Content creator, script writer, sekaligus aktor Jovial da Lopez bersama 9 penerima beasiswa dalam maupun luar negeri membagikan tips dan trik sukses mendapatkan beasiswa sekaligus kuliah dengan beasiswa dalam acara Festival Beasiswa Edutainer Nusantara 2021.
Jovial da Lopez yang baru-baru ini memutuskan pamit dari dunia Youtube mengatakan, seseorang yang mendapatkan beasiswa adalah suatu hal yang memorabilia. Menerima beasiswa bisa menjadi kenangan terindah seumur hidup.
“Saya sangat menghargai suatu beasiswa. Seseorang yang sudah berhasil mendapatkan beasiswa itu adalah suatu hal yang memorabilia. Mendapat beasiswa bakal diingat seumur hidup,” jelas sosok Content Creator berprestasi di rangkaian acara Festival Edutainer Nusantara 2021 pada Minggu (06/09) lalu.
Festival beasiswa Edutainer Nusantara sendiri merupakan wadah pertemuan para peserta yang berasal dari berbagai macam latar belakang dengan satu tujuan yaitu pembelajar yang unggul. Acara ini terbuka untuk seluruh siswa-siswi SMA, mahasiswa S1,S2 S3 yang siap belajar, terinspirasi kelak berprestasi hingga mampu berkontribusi.
Acara ini merupakan program yang diselenggarakan oleh Edutainer Nusantara, bekerjasama dengan Campuspedia dan Yayasan RuangPeduli by RuangGuru. Di kesempatan kali ini, SEVIMA juga turut diundang untuk mengenalkan sebuah platform maukuliah.id yang akan memberikan informasi mengenai dunia perkuliahan, memberikan ulasan yang sangat jelas dan lengkap buat para calon mahasiswa yang ingin memasuki dunia perkuliahan.
Jadikan Konten Sebagai Portofolio Beasiswa
Sebelum menjadi Youtuber, Jovial da Lopez pernah menempuh kuliah di Program Studi (Prodi) S-1 Fisika peminatan Fisika Nuklir dan Partikel FMIPA Universitas Indonesia (UI). Dan, sebelum itu, ia juga pernah belajar teater di Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Kehidupan Jovi yang tak lepas dari dunia seni ini membuatnya sangat berpengalaman dalam dunia seni dan konten. Maka dari itu, pada kesempatan ini, Jovi juga turut berbagi tips seputar pemanfaatan konten menjadi sebuah portofolio untuk apply beasiswa.
“Tak semua orang memahami hal ini. Sebuah konten yang sudah dibuat sebenarnya sangat berpotensi untuk menjadi portofolio saat apply mahasiswa,” tutur alumni Universitas Indonesia tersebut.
Jovi mengungkapkan, ada 3 hal yang harus diperhatikan ketika menggunakan sebuah konten untuk portofolio beasiswa, antara lain: Pertama, mempunyai tujuan dalam berkarya. Agar karya bisa dibuat menjadi sebuah portofolio, kalian harus tahu apa saja tujuan dari karya kamu tersebut.
“Ketika membuat sebuah karya, jangan pernah berharap lebih dengan followers dan income yang kamu dapat dari karya tersebut. Kamu harus punya tujuan dari karya tersebut, kalau kamu tidak punya tujuan kamu akan menyerah,” jelasnya.
Kedua, menurut Jovi kita harus berani dan konsisten dalam berkarya, karena kalau kita tidak berani membuat sesuatu, pasti tidak akan menjadi apa-apa.
“Pokoknya sih kalian harus yakin, berani dan konsisten ketika membuat sebuah karya. Jangan sampai merasa berkecil hati dan malu dengan karya yang sudah kalian buat. Semua itu butuh proses dari bawah,” tegas Jovial.
Untuk tips yang ketiga adalah mau belajar. Membuat karya rupanya juga harus disertai dengan proses belajar. Terlebih untuk menjadi content creator, kalian harus berani belajar agar karyanya menjadi lebih bagus.
“Sebuah karya tidak akan berkembang maksimal jika kalian tidak pernah belajar. Makanya, untuk membuat karya yang luar biasa juga harus disertai dengan proses belajar yang maksimal,” ungkap salah satu pencetus SkinnyIndonesia24 itu.
Tips Agar Bisa Lolos dalam Seleksi Beasiswa
Senada dengan Jovi, salah satu penerima beasiswa Baznas yang juga menjadi pembicara dalam acara ini, Niken Ambar berbagi tips agar bisa lolos dalam seleksi beasiswa.
Gadis yang pernah berhenti kuliah akibat masalah ekonomi ini mengungkapkan bahwa dirinya berjuang keras agar bisa bersekolah dengan beasiswa. Hingga di tahun 2020 ini dia mendapatkan kesempatan untuk bisa mengambil studi di Albukhary International University Malaysia.
Dari kisah yang dialaminya tersebut, Niken berbagi 3 tips menarik untuk para pelajar di Indonesia.
Pertama, siapkan nilai TOEFL atau IELTS. Sebelum mendaftarkan diri di beasiswa Internasional, calon penerima beasiswa harus mendapatkan nilai IELTS minimal 5,5 atau TOEFL dengan minimal 500.
“Sebelum mendaftar beasiswa ini, para calon penerima beasiswa wajib menyertakan hasil nilai IELTS minimal 5,5 atau TOEFL dengan minimal 500,” jelasnya.
Kedua, harus siapkan diri untuk interview. Untuk mendapatkan beasiswa, calon penerima beasiswa harus jujur saat menceritakan kondisi ekonomi. Selain itu, calon penerima beasiswa juga harus belajar untuk berbicara dengan baik dan tertata.
“Kalian harus jujur ketika melakukan sesi wawancara. Ceritakan sesuai dengan keadaan yang sedang dialami. Nah, selain itu kalian juga harus belajar public speaking yang bagus. Sehingga saat wawancara apa yang kalian sampaikan bisa dimengerti,” kata Niken.
Sedangkan tips ketiga, harus menyiapkan kelengkapan data yang jelas.Ketika berjuang mendapatkan beasiswa, para calon penerima harus mengetahui kelengkapan data yang dibutuhkan. Jangan sampai tidak mengetahui detail persyaratan yang dibutuhkan.
“Kelengkapan data adalah hal paling penting dalam mendaftar beasiswa. Jika data tidak lengkap, maka kesempatan untuk mendapatkan beasiswa akan semakin kecil,” tutup Niken.