“Meski perkuliahaan adalah perguruan tertinggi yang bisa dicapai seseorang, namun kita bisa belajar dari berbagai hal termasuk pengalaman.”
Kutipan di atas merupakan salah satu kutipan dari seorang jurnalis sekaligus presenter kondang, Najwa Shihab. Tersirat makna yang dalam, bahwasannya menjadi mahasiswa tak cukup hanya duduk di kelas, sembari berusaha menempelkan ilmu pada benak paling dalam. Menjadi mahasiswa perlu berani, mencari pengalaman, meningkatkan kualitas diri, hingga mempelajari berbagai pelajaran kehidupan yang jauh lebih berarti untuk bekal kehidupan nanti.
Menjadi seorang mahasiswa baru tentunya adalah hal yang sangat menegangkan tetapi juga mengasyikan. Bagaimana tidak, tentunya para mahasiswa ini dituntut untuk mampu menjadi pribadi yang lebih dewasa di berbagai aspek kehidupan. Tuntutan ini bukanlah hal yang mudah untuk dilakoni, tetapi juga bukanlah hal yang mustahil untuk dibiasakan. Dari yang awalnya masih tinggal bersama orang tua, sekarang ada yang merantau hingga jauh keluar kota. Bahkan, dari yang awalnya masih meminta uang saku, sekarang ada yang harus berjuang untuk memenuhi apa yang Ia mau. Tentunya akan banyak sekali ada hal-hal baru yang harus dipelajari, mulai dari beradaptasi pada lingkungan yang baru, mencari teman-teman baru, hingga menyesuaikan diri pada sistem-sistem perkulihan yang tergolong awam dan membingungkan. Fase-fase pendewasaan ini lah yang terkadang harus dijalani dengan penuh rasa perjuangan agar kelak dapat menjadi lulusan yang layak. Sebagai seorang mahasiswa, tuntutan akan pemahaman materi yang disampaikan oleh para dosen adalah suatu kewajiban yang tidak dapat ditinggalkan. Namun hanya paham pada materi-materi kuliah saja juga tidak cukup. Ada banyak hal yang harus digali sebagai seorang mahasiswa baru, mulai dari mengikuti berbagai organisasi, mengikuti kompetisi yang diselenggarakan, hingga mencoba mengambil kerja sampingan dari berbagai tawaran.
Eits, tapi tunggu dulu. Untuk dapat menjadi pribadi yang tangguh sedemikian rupa, ada banyak hal yang harus mulai ditempa pada diri ini, lho. Tentunya hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas diri sendiri. Menjadi sosok pribadi yang berkualitas tinggi, tentu adalah idaman setiap mahasiswa. Lalu, kira-kira hal apa saja ya yang harus ditanamkan pada setiap individu mahasiswa baru?
1. Mandiri
Menjadi individu yang mandiri merupakan suatu keharusan bagi setiap orang. Pasalnya, kita tidak dapat terus-menerus menggantungkan diri pada orang lain. Sebagai seorang mahasiswa baru, tentunya hal ini akan cukup berat untuk dibiasakan. Tapi tidak apa, dalam proses meningkatan kualitas diri tentunya hal ini membutuhkan waktu yang cukup panjang. Indikasi seseorang tumbuh menjadi pribadi yang mandiri adalah terlepasnya ketergantungan pada orang lain. Banyak sekali hal-hal yang harus dibiasakan dengan tidak melemparkan kebutuhan diri kita kepada orang lain. Sekalipun masih membutuhkan bantuan, hal itu adalah hal yang wajar selama tidak merepotkan apalagi merugikan banyak orang.
2. Etika Komunikasi
Hal yang tak kalah penting dalam proses meningkatkan kualitas diri oleh seorang mahasiswa baru adalah menanamkan kemampuan etika komunikasi yang baik. Hal ini sangat diperlukan mengingat seorang mahasiswa diharapkan untuk siap menghadapi dunia kerja yang mana membutuhkan sosok pribadi yang profesional. Tentunya dengan menerapkan etika komunikasi yang baik, seorang mahasiswa dapat menanamkan bentuk saling menghargai pada relasi-relasi baru yang Ia temui. Indikasi seorang mahasiswa memiliki etika komunikasi adalah dapat dilihat ketika Ia mengaplikasikan nilai-nilai kesopanan baik saat berkomunikasi secara lisan maupun tulisan. Kemampuan komunikasi ini juga penting lho diterapkan saat menghubungi dosen, jangan sampai mereka merasa tak dihargai hanya karena kamu lupa menerapkan etika komunikasi ini ya!
