Kita semua pasti pernah merasakan serba-serbi tuntutan untuk meraih kesuksesan, contohnya “keharusan” menjadi pelajar dengan nilai di atas rata-rata, aktif di organisasi, diterima di perguruan tinggi unggulan, IPK menjulang, dan seterusnya. Tanpa disadari, tuntutan orang-orang di sekitar mulai mempengaruhi pola pikir seseorang. Akhirnya tidak sedikit generasi muda beranggapan bahwa kunci utama untuk menjadi orang sukses adalah memiliki rekor akademik/cognitive skills yang luar biasa. Tapi tahukah kamu bahwa prestasi akademik bukanlah satu-satunya faktor utama penentu kesuksesan?
Pernah dengar peribahasa “all roads lead to Rome”? Jangan khawatir, ada banyak jalan menuju kesuksesan!
Thomas J. Stanley, penulis buku bestseller The Millionaire Mind, melakukan riset terhadap 733 millionaires di Amerika Serikat untuk mengetahui rahasia kesuksesan karir mereka. Dari survey tersebut, ia menyimpulkan terdapat 30 faktor utama penentu kesuksesan. Faktanya, memiliki level IQ yang tinggi, masuk perguruan tinggi ternama, dan lulus dengan prestasi akademik di atas rata-rata justru tidak menduduki faktor nomor satu, tapi berada di peringkat 21, 23, dan terakhir dalam faktor-faktor utama penentu kesuksesan.
Berdasarkan riset Stanley, faktor penentu kesuksesan di peringkat 1-10 tidak memiliki hubungan langsung dengan akademik tapi berkaitan dengan soft skills yang tidak diajarkan di pendidikan formal sekolah, seperti berkepribadian jujur, disiplin, dan bekerja keras. Soft skills ini berkembang dan tumbuh sesuai dengan pengalaman dan kesadaran individu masing-masing. (Baca juga: 5 Perbedaan Antara Hardskill dan Softskill di Dunia Kerja)
Dalam meraih kesuksesan karir, soft skills tak kalah penting dengan cognitive skills. Berbagai penelitian menyebutkan bahwa skill interpersonal (juga termasuk soft skills) adalah salah satu keahlian penting yang dicari oleh perusahaan di abad ke-21 (Sutton, 2002; “Employers Value Communication,” 2004; Perreault, 2004; Wilhelm, 2004; Glenn, 2008; Mitchell dkk., 2010). Bahkan, soft skills menjadi kriteria nomor satu yang dievaluasi oleh perusahaan di beberapa industri dan bidang profesi. (Baca juga: Olah Soft Skill Tunjang Sukses Karir)
Apa saja sih soft skills yang diincar perusahaan?
Robles (2012) mengumpulkan puluhan set soft skills yang diincar oleh perusahaan dan menemukan 10 soft skills yang paling populer di kalangan eksekutif bisnis. Berdasarkan survey tersebut disimpulkan bahwa terdapat 3 unsur soft skills utama, yaitu integritas, komunikasi, dan kesopanan serta diikuti oleh tanggungjawab dan skill interpersonal.
Meskipun banyak penelitian menunjukkan bahwa soft skills penting untuk merintis kesuksesan karir, skills ini juga esensial untuk keseharian kita. Soft skills courtesy (kesopanan) misalnya, sangatlah penting untuk berinteraksi dengan orang lain. Jika kita adalah pribadi yang sopan, maka kita akan dihormati dan dihargai oleh orang lain.
Kalo gitu, cognitive skills penting juga ga sih?
Ya jelas penting, dong! Meskipun banyak data temuan menunjukkan bahwa soft skills terlihat jauh lebih penting dari cognitive skills, realitanya cognitive skills juga memegang peran yang besar terhadap karir seseorang. Kemampuan kognitif yang baik bisa jadi plus poin buat kamu, karena dengan itu kamu dapat lebih mudah memahami materi, lebih cermat menganalisis masalah dan mencari solusi, serta memiliki fokus yang tinggi. Individu yang memiliki kemampuan kognitif baik umumnya cepat dan teliti dalam menangkap informasi. Hal ini berpengaruh terhadap kinerja individu (Hunter, 1986). Tapi perlu diingat nih… semua usaha itu bakal sirna kalau tidak dibarengi motivasi yang cukup. Cognitive skills hanya akan bernilai sebagai pencapaian jika kamu bertekad untuk berprestasi (Dreher dan Bretz, 1990).
Apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan cognitive skills dan soft skills?
- Senantiasa evaluasi diri!
Kalau kamu mau sukses, kamu harus belajar menjadi pribadi yang terbuka terhadap kritik dan mau dievaluasi ataupun mengevaluasi diri sendiri. Terus tanyakan pada diri kamu, apa ya yang masih kurang? Kamu boleh bangga dengan pencapaianmu, tapi jangan sampai terlena, ya! Jadikan pencapaian sebagai ajang evaluasi diri untuk berkembang menjadi individu yang lebih baik ke depannya.
