Memasuki usia dewasa, banyak dari kita yang sering mengalami stress, depresi, bingung, dan susah menentukan arah dan pilihan. Hal tersebut ternyata umum dialami oleh kebanyakan orang. Fase ini disebut dengan quarter life crisis (QLC). Dikutip dari Kejarmimpi, menurut peneliti dan pengajar dari Psikologi dari University of Greenweich, London, Dr. Oliver Robinson, ada empat fase dalam QLC:
- Perasaan terjebak dalam sebuah situasi, entah itu pekerjaan, hubungan, atau hal lainnya
- Harapan bahwa akan muncul sebuah perubahan dalam hidup
- Mulai membangun kembali hidup yang baru
- Mengukuhkan komitmen seputar aspirasi, motivasi, dan tujuan
Tentu kita tidak ingin terlarut dalam krisis hidup yang tengah kita alami. Lalu, bagaimana kiat atasi quarter life crisis?
Kenali dirimu lebih jauh
Berusahalah untuk mengenal dirimu lebih dalam lagi. Kamu bisa lakukan dengan coba tanyakan beberapa pertanyaan pada dirimu sendiri, seperti apa kira-kira yang aku inginkan? Bagaimana ya kelebihan dan kekurangan yang aku miliki? Hal apa yang aku hargai dalam hidup? Apa yang ingin aku lakukan?
Bersyukur
Ingat-ingat kembali apa yang sudah kamu dapatkan selama ini. Kenikmatan apa yang sedang kamu dapatkan detik ini juga. Ada satu cara yang selalu Minca lakukan selama ini, yaitu menuliskan hal-hal yang membuat Minca bersyukur hari itu dan apa mimpi yang ingin Minca raih. Sedikit tips dari Minca, coba biasakan untuk melakukan terapi ini konsisten selama 40 hari!
Berhenti membandingkan diri dengan orang lain atau apa yang ada di social media
Selalu tanamkan ini pada dirimu, tiap orang mempunyai jalannya sendiri. Kamu boleh saja menjadikan kesuksesan orang lain sebagai motivasi. Tapi ingat, jangan sampai jadikan kesuksesan orang lain dan hal-hal yang kamu lihat dari social media standar bagi dirimu untuk mencapai kesuksesan. Cobalah untuk sisihkan satu jam atau 30 menit berhenti bermain sosmed dan fokus pada dirimu sendiri.
Fokus pada tujuan
Ada satu quotes yang Minca baca ketika Minca mulai alami krisis dan kehilangan arah akan tujuan awal Minca.
“If I quit now, I will soon be back to where I started. And when I started I was desperately wishing to be where I am now.”
Cobalah untuk mengingat kembali hal-hal sederhana yang sedang kamu hadapi sekarang, seperti kenapa dahulu kamu ingin kuliah? Lalu tuliskan dan tempatkan di tempat yang sering kamu lihat, seperti meja belajar, atau dinding kasur.
Jangan pendam masalah sendirian, ceritakan pada orang terdekat yang akan mendukungmu
Menerima dukungan dari orang lain dikala krisis akan membantumu untuk mendapatkan kembali motivasi. Cobalah raih orang-orang terdekatmu, seperti orang tua, kakak, adik, atau sahabatmu. Katakan pada mereka apa yang kamu butuhkan, dukungan emosional ataukah saran dan motivasi yang membangun.
Istirahat, lakukan hal yang menyenangkan
Sayangi dirimu sendiri, tidak ada salahnya mengambil waktu untuk beristirahat sejenak. Lakukan hal-hal yang membuat kamu senang. Seperti hobi kamu. Eits, tapi pastikan jangan sampai kamu menjadi semakin stres ketika melakukan hobi kamu karena ada tekanan lingkungan. Ingat selalu, you don’t have to be good at your hobby, it doesn’t have to be productive or useful, your hobby doesn’t need to make money or fame, you don’t have to do it consistently. Your hobby just needs to make you happy! –Chibird
Selalu percaya, kalau semua akan berbuah manis suatu hari
Bunga udumbara yang mungil nan cantik butuh waktu 3000 tahun untuk mekar. Tidak apa jika proses yang tengah kamu lalui belum berbuah manis sekarang. Yang terpenting, jangan menyerah begitu saja. Ambil tiap pelajaran sekecil apa pun di dalamnya. The struggle you’re in today is developing the strength you need for tomorrow.
Itu dia beberapa cara menghadapi quarter life crisis ala MInca. Semoga dapat membantu, ya! Biar kamu selalu update info seputar dunia pendidikan, dunia mahasiswa, dunia kampus, pengembangan diri, persiapan karir, maupun informasi seputar beasiswa dan lomba, pastikan ikuti Campuspedia di Instagram, LinkedIn, Facebook, Twitter, Youtube, dan Official Account LINE.