Black hole (lubang hitam) adalah sebuah ruang di angkasa yang memiliki gravitasi sangat kuat. Terdiri dari bagian yang disebut singularity dan event horizon. Bagian singularity masih belum diketahui apa isinya. Sedangkan event horizon adalah wilayah yang memiliki gravitasi yang sangat kuat, sehingga semua objek yang ada di alam semesta tidak bisa lepas dari hisapannya. Termasuk cahaya yang merupakan objek tercepat di semesta.
Berdasarkan Wikipedia Bahasa Indonesia, teori adanya black hole (lubang hitam) pertama kali diajukan pada abad ke-18 oleh John Michell and Pierre-Simon Laplace, selanjutnya dikembangkan oleh astronom Jerman bernama Karl Schwarzschild, pada tahun 1916, dengan berdasar pada teori relativitas umum dari Albert Einstein, dan semakin dipopulerkan oleh Stephen William Hawking.
Karena tidak ada cahaya di sekitarnya, black hole tidak dapat terlihat. Kalau tidak bisa terlihat, bagaimana kita bisa mengetahui keberadaan si lubang hitam? Kebedaraan black hole dapat kita deteksi dengan melihat efek gravitasi pada objek yang ada di sekitarnya. Misalnya dengan memperhatikan orbit suatu objek di ruang angkasa yang aneh karena terpengaruh gravitasi black hole.
Pada 10 April 2019, melibatkan lebih dari 200 ilmuwan dan 8 observatorium dari berbagai belahan dunia, untuk pertama kalinya foto black hole berhasil didapatkan. Ternyata, semua gambar yang pernah kita lihat sebelumnya di Google, buku pelajaran sekolah, bahkan di film hanyalah ilustrasi!
Baca juga: Ternyata Infrastruktur Berpengaruh pada Kecepatan Internet, Lho!
Mengapa black hole berbentuk seperti donat? Karena bagian tengah black hole menyerap semua cahaya yang melewatinya. Tapi, cahaya yang lewat agak di luar bisa berhasil lepas. Namun, akibatnya cahaya tersebut akan melingkari black hole. Karena itulah bentuknya seperti donat.
Lalu, bagaimana black hole bisa terbentuk? Semula, sebuah bintang terbentuk dengan tingkat gravitasi dan radiasi yang seimbang. Tapi, ketika sebuah bintang kehabisan bahan bakar untuk melakukan fusi, tingkat radiasi ke luar menjadi semakin lemah dibanding gaya gravitasi ke dalam. Dari kondisi tersebut bintang akan mengalami sebuah ledakan besar. Dari ledakan ini ada dua kemungkinan yang dihasilkan, menjadi bintang katai putih (white dwarf) atau lubang hitam (black hole)
Kamu bisa mengikuti informasi seputar foto black hole dari sini.
Baca juga: Resmi Sarjana? Jangan Dulu!