Perkembangan teknologi yang pesat melahirkan beberapa multidisiplin ilmu yang dapat membantu banyak ilmu lainnya. Ini sering kita lihat misalnya dalam perhitungan bisnis yang seringkali menggunakan matematika untuk memberikan kepastian dalam perkiraan suatu bisnis seseorang. Tidak lain halnya juga dengan bidang medis. Kita telah tahu bahwa bidang medis berkolaborasi dengan disiplin ilmu kimia untuk menggunakan obat-obatan di dalamnya. Ilmu fisika pun berperan banyak dalam bidang medis. Kita kenalan, yuk, dengan Jurusan Peminatan Fisika Medis!
Fisika Medis itu Jurusan Apa?
Fisika Medis merupakan multidisiplin ilmu yang mengimplementasikan ilmu fisika (baik teori, konsep, bahkan metode) ke dalam bidang medis. Namanya sendiri terkesan cukup self-explanatory. Beberapa nama lain di mancanegara biasanya dikenal dengan biomedical physics, medical biophysics, Applied Physics in Medicine, Radiological Physics, dan lain-lain. Fisika Medis nantinya akan berurusan secara langsung dengan segala aspek fisika yang menyangkut kesehatan orang. Dalam bidang medis, kita temui ini ketika perlu melakukan scanning bagian dalam tubuh, alias rontgen. Rontgen sendiri merupakan salah satu cabang dari metode pencitraan medis. Rontgen seringkali menggunakan partikel atom (nuklir) yang ditembakkan ke tubuh manusia. Dari penembakan partikel tersebut, nantinya akan tercipta sebuah citra (image) bagian dalam tubuh pasien. Inilah yang akan membantu dokter mendiagnosis penyakit, contohnya kanker.
Secara singkat, fisikawan medis berperan untuk membantu dokter radiologi dalam mengukur aspek fisika dalam medis. Fisikawan medis juga berfungsi untuk menjaga keamanan dan ketersediaan alat medis yang akan digunakan, sekaligus membantu nakes di rumah sakit.
Baca juga: 5 Jurusan Unik di Politeknik yang Bisa Kamu Lirik: Prospek Kerjanya Luas!
Ceritakan, dong, Perjalanan jadi Fisikawan Medis
Sebelum menjadi Fisikawan Medis seseorang perlu menempuh pendidikan strata satu dalam jurusan Fisika (FMIPA). Lalu apakah Fisika Medis merupakan gelar magister? Beberapa universitas di Indonesia menawarkan jurusan Fisika Medis sebagai pendidikan strata satu dengan konsep peminatan dari jurusan Fisika. Belakangan, Universitas Indonesia membuka program magister (S2) untuk jurusan Fisika Medis.
Nantinya, ketika lulus, Fisikawan Medis akan memiliki gelar S.Si. Bedanya, setelah lulus, mahasiswa lulusan peminatan Fisika Medis akan mengikuti clinical training di rumah sakit selama 1-2 semester. Hal ini dilakukan untuk memberikan pengalaman menangani pasien secara baik. Butuh waktu sekurang-kurangnya 3,5 sampai 4 tahun untuk menempuh pendidikan Fisika Medis. Pelajaran yang diperlukan biasanya hampir sama dengan jurusan FMIPA. Bedanya, setelah berapa semester, diperbolehkan untuk mengambil peminatan Fisika Medis. Setelah ini, baru akan diberikan sekitar 33 sks tambahan (mata kuliah peminatan) untuk memenuhi skill yang dibutuhkan Fisikawan Medis seperti Anatomi dan Fisiologi, Pendahuluan Fisika Radiologi dan Dosimetri, Fisika Kesehatan dan Proteksi Radiasi, Prinsip Dasar Instrumentasi Medis, Radiologi Biologi, dan lain-lain.
Kampus dengan Jurusan Fisika Medis
Kampus yang menawarkan jurusan Fisika Medis masih terbilang sedikit. Kampus yang memiliki jurusan ini:
- Universitas Gadjah Mada
- Universitas Diponegoro
- Universitas Indonesia
- Universitas Kristen Satya Wacana
- Universitas Matana
- Universitas Parahyangan.
Masing-masing kampus memiliki kurikulum yang berbeda dalam pendekatan pengajarannya. Contohnya, Universitas Indonesia hanya menyediakan program magister untuk fisika medis. Lain halnya dengan Universitas Gadjah Mada dan Universitas Diponegoro yang memberikan program peminatan Fisika Medis dalam program FMIPA. Sementara Universitas Matana dan Universitas Parahyangan cenderung untuk mempromosikan jurusan ini seperti jurusan yang berdiri sendiri. Artinya, kita tidak bisa memilih apakah mau ambil fisika saja atau fisika medis saja. Jika memilih fisika medis, maka kita akan mempelajari fisika peminatan fisika medis hingga lulus.
Prospek Kerja Fisika Medis dan Program Master
Prospek kerja untuk lulusan Fisika Medis terbilang luas. Dengan ilmu yang telah dimiliki dan kebutuhan nakes akan Fisikawan Medis, masih banyak tempat yang dapat diisi dengan keberadaan lulusannya. Selain menjadi Fisikawan Medis, lulusan Fisika Medis dapat menjadi dosen, peneliti, ahli radiologi, Ahli Fisika, Ahli Teknik Nuklir, Ahli Teknologi Radiologi, Ahli Kedokteran Nuklir, dan masih banyak lagi.
Program S2 yang ditawarkan juga cukup menarik seperti menjadi Ahli Kedokteran Nuklir, Radiotherapist, Ahli Nuklir, dan masih banyak lagi.
Memang, keberadaan Fisikawan Medis masih minim jika dibandingkan dengan kebutuhan yang perlu dipenuhi. Institusi dan tenaga pengajarannya juga belum bisa terbilang terlalu banyak. Kebanyakan disiplin ilmu yang diberikan lebih banyak berada di mancanegara, dengan kemajuan teknologi yang lebih pesat daripada kita. Namun, hal tersebut bukan menjadi halangan bagi kita untuk tidak bertindak untuk membantu.
Semoga bisa bermanfaat buat Campuspedia friends! Jangan lupa untuk follow akun Instagram, LinkedIn, Facebook, Twitter, Youtube, dan Official Account LINE dari Campuspedia biar kamu gak makin ketinggalan info seputar kampus, karir, dunia mahasiswa, beasiswa, dan info menarik lainnya.
Artikelnya bagus dan bermanfaat
Thank you Kak ?
Terimkasih atas kunjungannya