Indonesia memiliki banyak ragam budaya dan seni yang dihasilkan, terutama pada dunia perfilman. Hasil karya tangan sineas Indonesia selalu menakjubkan dan membawa kebanggaan. Kali ini, sineas Indonesia kembali ditantang untuk menciptakan film pendek di Kompro Film 2021, yang memiliki kesempatan untuk tampil di berbagai festival film bergengsi.
Ajang Kompro Film 2021
Kompetisi Produksi (Kompro) Film tahun 2021 merupakan ajang yang disediakan Kemendikbudristek tahun ini. Ajang ini menjadi wadah pagi pencipta film untuk berkreasi dan tidak berhenti membuat kraya meskipun terhakang pandemi COVID-19.
Event yang digelar melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru, Direktorat Jenderal Kebudayaan ini dilaksanakan secara virtual (15/9). Kompro Film Pendek tahun 2021 yang mengusung tema “Dinamika Kebudayaan Indonesia” ini dilaksanakan melalui dua tahap.
Pada tahap pertama, sudah dimulai sejak April-Agustus 2021, di tahap ini terdapat 325 proposal film pendek dari 29 provinsi seluruh Indonesia. Dengan proses seleksi yang panjang, terdapat10 judul proposal film pendek yang terpilih untuk diproduksi di tahap kedua, yang berlangsung di September hingga November 2021.
Daftar Film yang Lolos
Ada pun 10 film pendek yang berhasil lolos di antaranya,
- Ade: Ride To Nowhere, produksi Hore Production, Makassar
- Culas, produksi Goodwork, Jakarta
- Gang Permai 2, produksi Historia Kreator, Pontianak
- Ibu Ora Sare, produksi Lab 162, Yogyakarta
- Jiwo, produksi Catchlight Pictures Indonesia, Yogyakarta
- Kabar Dari Kubur, produksi Kinovia X Childhood Gang, Tangerang
- Membicarakan Kejujuran Diana, produksi Kembang Layar Indonesia, Jakarta
- Pasukan Semut produksi Gertak Film, Pontianak
- Radio Pakcik Mahmud produksi Zettamind Studios, Pekan Baru
- Rasa (H), produksi Kembang Gula, Solo.
Kesempatan Belajar dan Tayang
Menurut Ahmad Mahendra, Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru, 10 proposal film pendek yang lolos tidak hanya mendapatkan fasilitas produksi dari Kemendikbudristek, tapi juga akan mendapatkan kesempatan tayang di kanal Indonesiana TV.
Mahendra pun juga menjelaskan bahwa ajang ini diselenggarakan untuk mengkurasi film pendek berkualitas yang memiliki kemampuan untuk memberi nilai-nilai yang baik, terutama pendidikan karakter, nilai budaya dan kearifan lokal.
Tak berhenti di situ, 10 film ini juga berkesempatan untuk mengikuti festival film internasional dan dapat ditayangkan di Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF).
Para sineas yang filmnya terpilih akan mendapat banyak pelajaran dari Ifa Ifansyah, yaitu seorang tim kurator sekaligus Direktur JAFF. Ifa pun berpesan pada para sineas untuk menyusun film dengan baik, seperti isi cerita yang menonjol, tidak memiliki desain yang berlebihan, dan diharapkan tampil maksimal saat mempresentasikan proposal.
Film pendek jebolan Kompro 2021 ini mendapatkan kesempatan untuk mengikuti proses seleksi pada ajang JAFF di November mendatang.