Tepat pada tanggal 16 Maret 2020 sekolah dan Universitas menetapkan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar di rumah, mulai dari SD, SMP, SMA bahkan kuliah hal ini bermula dengan adanya ketetapan untuk menerapkan standar karantina diri selama 14 hari untuk mengetahui masa inkubasi penyakit, selain proses metabolisme infeksi didalam sel juga untuk mengantisipasi saat terjadinya droplet kepada host yang baru. Namun ternyata hal tersebut tak berhasil untuk menghentikan penularan hanya saja memperkecil kemungkinan penularan hal ini dibuktikan berdasarkan surat edaran Nomor 4 Tahun 2020 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang “Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)”.
Kasus pandemic yang kini melanda dunia pun masih tak kunjung sembuh dan mengenai ketetapan lockdown, work from home, study from home and stay at home pun di perpanjang dan sistem pembelajaran tetap dilaksanakan melalui perangkat personal computer yang terhubung dengan koneksi internet (belajar online) atau yang biasa disebut dengan daring.
Namun karena hal ini bisa di bilang kalau nasib siswa dan mahasiswa kini sedang di gantung, kondisi belajar online yang di gandrungi menjadi solusi terbaik ternyata mempunyai kendala tersendiri dari masing-masing siswa dan mahasiswa.
Pada tanggal 24 Maret 2020 Presiden Joko widodo memutuskan untuk meniadakan Ujian Nasional (UN) yang disampaikan oleh Juru Bicara Presiden melalui video conference. Keputusan tidak adanya UN untuk siswa SMP dan SMA menjadi booming dikarenkan Skripsi yang juga merupakan makanan untuk mahasiswa tingkat akhir tak mempunyai titik terang akan adanya penghapusan, bahkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menanggapi dengan tegas mengenai pertanyaan seorang warganet mengenai Skripsi, beliau mengatakan bahwa “Skripsi tuntaskan, Jangan banyak alasan.”
Tak ada pilihan bagi mahasiswa tingkat akhir selain menyelesaikan Skripsi apabila ia ingin lulus, namun yang menjadi kendala adalah proses pengumpulan data yang menjadi objek utama dari skripsi ini sendiri, bahkan ada beberapa mahasiswa yang mengalihkan Skripsi nya menjadi Artikel Ilmiah karena tidak memungkinkan untuk melakukan penelitian dan pengumpulan data di tengah-tengah wabah Corona ini.
Selain itu tantangan untuk mahasiswa masih belum berakhir, dimana saat Skripsi sudah selesai di kerjakan, mahasiswa harus melalui yang namanya Sidang Online, dimana untuk melakukan sidang ini dilakukan melalui aplikasi via Whatsapp, Google Meet maupun dengan Zoom. Tak sedikit memang mahasiswa yang mengatakan bahwa sidang online ini lebih baik dan tidak menimbulkan gugup yang berlebihan bila dibanding berhadapan langsung dengan penguji, namun hal ini akan sangat bertentangan bagi mahasiswa yang daerah rumahnya susah signal, bisa menjadi kendala saat sidang online berlangsung.
Selain hal diatas, masalah belum berakhir setelah sidang online kini yang menjadi permasalahan untuk mahasiswa tingkat akhir adalah mencari pekerjaan, bahkan saat kondisi Indonesia normal saja masih sangat sulit untuk mendapat pekerjaan, apalagi dengan keadaan seperti ini, apakah mahasiswa angkatan Corona ini akan menghadapi yang namanya pengangguran berjemaah? Karena tak sedikit mahasiswa yang bingung untuk mencari pekerjaan dan tak sedikit pula mahasiswa yang tidak tau harus melakukan apa dan alhasil mereka hanya bertanya “Setelah Lulus Mau Ngapain?” untuk menangggapi hal tersebut silahkan anda kunjungi Tips Lawan Pertanyaan Horor “Setelah Lulus Mau Ngapain?!” selain pemaparan faktor yang menyebabkan mengapa anda bingung untuk melakukan apa setelah lulus, anda juga akan mendapatkan tips untuk mulai menggali dan mengasah skill yang sebenarnya anda miliki, kalau kata pepatah nih sekali dayung dua tiga pulau terlampaui.
Sedangkan untuk siswa dan mahasiwa sendiri yang tidak tingkat akhir juga mengalami hal yang melelahkan diakibatkan proses belajar daring ini, tak sedikit mereka yang mengeluhkan bahwa tugas yang di berikan tak ada habisnya, bahkan di khawatirkan kalau mereka sakit bukan dikarenakan wabah namun karena kelelahan akibat tugas yang sangat menumpuk tersebut.
Bahkan karena berlakunya proses belajar daring ini pemakaian internet tercatat meningkat hingga 10-40 % . Indihome dan Biznet mencatat lonjakan lalu lintas (traffic) data melonjak semenjak diberlakukannya Work From Home (WFH) dan Study From Home (SFH), banyak faktor yang menyebakan hal ini terjadi, karena hal inilah menjadi jalan satu-satunya untuk terhubung dalam hal pekerjaan, pembelajaran juga pertemanan atau bahkan dikarenakan bosan? Mungkin saja.
Dikarenkan hal ini pula tak sedikit siswa dan mahasiswa yang berselancar untuk mengikuti belajar online dari beberapa situs yang terpercaya, nahh untuk hal ini apabila anda sedang mencari situs terpercaya untuk dapat belajar online anda bisa mengunjungi Campuspedia yang merupakan salah satu platform terkemuka dalam bidang pendidikan, disini Campuspedia memiliki yang namanya online carier class, try out online bahkan aplikasi untuk belajar juga sudah tersedia oleh Campuspedia, anda bisa memilih untuk mengikuti salah satunya bahkan anda bisa mengikuti semuanya, jangan lewatkan kesempatan baik ini untuk meningkatkan kemampuan anda selain itu juga bisa menjadi hal yang positif untuk anda lakukan selama proses Stay at Home ini masih berlangsung, jadi jangan menunggu lama lagi dan segera daftarkan diri anda.