Hallo Campuspedia Chingu! Permasalahan sindiran yang dilayangkan BEM UI kepada presiden Jokowi, memang sedang ramai dibicarakan. Namun Kemendikbudristek memastikan jika pihak BEM UI tidak akan dikenai sanksi. Lalu bagaimana tanggapan presiden Jokowi terhadap masalah ini. Simak terus informasinya berikut ini.
Sanksi Terhadap Pihak BEM UI
Ramainya permasalahan mengenai sindiran pihak BEM UI kepada presiden Jokowi, berujung pada sebuah panggilan dari rektorat UI kepada BEM UI. Munculnya surat panggilan terhadap BEM UI terkait masalah ini juga menuai banyak kritik. Lalu apakah nantinya pihak BEM UI akan mendapatkan sanksi terkait penyaluran pendapat mereka?
Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek (Nizam), tidak aka nada sanksi yang diberikan kepada pihak BEM UI. Kemendikbudristek juga memastikan tidak adanya sanksi dari pihak UI kepada BEM UI. Hal ini telah diklarifikasi sebelumnya dengan rekan-rekan UI.
Menurut Kemendikbudristek pihak UI cukup menghargai adanya kebebasan mimbar akademis. Mimbar akademis ini digunakan untuk menyampaikan suatu pendapat secara santun, dan juga memiliki kajian keilmuan yang mendalam. Untuk itu pihak Kemendikbudristek juga mengingatkan agar kebebasan mengutarakan pendapat tetap dilakukan dengan tanggung jawab.
Baca juga: Daftar Kesalahan Penulisan Dari Surat Panggilan Rektorat Terhadap BEM UI, Perlu Direvisi?
Tetap Berpikir Kritis
Selain itu banyak pihak yang turut mendukung pembebasan sanksi bagi pihak BEM UI. Pasalnya tindakan BEM UI ini patut diapresiasi, karena telah berani mengungkapkan pendapat sesuai dengan kajian yang ada. Bahkan banyak pihak yang menyarankan agar Universitas memfasilitasi BEM UI agar dapat bertemu dengan presiden Jokowi.
Menurut Kepala Badan Komunikasi strategis Herzaky, sikap kritik mahasiswa ini adalah salah satu bentuk perhatian mereka terhadap presiden. Membantu mengingatkan presiden agar lebih berpikir bijak. Selain itu pihak BEM UI juga mengutarakan kritik berdasarkan kajian yang ada, bukan hanya asal berbicara.
Sebelumnya terdapat komentar dari pihak Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman. Dalam akun twitternya ia menyampaikan jika “Segala aktivitas kemahasiswaan di UI yang mana termasuk BEM UI adalah tanggung jawab dari Pimpinan Universitas Indonesia”. Hal ini tentu menuai banyak kritik dari berbagai pihak.
Kritik juga disampaikan oleh pihak politisi Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Irwan, yang mengatakan jika peguruan tinggi tidak boleh sampai menjadi alat bagi istana untuk membungkam hak mahasiswa untuk berpendapat. Selain itu kritik lainnya juga datang dari pihak BEM Universitas lain dan juga organisasi msyarakat.
Respon Jokowi Terkait Sindiran BEM UI
Presiden Jokowi memberikan respons terkait permasalahan kritik atau sindiran “The King Of Lip Service”. Menurut presiden Jokowi kritik yang dilayangkan oleh BEM UI merupakan sebuah bentuk ekspresi dari mahasiswa. Pihak Universitas tidak perlu sampai menghalangi mahasiswanya untuk berekspresi, namun presiden Jokowi juga mengingatkan untuk tetap menerapkan tata karma saat mengutarakan pendapat. Hal ini pun dianggap sebagai bentuk pembelajaran mahasiswa dalam mengekspresikan sebuah pendapat.
Baca juga: Ramai Karena Meme yang Dianggap Sindir Presiden, Sudahkah Kamu Tau Sejarah tentang UI?
Nah itu dia chingu informasi mengenai permasalahan sindiran dari BEM UI kepada presiden Jokowi. Kira-kira bagaimana tanggapan kalian sebagai mahasiswa dan masyarakat mengenai hal ini? Share info ini ke teman-temanmu supaya semakin banyak yang mengetahui informasi ini ya!
Jangan lupa untuk follow akun Instagram, LinkedIn, Facebook, Twitter, Youtube, dan Official Account LINE dari Campuspedia biar kamu gak makin ketinggalan info seputar kampus, karir, dunia mahasiswa, beasiswa, dan info menarik lainnya.