Mitos dan Fakta SNMPTN – Pendaftaran seleksi nasional masuk perguruan tinggi (SNMPTN) sebentar lagi. Di tengah galaunya masa-masa pemilihan jurusan, calon mahasiswa juga sering kali mendapat kabar tak karuan mengenai SNMPTN ini.
Banyak informasi betebaran, tetapi sayangnya mereka belum menyadari mana yang mitos dan mana yang fakta. Oleh karena itu, Minca bakal bahas mitos dan fakta SNMPTN yang mesti kamu tahu.
Informasi berikut disusun berdasarkan riset dan pengalaman serta sejumlah informasi dari pakar rasionalisasi. Nah apa saja ya? Yuk disimak!
Jangan Memilih Jurusan yang Sama dengan Pilihan Teman Satu Sekolah
Kamu pasti sering mendengar deretan kabar ini. Bahkan dari wejangan kakak kelas pun ada yang berkata demikian. Contohnya seperti memilih jurusan manajemen UGM di pilihan pertama. Katanya sih tipe pilihan seperti itu nggak bakal lolos SNMPTN.
Eits, tapi ini jelas mitos. Secara logika begini, kalau kamu memiliki nilai yang mencukupi dan rekam jejak sekolah yang baik, serta faktor penilaian lainnya, kamu pasti bisa lolos kok. Nah apakah ketika seorang siswa mengambil jurusan paling berbeda kemudian dia pasti lolos? Ya belum tentu.
Memang ada daya tampung setiap jurusan. Namun, daya tampung hanya membatasi jumlah, bukan membatasi sekolah mana yang berhak dan sekolah mana yang tidak. Untuk itu, jangan pernah menganggap hal ini sebagai masalah hingga membuat kamu ribut dengan temanmu ya!
Baca juga: Seminggu Setelah Pembukaan Akun LTMPT, Sebanyak 14.614 Siswa Dinyatakan Berhak Mendaftar SNMPTN 2021
Jangan Menomorduakan Universitas Tertentu
“Eh jangan ambil univ A di pilihan kedua, jelas nggak lulus snm itu karena si univ A nggak mau dinomorduakan.” Kalau menurut kalian yang ini mitos atau fakta?
Penjelasannya begini, setiap universitas pasti memiliki sistem seleksi masing-masing. Entah itu memilih nilai tertinggi di setiap jurusan ataupun sistem lainnya. Yang jelas, kalau anak-anak yang mendaftar pilihan satu tidak terpenuhi, otomatis mereka akan menilai anak di pilihan dua bukan?
Namun kembali lagi, sistem seleksi tiap universitas tidak ada yang tahu, kecuali pihak universitas terkait. Jadi jangan percaya dengan rumor ini ya guys!
Lintas Jurusan Sudah Pasti Gagal
Hey, rumor apalagi ini ya? Sekadar informasi, lintas jurusan merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut seorang anak IPA yang memilih jurusan rumpun IPS, dan sebaliknya.
Tak dapat dimungkiri di tingkat univeritas rumpun soshum juga banyak diisi oleh anak IPA. Hal ini disebabkan oleh mereka yang ternyata lebih memiliki minat di bidang sosial humaniora. Tentu tidak ada yang melarang hak mereka untuk memilih bukan?
Namun ketika mendaftar SNMPTN, mereka serasa terhalangi dengan rumor tersebut. Ternyata hal itu tidak sepenuhnya benar lho! Dari data ada anak yang linjur tetapi dia lulus. Namun, banyak juga linjur tetapi gagal.
Nah sebenarnya setiap jurusan punya pembobotan nilai masing-masing. Karena mata pelajaran IPA dan IPS jelas berbeda, mereka yang memiliki nilai IPA dan berniat mengambil prodi soshum pun harus bersaing dengan anak IPS sebenarnya.
Dengan kata lain, terdapat komponen nilai yang kurang dari anak tersebut. Biasanya nilai ini akan dikalibrasikan untuk dapat mengetahui nilai kesetaraannya. Namun, sistem seleksi PTN tentu saja tidak pernah transparan seperti itu.
Siswa yang Lolos SNMPTN Tidak Boleh Mengikuti SBMPTN
Nah kalau yang ini memang fakta guys! Sejak sosialisasi SNMPTN, pihak LTMPT menegaskan siapa pun yang sudah lolos SNMPTN (untuk tahun 2020, 2019, dan 2018) tidak diperkenankan mengikuti UTBK-SBMPTN.
Hal ini untuk memberikan pengertian agar mereka bisa bertanggung jawab dengan pilihan mereka. Dengan kata lain, pilihan SNMPTN itu pasti yang kamu inginkan bukan? Lantas kenapa harus pindah ketika sudah mendapatkan hal tersebut? Kan aneh.
Kalau tidak suka prodi yang dipilih, ya jangan pernah mencoba memilih itu lewat SNMPTN. Sebab dampaknya kamu harus menetap kuliah di sana. Sistem seleksi ini ditegaskan agar calon mahasiswa benar-benar serius dengan pilihannya.
Nah sudah menentukan jurusan untuk SNMPTN belum ini?
Karena Jurusannya, Anak SMK Memiliki Kesempatan yang Lebih Kecil
Sesuai alur, PTN lebih ditujukan bagi lulusan SMA. Sementara lulusan SMK lebih disarankan untuk menjadi sarjana terapan. Namun, benarkah karena hal tersebut kesempatan anak SMK untuk bisa lolos SNMPTN menjadi lebih kecil?
Lagi-lagi ini mitos lagi guys. Dalam sistem SNMPTN tahun 2021 ini, telah tersedia prodi untuk anak SMK lho! Prodi D4 kini bisa dipilih oleh anak SMK. Dengan begitu, kesempatan mereka untuk lolos dalam prodi tersebut pun lebih besar. Sebab, sarjana terapan sangat linear dengan sistem kurikulum saat di SMK.
Namun bagi kamu anak SMK yang ingin melanjutkan ke PTN pun tidak ada salahnya. Selama kamu berhak mengikuti SNMPTN, pilihlah jurusan yang benar-benar menjadi tujuan kuliahmu.
Biar Lulus, Pilih Universitas yang Satu Kota!
Nah kamu juga pernah mendengar mitos yang satu ini bukan? Katanya sih kuota untuk anak daerah lebih besar dibandingkan untuk anak luar daerah. Eits tapi apakah hal tersebut benar mitos? Atau justru fakta ya?
Bayangkan kalau semua teman satu sekolahmu mendaftar di universitas yang sama di kota kalian. Tentu persaingan pun akan semakin ketat karena kalian sudah bersaing dengan anak-anak satu kota.
Hasilnya adalah sistem seleksi yang semakin ketat tersebut membuat peluang untuk lulus lebih kecil. Namun kriteria penilaian tergantung universitas terkait. Bagaimana pun tidak ada yang benar-benar bisa memastikan siapa yang akan lulus dan siapa yang gagal.
Baca juga: Tips Memilih Jurusan Kuliah
Nah sekarang kamu sudah tahu mana mitos dan fakta SNMPTN. Saat kamu berkesempatan mengambil pilihan di SNMPTN, perhatikanlah dengan benar. Jangan sampai kamu menyesal karena tidak mengikuti apa yang menjadi tujuanmu.
Kuliah itu lama lho, 4 tahun. Jadi kamu harus betah menjalani perkuliahan. Minca tunggu kamu jadi mahasiswa kampus impianmu ya!
Jangan lupa ikuti terus campuspedia melalui instagram, facebook, twitter, line, YouTube, dan LinkedIn.
Comments 1