3. Bertanggung Jawab
Pada setiap pertanyaan saat interview kepanitiaan atau organisasi nanti, para senior akan mempertanyakan bagaimana cara kamu menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Menanamkan diri menjadi seorang individu yang bertanggung jawab adalah suatu keharusan. Teringat suatu kutipan dari seorang pemusik sekaligus penulis, Fiersa Besari. Ia mengungkapkan bahwa “kelak, akan kau rasakan, patah hati bukan melulu persoalan pacar, mantan, atau selingkuhan. Patah hati bisa dikarenakan tanggung jawab yang tak terselesaikan, juga kerluarga yang dikecewakan.” Ungkapannya mengandung pesan yang dalam, terutama bagi kita para mahasiswa. Seakan mengingatkan kita, salah satu bentuk bertanggung jawab yang harus kita pahami adalah memilih untuk melanjutkan studi sarjana ini. Mantapkan langkah kaki dan tanggung jawabkan pilihanmu.
4. Integritas
Dalam mengimplementasikan diri menjadi seorang individu yang berkualitas, tentu membutuhkan suatu integritas diri yang mumpuni. Salah satu tokoh, Jack Welch dalam bukunya “Winning” menjelaskan bahwa integritas adalah suatu hal yang kabur dalam definisi, tetapi pasti dalam implementasi. Tumbuh menjadi pribadi yang berintegritas, tentunya mengharuskan kita untuk dapat mempertanggungjawabkan hal yang kita ucapkan, memberi teladan pada hal yang kita lakukan, hingga tidak goyah dalam semangat mempertahankan rasa kebenaran. Namun ada satu hal yang harus dipahami dalam konsep integritas, yaitu mampu mengakui kesalahan dan merubahnya menjadi bentuk kebenaran. Hal itulah yang kemudian harus digenggam teguh tanpa tergoyahkan oleh intervensi pihak manapun. Jika integritas diri ini berhasil ditanamkan sejak awal, maka rasanya tak ada hal yang harus dikhawatirkan ketika sudah tumbuh menjadi seorang yang profesional nanti.
5. Loyalitas
Dan yang terakhir harus ditanamkan oleh para mahasiswa baru adalah loyalitas. Tumbuh menjadi pribadi yang memiliki loyalitas tinggi adalah suatu kebanggaan bagi sebagian orang. Pasalnya, tak semua orang mampu mengaplikasikannya dalam bentuk nyata. Memangnya, bagaimana bentuk loyalitas ini? Loyalitas merupakan suatu bentuk kesetiaan yang mendalam yang ditunjukkan melalui berbagai cara pengabdian. Saat berproses pada masa perkuliahan, nantinya akan banyak sekali hal-hal yang menuntut loyalitasmu, lho. Seperti menyisihkan waktu untuk rapat hingga tengah malam, melewatkan persiapan ujian untuk berbagai kegiatan kemahasiswaan, hingga menyisihkan sebagian uang untuk mengikuti kompetisi yang sungguh tak ingih kamu lewatkan. Berbagai afeksi yang ditunjukkan oleh para teman, juga merupakan bentuk loyalitas dalam persahabatan. Pastikan, kamu menanamkannya dan segera mengimplementasikannya, ya! Jangan sampai menjadi pribadi yang acuh. Ingatlah satu pepatah, “do good and good will come to you.”
Tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang berkualitas tinggi, tentu adalah harapan setiap orang. Untuk dapat menjadi pribadi yang sedemikian, maka kita harus mengusahakan dan menanamkannya sejak dini. Memasuki fase baru kehidupan seperti dalam perkuliahan, adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan kualitas diri ini. Selain menjadi batu loncatan dalam menempuh karir ke jenjang yang lebih serius, dengan mampu menjadi pribadi yang berkualitas tentunya akan memberi nilai tambah pada jenjang sosial kehidupan kita.
Dewasa ini, dalam menghadapi pandemi yang berkepanjangan, tentunya ada banyak sekali hal-hal yang dapat kita gali guna menambah kualitas diri kita. Tak hanya menambah pengetahuan dalam jenjang pendidikan, mengusahakan wawasan dalam dunia pekerjaan juga merupakan bentuk meningkatkan kualitas karir kita kedepannya. Campuspedia, sebagai salah satu platform terkemuka dalam bidang pendidikan dan karir, memberi banyak sekali pengetahuan tambahan khususnya bagi kita para pemuda, untuk dapat mengeksplorasi dunia lebih dalam lagi. Salah satunya melalui Online Career Class Campuspedia yang diadakan, terdapat berbagai pemateri handal yang dihadirkan untuk berbagi pengalaman dan juga materi mengenai peningkatan jenjang karir kedepannya. Tentunya hal ini akan sangat bermanfaat bagi kita, untuk dapat mengeksplorasi karir sesuai dengan cita-cita. Apalagi, teruntuk kalian para mahasiswa yang masih di semester awal. Jangan sampai, kesempatan besar seperti ini terlewatkan, ya! Pesan terakhir untuk teman-teman mahasiswa baru, bulatkan tekat, panjangkan niat, niscaya hidup akan menjadi bermanfaat, karena sejatinya cita-cita mulia seorang mahasiswa adalah menjadi individu yang berguna bagi masyarakat.