Diabetes mellitus atau yang biasa dikenal dengan kencing manis merupakan penyakit tidak menular yang saat ini sedang menjadi ancaman serius kesehatan global, tidak terkecuali di Indonesia. Pada tahun 2017 penderita diabetes di Indonesia mencapai 11 juta orang dan diperkirakan akan mengalami peningkatan hingga 17 juta orang pada 2045. Penyakit ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi salah satunya yaitu ulkus diabetikum atau luka pada kaki yang sukar sembuh. Ulkus diabetikum ini sering menyebabkan dilakukannya tindakan amputasi pada penderita diabetes.
Menyadari hal tersebut, tiga mahasiswa dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (UNAIR), Fakhriyah Dinina (2017), Filzah Firzanah Ramadhanti (2017), dan Salsa Lina Agustin (2017) melakukan inovasi dengan memanfaatkan daun ketapang sebagai salep untuk solusi ulkus diabetikum. Penelitian dengan judul “Identifikasi Aktivitas Salep Ekstrak Etanol Daun Ketapang sebagai Solusi Ulkus Diabetikum” ini berhasil lolos PKM yang didanai Kemristek Dikti (Kementrian Riset dan Teknologi Pendidikam Tinggi) bidang penelitian eksakta.
Fakhriyah selaku ketua tim mengatakan bahwa pemilihan ketapang dalam penelitian ini dikarenakan adanya kandungan flavonoid, tanin, dan saponin yang terkandung dalam daun ketapang memiliki potensi untuk menyembuhkan luka.
“Selain itu, ketapang yang banyak dijumpai sebagai tanaman peneduh kurang dimanfaatkan oleh masyarakat,” jelasnya.
Dalam praktiknya, lanjut Fakhriyah, ia dan tim mengolah daun ketapang menjadi ekstrak kemudian diolah menjadi salep. Salep ini diujikan pada 18 mencit yang mengalami diabetes dan dibandingkan hasil kecepatan penyembuhannya dengan obat yang biasa digunakan di pasaran.
“Hasilnya luka salep ekstrak daun ketapang ini mampu mempercepat penyembuhan luka mencit dibandingkan dengan obat yang beredar di pasaran” pungkasnya.
Didukung oleh : Campuspedia
Mari bersama dukung karya anak bangsa
#PKMxCampuspedia