Freshgraduate harus hati-hati saat posting di media sosial.
Media sosial kini serasa menjadi hal wajib bagi setiap orang. Salah satu fungsinya adalah untuk mempublikasikan karya dan juga promosi produk. Bagi freshgraduate yang sedang mencari kerja kamu harus memperhatikan isi dan aktivitas akun media sosialmu. Terutama bagi kamu yang memilih pekerjaan seperti jurnalis, pertelevisian dan juga konten creator. Karena pasti akun media sosial menjadi perhatian orang dalam menilaimu.
Akhir-akhir ini banyak perusahaan yang mensyaratkan untuk mencantumkan akun media sosial. Bagi sebagian perusahaan, akun media social menunjukkan moral attitude. Tentang bagaimana kita berinteraksi dan menyebarkan hal-hal positif. Ujaran kebencian yang sering dilontarkan di media social bisa menjadi nilai minus selama proses seleksi.
Kekuatan media sosial saat wawancara, seperti apa?
Jika mengandalkan jawaban saat wawancara saja, bisa jadi hal tersebut tidak valid. Apa yang merupakan kegiatan serta peran bisa jadi hanya omong kosong. Jadi, media sosial dinilai menjadi salah satu cara efektif untuk menilai gaya hidup dan keseharian seseorang. Pernyataan itu memang benar. Mengingat media sosial adalah tempat mencurahkan kegiatan dan ide tiap harinya.
Ada satu kisah yang menarik (saya kutip dari www.kompasiana.com/ajinatha) mengenai pelamar yang melamar di stasiun televisi : “Anak saya ketika melamar kerja di TransTV, saat mas Whisnu Tama masih menjabat, pernah berhadapan langsung dengan beliau.Yang pertama kali ditanyakan adalah akun media sosial, khususnya Twitter, berapa jumlah follower.? Dan langsung diminta akun twitternya dan dicek langsung oleh mas Tama. Begitu tahu jumlah followernya diatas 20k, dia langsung response secara positif. Memang kebetulan bidang yang akan ditangani dalam pekerjaan tersebut sebagai social media planner. Tapi kredibiltas akun media sosialnya juga tetap menjadi perhatian yang serius. Apa saja konten yang ditwit setiap hatinya, positif atau negatif. Karena akun media sosialnya dinilai memenuhi kriteria, maka dengan mudah diapun diterima bekerja diposisi yang dibutuhkan”.
Jadi, buat kamu yang sedang berjuang mencari kerja kamu bisa memastikan bahwa akun media sosialmu tertata dengan baik. Jangan gunakan untuk mengujar kebencian kepada orang lain. Lebih baik kamu isi dengan karya dan ujaran kebaikan. Selamat berbenah.
“Jadi walaupun tes tertulis nilainya 100, wawancara nilainya 1000, tapi media sosialnya isinya negatif, ke laut aja,” – Menteri Tenaga Kerja, M.Hanif Dhakiri.
Comments 3