“Buku adalah jendela dunia”. Pasti kata ini sudah sering terdengar dan dikatakan di sekitar kita. Bahkan, beberapa sekolah memajang kata tersebut yang diukir diatas kayu lalu di gantungkan di langit langit sekolah. Namun ada benarnya juga kata tersebut. Melalui buku, kita dapat mengetahui pengetahuan lain yang berada di sekitar kita. Seperti, buku komik Jepang yang sedikit banyak menampilkan budaya khas Jepang, seperti upacara minum teh hijau atau festival musim panas yang tentu tidak dirayakan di Indonesia. Atau budaya lain yang juga dibahas di dalam buku.
Di sekitar kita, pasti ada teman atau sanak saudara yang suka membaca buku. Namun sayangnya nih, dikutip dari Detik.com hasil penelitian dari Program for International Student Assessment (PISA) dan peringkat literasi bertajuk ‘World’s Most Literature Nations’ dari Central Connecticut State University (CCSU). Nah menurut hasil penelitian PISA, Indonesia menduduki peringkat 62 dari 70 negara, dengan perincian Skor Indonesia untuk sains adalah 403, untuk membaca 397, dan untuk matematika 386. Sementara yang menduduki peringkat pertama adalah Singapura dengan skor sains 556, membaca 535, dan matematika 564. Lalu menurut CCSU, Indonesia berada di urutan 60 dari 61 negara yang disurvei. Angka tersebut tentu tidak bisa dibanggakan, walaupun unggul dari satu negara yaitu Bostwana. Lalu pada survey ini yang menduduki peringkat pertama adalah Finlandia.
Padahal, kurang membaca buku bisa berakibat dalam kehidupan kita sehari hari. Seperti kurangnya pribadi memahami situasi yang kompleks, kurang terlatihnya cara berpikir, dan masih banyak lagi. Nah membaca itu banyak kebaikannya lho!
1. Menambah kosakata
Buku adalah benda yang terdiri dari tulisan-tulisan. Maka dari itu, jika kamu banyak dan rajin membaca buku, secara otomatis ‘kamus’ di otak kamu juga akan bertambah. Kamu tidak perlu bingung lagi jika ada orang yang berbicara menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Atau, kamu juga tidak akan kesusahan dalam bergaul karena telah memahami kosakatanya. Hal ini juga berlaku bagi kamu yang sedang menggarap karya ilmiah karena kamu bisa menulis dengan banyak kosakata.
2. Pandangan yang Berbeda
Dengan membaca buku, kamu juga otomatis menambah sudut pandang dalam membahas suatu masalah. Kamu jadi punya memiliki sudut pandang yang bervariasi dalam menghadapi masalah. Seperti, dalam buku Harry Potter kamu bisa mempelajari bagaimana Harry Potter dan kawan kawan memiliki berbagai macam plan dalam menghadapi masalah yang bukan tidak mungkin bisa kamu contoh dalam menghadapi masalah yang kamu hadapi lho!
3. Tambahan Pengetahuan
Seperti yang sudah disinggung di atas, dengan membaca buku kita jadi mengetahui bagaimana keadaan di sekitar kita, entah dari segi budaya, kuliner, aturan negara, dan masih banyak lagi. Contoh mudahnya, jika saat ini kamu sedang rajin membaca komik, kamu jadi bisa tahu budaya asli dari negara pembuat komik itu. Misal, komik Kariage Kun asal Jepang yang menggambarkan beberapa budaya asli Jepang seperti festival melihat bunga sakura, festival musim panas, dan masih banyak lagi. Selain itu, masih banyak lagi buku buku yang menggambarkan budaya asli, seperti novel Negeri 5 Menara, Laskar Pelangi, atau menggambarkan mengenai bacaan yang sangat menarik dalam novel milik Pramoedya. Intinya, membaca buku selalu dan pasti seru!
4. Perbanyak sastra Indonesia
Sastra Indonesia, jika dipahami lebih dalam, memiliki ribuan kata ganti yang biasa kita gunakan sehari hari. Kata kata tersebut sangat boleh kita pelajari dan pahami untuk melatih kita memperluas jangkauan kosakata. Coba baca novel milik Pramoedya, Abdoel Moeis, Eka Kurniawan, Sultan Takdir Alisjahbana dan masih banyak lagi penulis novel Indonesia yang luar biasa. Karya mereka bisa kamu tiru cara berpikirnya mengenai bagaimana mengkombinasi kata kata baik kata baku atau kata sehari hari dengan kejadian atau kasus yang sangat dekat dan realistis dengan kita. Dengan memahami cerita mereka, kamu bisa sekaligus berlatih bagaimana menceritakan pengalaman hidupmu dengan menarik kepada banyak orang. Siapa tahu, kamu bisa menjadi salah satu penulis hebat!
5. Kombinasikan bacaan
Untuk memperbanyak sudut pandangmu, ada baiknya juga kamu mengkombinasi buku dengan gaya penulisan yang berbeda. Misal, dalam tiga minggu kamu membaca buku Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer, lalu setelah itu membaca buku Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas, lalu setelah itu membaca Layar Terkembang karya Sutan Takdir Alisjahbana. Ketiga novel tersebut memiliki gaya penulisan berbeda, sangat pantas kamu baca untuk mengisi hari hari kosong kamu.
Membaca bukan hanya kegiatan menelaah kata demi kata dan huruf demi huruf, namun membaca juga menjadi proses berpikir dan pembelajaran dalam satu waktu, menambah kosakata dan memperluas sudut pandang berpikir. Dan memang, buku adalah jendela dunia.
Membaca ialah upaya merengkuh makna, ikhtiar untuk memahami alam semesta itulah mengapa buku disebut jendela dunia, yang merangsang pikiran agar terus terbuka.
-Najwa Shihab-
Comments 2