2. Memberanikan diri untuk mencoba kesempatan-kesempatan baru yang mendukung pengembangan diri
Pernah dengar peribahasa “all roads lead to Rome“? Ketika satu pintu tertutup, ada seribu pintu lain yang bisa mengantarkan kita ke tujuan, asalkan kita mau mencarinya. Mulailah dari hal-hal kecil, seperti mengikuti seminar dan workshop pengembangan diri, berpartisipasi dalam kegiatan volunteer, ikut kelas karir online, rajin berlatih untuk ujian lewat aplikasi Tryout, dan lain-lain. Jangan takut untuk mencoba! (Baca juga: Ingin Produktif Walau #dirumahaja? Ikut Program Magang bisa jadi solusinya!, Cek 5 Kegiatan Ini yang Bisa Mengisi Waktu Libur Kuliahmu)
3. Menetapkan tujuan yang jelas untuk jangka panjang
Salah satu cara untuk mengembangkan cognitive skills dan juga soft skills adalah memiliki tujuan yang jelas untuk jangka panjang. Dengan gambaran tujuan yang kita proyeksikan, kita akan mampu merencanakan langkah-langkah pengembangan potensi diri dengan matang. Gambaran tujuan tersebut adalah panduan kita untuk mencari tahu apa aspek-aspek yang harus dikembangkan untuk mencapai tujuan kita di masa depan. (Baca juga: 3 Tahap Yang Bisa Menuntunmu Mencapai Tujuan)
***
Nah, gimana nih teman-teman? Sudah paham kan seberapa penting soft skills untuk menunjang kesuksesan karir kalian? Oiya, jangan lupa digarisbawahi nih: seseorang harus memiliki keseimbangan antara kedua skills tersebut untuk meraih kesuksesan karir. Seseorang tidak akan bisa bekerja tanpa pengetahuan yang cukup di suatu bidang profesi. Di sisi lain, seseorang juga tidak akan bisa bertahan di lingkungan kerja jika tidak memiliki etos kerja, kepribadian, dan kemampuan berorganisasi yang baik. Kesimpulannya, orientasi perjalanan teman-teman menuju kesuksesan jangan sampai terpaku pada cognitive skills saja. Kalian harus mulai beralih untuk mengasah soft skills kalian juga! Tidak ada kata terlambat untuk belajar, kok!
Jadi, ga perlu khawatir kalau kalian bukan bintang kelas di sekolah. Ada banyak hal lain yang harus terus diasah untuk meraih kesuksesan. Tapi bukan berarti kalian jadi tidak mau berusaha. Tetap semangat belajar di sekolah sambil mengasah soft skills kalian!
Kalau teman-teman butuh bimbingan untuk mengembangkan skills di bidang akademik maupun non-akademik, Campuspedia bisa menjadi salah satu solusi untuk kalian, nih! Sebagai salah satu platform edukasi, Campuspedia bergerak dalam bidang penyediaan informasi seputar kampus dan pilihan studi. Bagi kalian para pelajar yang berniat mengembangkan kemampuan akademik, Campuspedia juga menyediakan aplikasi belajar dan Tryout untuk pelajar, lho!
Tidak hanya itu, Campuspedia juga menggelar kelas karir online untuk mempersiapkan teman-teman mengembangkan kemampuan non-akademik dan soft skills untuk menempuh karir di masa yang akan mendatang. Tunggu apa lagi? Yuk, segera daftarkan diri di: https://campuspedia.id/onlineclass.
Gimana nih, sudah makin termotivasi belum untuk meraih kesuksesan? Yuk bersama Campuspedia, gali potensi kamu untuk membangun diri!
Referensi:
Dreher, G. F. (1982). The role of performance in the turnover process. Academy of Management Journal, 25, 137-147.
Dreher, G.F., Bretz Jr., R.D. (1990). Cognitive Ability and Career Attainment: The Moderating Effects of Early Career Success. CAHRS Working Paper Series, hlm. 4
Glenn, J. L. (2008). The “new” customer service model: Customer advocate, company ambassador. Business Education Forum, 62(4), 7-13.
Hunter, J. E. (1986). Cognitive ability, cognitive aptitudes, job knowledge, and job performance. Journal of Vocational Behavior, 29, 340-362.
Mitchell, G. W., Skinner, L. B., & White, B. J. (2010). Essential soft skills for success in the twenty-first century workforce as perceived by business educators. Delta Pi Epsilon Journal, 52, 43-53.
Robles, Marcel M. (2012). Executive Perceptions of the Top 10 Soft Skills Needed in Today’s Workplace. Business Communication Quarterly, 75(4), 453-465
Stanley, Thomas J.. 2000. The Millionaire Mind. Kansas: Andrews McMeel Publishing, LLC
Sutton, N. (2002, August 9). Why can’t we all just get along? Computing Canada, 28(16), 20.
Comments 1