Jakarta, Mei 2020—Indonesia telah memasuki era revolusi industri 4.0 dimana aktivitas dari berbagai aspek sosial, ekonomi, bisnis, dan lainnya berbasis pada digitalisasi. Banyak inovasi-inovasi baru yang harus dimengerti dan dikuasai untuk bisa mengikuti arus perkembangan zaman, seperti artificial intelligence, big data, hingga internet of things. Inovasi-inovasi ini banyak diimplementasikan ke dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam berkomunikasi, membangun relasi, belajar, hingga bekerja.
Era ini banyak menghilangkan pekerjaan dan profesi konvensional yang memang dapat digantikan oleh teknologi, mesin, dan artificial intelligence, seperti operator yang digantikan oleh fitur chat aplikasi, hal ini merupakan hasil kerja artificial intelligence, titik berat promosi lewat iklan televisi telah beralih ke ranah paid promote dan endorsement hasil dari hadirnya internet of things, dan semacamnya. Alih-alih, era ini menghadirkan pekerjaan dan profesi baru yang memiliki sifat “bebas” atau tidak terikat, seperti content creator, vlogger, social media manager, digital marketer, web developer, dan semacamnya yang sangat bergantung pada kompetensi digital dan dapat dilakukan bahkan secara remote.
Baca: Seputar Content Creator
Untuk bisa mengerjakan pekerjaan dan profesi berbasis digital tadi, tentunya diperlukan proses pembelajaran dan pengembangan diri secara menyeluruh, mulai dari mindset, pemahaman, hingga perilaku. Fixed mindset, sikap pesimis dan takut gagal harus diganti dengan mental adaptif, kreatif, inovatif, risk-taker, dan fleksibel untuk dapat bersaing di era ini.
Baca: Perbedaan Fixed Mindset dengan Growth Mindset
Selain secara mental dan emosional, persiapan secara technical juga diperlukan. Terdapat tiga skill yang setidaknya harus kamu kuasai untuk dapat menghadapi era ini, yaitu:
- Communication
Telah menjadi sebuah keharusan untuk dapat berkomunikasi dengan baik, tidak hanya saat berbicara atau membangun relasi dengan rekan kerja, namun juga pada saat “menjual” ide, gagasan, bahkan produk alias branding. Selain itu, skill ini juga sangat diperlukan untuk berkoordinasi dengan banyak pihak saat bekerja, terutama jika adanya permasalahan yang harus diselesaikan melalui jalur diskusi. Kemampuan berkomunikasi yang baik juga akan terlihat dari cara menulis seseorang, lebih tepatnya apakah pesan yang dimaksud tersampaikan dengan baik dan mampu mengubah pandangan bahkan perilaku seseorang.
- Complex Problem Solving
Maksud dari skill ini adalah kemampuan untuk mengidentifikasi suatu masalah secara objektif, termasuk data pendukung dan cara-cara penyelesaiannya. Skill ini berhubungan erat dengan cara berpikir kritis dimana setiap tindakan dan keputusan yang diambil harus ada penjelasan logisnya, tidak berdasarkan intuisi semata. Skill ini dapat sangat berguna untuk dipakai di saat genting, terlebih ketika berada di bawah tekanan, dan mengharuskan adanya pengambilan keputusan.
- Design Graphic, Photography dan Videography
Dikarenakan segalanya berbasis digital, tentunya ketiga keahlian ini akan sangat diperlukan untuk menjual produk, menyampaikan pesan, dan memberikan kesan yang jauh lebih melekat. Ketiga skill ini sangat memanfaatkan kreativitas seseorang dan sangat dibutuhkan untuk menyokong profesi apapun sehingga lapangan kerjanya jauh lebih luas. Individu dengan skill ini dicari, bukannya mencari pekerjaan.
Untuk dapat menguasai ketiga skill tersebut, harus banyak berlatih secara berkala agar menjadi terbiasa, namun sebelum itu diperlukan pemahaman dan pengetahuan mendalam sebagai bahan untuk melakukan aktivitas tersebut. Pengetahuan dan pemahaman tersebut dapat kamu dapatkan melalui pelatihan-pelatihan terkait, salah satunya adalah Online Career Class yang diadakan oleh Campuspedia. Kegiatan ini dilangsungkan untuk membantu teman-teman mengembangkan potensi diri secara personal maupun profesional di era digital ini, khususnya pada ranah industri kreatif dan teknologi.
sumber: Instagram @campuspedia