?
Sulit, tapi kembali ke prioritas di awal antara kuliah, sosial atau bisnis. Dulu aku terlalu banyak ikut organisasi dan kurang terarah. Aku ditegur dan diingatkan prioritas kuliah di sini. Aku memilih untuk mengembangkan bisnis agar tidak bergantung dengan uang orang tua. Jadi di awal memang harus memiliki prioritas.
Bagaimana dulu bisa memiliki bisnis disaat kak Vivia masih memiliki modal yang minim?
Aku pernah menjalankan 3 bisnis yaitu gamis, ayam geprek dan seudaty. Awalnya aku mengembangkan bisnis dengan modal minim yaitu gamis dengan modal 700ribu hingga mencapai keuntungan 10juta dalam 8 bulan. Di suatu waktu aku lagi suka ayam geprek dan memustuskan mencoba bisnis ini bareng partner kerjaku. Karena membutuhkan modal besar, kita mengajukan dana melalui forum investasi ITB dan berhasil mendapatkan dana 40juta. Namun belum sampai 6 bulan mengalami musibah dan diputuskan untuk tidak melanjutkan dan mengembalikannya sesuai perjanjian. Setelah itu aku kembali menjalankan bisnis dengan minim modal, yaitu seudaty mulai Oktober 2018. Setelah gagal harus cepat untuk bangkit lagi. Selain itu kita ingin mengembangkan bisnis lainnya.
Nah Kak, prospek kerja untuk kuliah di Jurusan Kewirausahaan seperti apa sih?
Sebenarnya kebanyakan lulusannya kerja kantoran dan mayortitas kerja di konsultan binis atau manajemen trainee. Prospek kerjanya kurang lebih sama dengan jurusan manajemen tapi lebih condong ke arah bisnis. Menurut aku kalau fokus untuk kerja lebih baik memilih jurusan manajemen karena yang dipelajari lebih spesifik.
Menurut Kak Vivia, bagaimana cara memilih pekerjaan setelah kuliah?
Nah, itulah pentingnya mencoba banyak hal saat kuliah. Coba banyak hal tapi jangan menghabiskan waktu dengan sia-sia. Kalau dirasa cocok dan nyaman, pelajari lebih lanjut dan maksimalkan usaha kamu di situ. Beranilah untuk mencoba hal baru. Ketika wawancara pekerjaan utamanya yang dinilai ketika tes wawancara. Dari situ akan terlihat pengalaman-pengalaman yang telah kamu lakukan sebelumnya.
Terakhir nih, ada pesan untuk semua pembaca Campuspedia?
Selalu bayangkan diri kamu dua tahun kedepan mau jadi apa di setiap malam. Buat dirimu selalu termotivasi dan terdorong untuk terus belajar dan mengejar semua mimpi yang kamu idam-idamkan. Selesaikan semua pekerjaan semaksimal mungkin dan secepat yang kamu bisa. Tetap semangat dan selalu yakin!
Bagi kamu yang masih berjuang meraih mimpi, tetap semangat dan selalu yakin dengan kemampuan kalian. Terus gantung mimpi besarmu di depan mata, Sobat Campuspedia!
Comments 1